Tarik Investor, Pemerintah Thailand Tawarkan Keringanan Pajak Kripto

Uli Febriarni
Sabtu 16 Maret 2024, 17:46 WIB
(ilustrasi) Thailand memberikan insentif pajak aset kripto (Sumber: Crypto News)

(ilustrasi) Thailand memberikan insentif pajak aset kripto (Sumber: Crypto News)

Pemerintah Thailand dikabarkan telah menyetujui keringanan pajak kripto, bagi individu yang memegang token investasi di pasar kripto.

Menurut laporan Bangkok Post, pada 13 Maret 2024 kabinet Thailand mendukung keringanan pajak kripto. Itu memungkinkan individu yang mendapat keuntungan dari memegang token investasi, untuk mengecualikan pendapatan ini dari penghitungan pajak penghasilan pribadi, dengan ketentuan pemotongan pajak sebesar 15% telah dipotong.

Direktur Jenderal Departemen Pendapatan Thailand, Kulaya Tantitemit, menekankan bahwa langkah-langkah perpajakan, yang berlaku sejak 1 Januari, dirancang untuk mendorong penggalangan dana melalui token investasi dan memposisikan negara tersebut sebagai pusat investasi.

"Inisiatif ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan investasi dan peluang kerja di wilayah tersebut," ungkap Kulaya seperti dikutip dari laman CryptoNews, seperti dikutip pada Sabtu (16/3/2024).

Baca Juga: AwanTunai Raih Pendanaan untuk Jangkau Lebih Banyak UMKM

Baca Juga: Nicki Minaj Punya Bisnis Kuku Palsu Nail Art 'Pink Friday Nails'

Namun, diperjelas oleh keterangan itu bahwa, keringanan pajak kripto yang disetujui hanya akan berlaku bagi individu yang tidak meminta pengembalian dana penuh, atau sebagian dari pajak yang dipotong atau mengklaim kredit pajak yang dipotong.

Selain investor individu, pemerintah Thailand telah memperluas insentif pajak kepada penerbit token investasi. Pajak penghasilan badan dan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk emiten tersebut telah dihapuskan.

Deputi Juru Bicara Pemerintah Thailand, Rachada Dhnadirek, menyatakan bahwa inisiatif ini akan membawa alternatif baru dalam penggalangan dana. Diharapkan, investasi token akan menyuntikkan sekitar $3,7 miliar (sekitar Rp57,6 triliun) ke dalam ekonomi Thailand dalam dua tahun mendatang.

Meskipun Departemen Pajak Thailand menghadapi tantangan dari pemangku kepentingan industri terkait rencana pajak kripto, pemerintah telah menunjukkan pendekatan yang lebih halus.

Pedagang di bursa yang diotorisasi, telah dikecualikan dari pajak nilai tambah (VAT) sebesar 7% pada transaksi kripto, ini merupakan langkah untuk mengurangi beban pajak dan mendorong perdagangan kripto.

Baca Juga: Hasil Penelitian Sun Life Asia: Ketahanan Finansial Generasi Milenial Paling Kuat

Dengan kebijakan baru keringanan pajak tersebut, Thailand ingin mendukung pertumbuhan sektor kripto, berupaya menjadi pusat investasi kripto yang menjanjikan di kawasan Asia. Selain itu, mempercepat adopsi kripto dan teknologi blockchain, memperkuat ekosistem digitalnya, yang pada akhirnya nanti mewujudkan visi Thailand sebagai pusat ekonomi digital di Asia.

Kebijakan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor dan pengembang ke Thailand, meningkatkan inovasi dan pengembangan teknologi blockchain di negara tersebut, dan meningkatkan daya saing Thailand di pasar global.

Baca Juga: Meghan Markle Kini Disibukkan dengan Bisnis Konten dan Produk Gaya Hidup

Baca Juga: Langgar Aturan Antimonopoli, Apple Kena Denda Puluhan Triliun oleh Uni Eropa

Pada Januari 2022, pemerintah memperkenalkan pajak keuntungan modal sebesar 15% pada pedagang kripto, yang memicu reaksi publik yang signifikan. Menanggapi tentangan tersebut, penerapan pajak tersebut segera dihentikan pada 1 Februari 2022.

Sementara itu, Bank of Thailand, Kementerian Keuangan, Komisi Sekuritas dan Bursa, mengumumkan rencana untuk merancang peraturan untuk aset digital tertentu, yang dianggap tidak mengancam sistem keuangan.

Baca Juga: Xiaomi 14 Bakal Meluncur ke Indonesia Akhir Bulan Ini

Di tengah perubahan kebijakan, Thailand kemudian menunjukkan pendekatan yang lebih bernuansa terhadap perpajakan kripto, membebaskan pedagang di bursa resmi dari pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 7% pada transaksi kripto pada 8 Maret 2022.

Sejak itu, Thailand telah melakukan berbagai inisiatif untuk mengembangkan lingkungan ramah kripto.

Departemen Pendapatan negara itu memperkirakan, kebijakan pembebasan pajak akan mendorong penggalangan dana token investasi sekitar 18,5 miliar baht pada 2024 saja.

"Perkiraan lonjakan arus masuk modal ini diharapkan dapat menstimulasi aktivitas ekonomi, memfasilitasi ekspansi bisnis, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di Thailand," ungkap laman yang sama.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Travel16 April 2025, 18:41 WIB

Survei Scuba Deals 2025: Indonesia Jadi Destinasi Favorit Selam di Asia

Survei ini dilakukan oleh Agoda yang bertanya kepada para penyelam mengenai lokasi favorit selamnya.
Ilustrasi menyelam di dalam laut. (Sumber: freepik)
Techno16 April 2025, 18:17 WIB

Infinix Note 50 Series Resmi Dipasarkan, Note 50 Pro Plus 5G Model Tercanggih

Note 50 Series punya tiga model smartphone saat ini.
Infinix Note 50 Series. (Sumber: Infinix)
Tips16 April 2025, 17:21 WIB

Tips Pulihkan Kesehatan Mental Anak yang Sosok Ayahnya Absen dalam Hidup Mereka

Tak adanya sosok ayah selama masa tumbuh kembang anak punya dampak yang lumayan buruk.
Ilustrasi hubungan ayah dan anak. (Sumber: freepik)
Techno16 April 2025, 16:53 WIB

Nvidia akan Membuat Chipset AI dan Superkomputer di Amerika Serikat

Nvidia akan (sebagian) buatan AS.
Nvidia. (Sumber: Nvidia)
Startup16 April 2025, 15:50 WIB

Fore Target Buka 140 Gerai Baru Usai Melantai di Pasar Saham

Penawaran umum perdana Fore Coffee kelebihan permintaan hingga 200,63 kali, dan mencapai autoreject atas (ARA) pada hari perdana.
Fore melantai di pasar bursa Indonesia. (Sumber: istimewa)
Techno16 April 2025, 15:12 WIB

Spesifikasi dan Harga Polaroid Flip, Kamera Instan untuk Fotografi Analog

Polaroid Flip dilengkapi sistem autofokus berbasis sonar yang secara otomatis memilih satu dari empat lensa.
Polaroid Flip tersedia warna hitam dan putih. (Sumber: Polaroid)
Automotive16 April 2025, 14:33 WIB

New CB150 Verza Hadir dengan 3 Warna Terbaru, Berapa Harganya?

Motor Naked Sport Terlaris ini pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 2012.
New Honda CB150 Verza warna Macho Matte Black. (Sumber: Honda)
Techno16 April 2025, 13:58 WIB

Reli Bitcoin Terhambat, Ke Mana Arah Selanjutnya?

Harga Bitcoin kembali naik ke poisis normal usai anjlok dan berfluktuasi.
Ilustrasi kripto. (Sumber: istimewa)
Lifestyle15 April 2025, 19:47 WIB

Vaseline x The White Lotus Luncurkan Gluta-Hya SPF 50, Jaga Kulit Tetap Terhidrasi

Perusahaan pun merilis beberapa serial film pendek hasil dari kolaborasi ini.
Vaseline Gluta-Hya SPF 50. (Sumber: null)
Techno15 April 2025, 18:51 WIB

Samsung Rilis XCover 7 Pro dan Active 5 Pro, Begini Spesifikasi Lengkapnya

Smartphone dan tablet terbaru dari Samsung menawarkan ketahanan sekelas militer dan fitur-fitur canggih untuk kinerja yang mulus.
Samsung Galaxy XCover 7 Pro (kiri) dan Active 5 Pro. (Sumber: Samsung)