Indonesia Masuk Daftar 10 Negara Paling Hobi Belanja Online

Uli Febriarni
Jumat 08 Maret 2024, 20:31 WIB
(ilustrasi) Indonesia masuk daftar 10 negara paling sering belanja online (Sumber: freepik)

(ilustrasi) Indonesia masuk daftar 10 negara paling sering belanja online (Sumber: freepik)

We Are Social menerbitkan laporan terbaru mereka, terhitung Januari 2024, yang mendapati bahwa Indonesia masuk dalam jajaran 10 besar negara yang masyarakatnya hobi berbelanja secara online (online shopping). Berikut ini isi survei mereka lebih jauh.

Survei We Are Social mendapati, ada sekitar 56,1% pengguna internet global yang biasa belanja online setiap pekan. Jika dirinci per negara, proporsi pengguna internet yang sering belanja online ini paling banyak berada di Thailand, yakni 66,9%.

Di posisi kedua ada Korea Selatan, dengan 65,8% pengguna internetnya berbelanja online setidaknya sepekan sekali. Selanjutnya ada Turki, Uni Emirat Arab, Meksiko, Malaysia, China, dan Inggris, dengan proporsi seperti terlihat pada grafik.

"Indonesia menempati peringkat ke sembilan dalam daftar ini, dengan proporsi pengguna internet yang belanja online setiap pekan sebanyak 59,3%, setara dengan India," kata laporan itu, seperti dikutip dari Katadata, Jumat (8/3/2024).

Baca Juga: Hasil Riset Samsung: 7 dari 10 Konsumen Belanja Online Asia Tenggara Adalah Gamer

We Are Social juga mencatat, secara global perempuan yang sering belanja online lebih banyak ketimbang laki-laki. Mayoritas perempuan yang biasa belanja online setiap pekan berasal dari kelompok usia 35-44 tahun (62,3%) dan 25-34 tahun (61,5%).

Sebetulnya produk apa saja yang sering dibeli oleh masyarakat dunia, yang dilakukan secara online itu? Jawabannya: elektronik.

Penjelasannya, total belanja produk elektronik di e-commerce Indonesia sepanjang 2023 mencapai US$10,71 miliar (sekitar Rp168,18 triliun).

Nilai tersebut paling besar dibanding kategori produk lainnya. Karena untuk produk makanan ada di urutan kedua, dengan nilai total belanjanya di e-commerce Indonesia mencapai US$6,09 miliar (sekitar Rp94,5 miliar) sepanjang 2023.

Bagaimana dengan fesyen? belanja fesyen lewat online oleh masyarakat Indonesia mencapai total US$5,49 miliar (sekitar Rp85,2 miliar). Di urutan selajutnya ada media penyimpanan data fisik (seperti CD, DVD, dan sebagainya) US$1,85 miliar, serta perkakas (do-it-yourself hardware) US$1,8 miliar.

Baca Juga: Ramadan & Idulfitri Bertabur Diskon: Daripada Menyesal Setelah Belanja, Lakukan Ini Dulu

Baca Juga: Papatui: Merek Skincare Cowok yang Punya Produk Perawatan Tato, Dirilis oleh Dwayne 'The Rock' Johnson

Kemudian nilai total belanja produk kecantikan mencapai US$1,56 miliar, mainan dan hobi US$1,49 miliar, minuman US$1,33 miliar, tembakau US$1,15 miliar, dan kebutuhan rumah tangga US$1,11 miliar.

Survei itu juga mencatat, Indonesia menempati peringkat ke-9 dalam daftar 10 negara paling sering belanja online pada awal tahun ini, dengan proporsi pengguna internet yang belanja online setiap pekan sebanyak 59,3%.

Laporan itu turut menunjukkan sejumlah faktor utama pendorong belanja online di Indonesia pada Januari 2024.

"Dari seluruh pengguna internet berusia 16-64 tahun di Indonesia, mayoritas atau 52,3% mengaku berbelanja online, karena ada penawaran diskon," lanjut penjelasan survei tersebut.

Baca Juga: Honor Magic 6 Pro Kini Tersedia di Arab Saudi, Ponsel Flagship Bertenaga AI

Baca Juga: TikTok Creator Rewards Program, Video Berdurasi Panjang Bisa Dimonetisasi

Kemudian 48,2% tertarik belanja online karena ulasan konsumen di aplikasi belanja, dan 47,4% tertarik karena penawaran gratis ongkos kirim.

Sebanyak 45,5% pengguna internet ingin berbelanja online lantaran adanya opsi memeriksa pesanan barang, alias checkout dengan cepat dan mudah.

Ada pula 32,7% pengguna internet yang tertarik belanja online, karena terdapat fitur 'suka dan komentar' pada produk yang telah dibeli konsumen lain.

Baca Juga: Acer Predator Helios Neo 16 Resmi Dijual di Indonesia, Pakai Intel Core HX Series

"Ada 31,2 persen pengguna internet mengaku berbelanja online, lantaran ada metode pembayaran tunai saat pembeli menerima barang dari kurir atau yang dikenal dengan cash on delivery (COD)," demikian dijelaskan lagidalam laporan survei.

Lalu, sebanyak 29,8% pengguna internet tertarik belanja online karena adanya kebijakan pengembalian barang dengan mudah.

Faktor pendorong belanja online lainnya berupa layanan pengiriman besok sampai, adanya fitur belanja online dan offline sekaligus melalui 'click and collect', serta adanya sertifikasi produk ramah lingkungan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)
Techno21 Januari 2025, 16:39 WIB

Upaya Donald Trump Mempertahankan TikTok di AS, Beri Perpanjangan Waktu 75 Hari

Trump menggembar-gemborkan rencananya untuk menyelamatkan TikTok selama kampanye kemenangannya.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno21 Januari 2025, 15:50 WIB

Edits: Aplikasi Edit Video yang Fiturnya Banyak Mirip CapCut

Instagram meluncurkan aplikasi pengeditan video baru yang sangat mirip dengan CapCut.
Logo aplikasi Edits milik Instagram. (Sumber: istimewa)