Parlemen Eropa Setujui UU AI: Seimbangkan Inovasi Teknologi dengan Hak Dasar Manusia

Rahmat Jiwandono
Senin 18 Maret 2024, 16:57 WIB
Uni Eropa.

Uni Eropa.

Techverse.asia - Parlemen Eropa telah menyetujui perjanjian politik penting mengenai kecerdasan buatan pada 13 Maret 2024. Parlemen Eropa menyetujui Undang-Undang Kecerdasan Buatan, dengan 523 suara mendukung, 46 menentang, dan 49 abstain.

“Eropa sekarang menjadi penentu standar global dalam AI (kecerdasan buatan). Kami melakukan regulasi sesedikit mungkin, namun sebanyak yang diperlukan!” tulis Thierry Breton sebagai Komisaris Pasar Internal Eropa di platform X/Twitter dikutip Techverse.asia, Senin (18/3/2024).

Baca Juga: Ekspansi ke Indonesia, Jackery Meluncurkan 3 Pembangkit Listrik Portabel

Ini merupakan upaya pertama untuk menghapus kendali AI yang dilakukan oleh regulator besar untuk melindungi warganya dari potensi risiko teknologi. Negara-negara lain, termasuk China, telah menerapkan peraturan seputar penggunaan AI secara spesifik.

Sebagai rangkaian peraturan besar pertama di dunia yang mengatur kecerdasan buatan, UU AI memberikan kerangka hukum untuk pengembangan dan penggunaan kecerdasan buatan di Benua Biru, menyerukan transparansi yang lebih besar serta menetapkan parameter untuk AI yang berisiko tinggi.

Para pejabat Uni Eropa telah mencapai kesepakatan sementara pada Desember tahun lalu setelah perdebatan selama 37 jam. RUU tersebut membagi teknologi ke dalam kategori risiko dan menyoroti hal-hal yang dilarang terkait dengan AI, persyaratan utama penggunaan AI berisiko tinggi, dan hukumannya.

Pada akhirnya, UU AI yang disahkan tersebut bertujuan untuk menyeimbangkan inovasi teknologi dengan hak-hak dasar manusia.

Baca Juga: 7 Prediksi dan Tren Teknologi Tentang Kecerdasan Buatan pada 2024

Dalam rilis yang mengumumkan pemungutan suara tersebut, Parlemen Eropa menyebutkan bahwa beberapa contoh AI yang berisiko tinggi, seperti infrastruktur penting, pendidikan dan pelatihan kejuruan, ketenagakerjaan, layanan swasta dan publik yang penting (misalnya layanan kesehatan, perbankan).

Lalu ada juga sistem tertentu dalam penegakan hukum, migrasi dan pengelolaan perbatasan, keadilan dan proses demokrasi (misalnya yang mempengaruhi jalannya pemilihan umum).

RUU tersebut juga menyatakan bahwa pengguna harus diberi tahu saat berinteraksi dengan chatbot, dan UU AI tersebut pun mengharuskan sistem AI yang menghasilkan atau memanipulasi konten teks, gambar, audio, atau video (seperti alat pemalsuan) untuk mengungkapkan bahwa konten tersebut dibuat secara artifisial atau dimanipulasi.

Baca Juga: Alibaba Cloud Memperkenalkan Model AI Image Generation, Tongyi Wanxiang

Dewan Uni Eropa diperkirakan akan secara resmi mengadopsi teks tersebut pada akhir April tahun ini. Larangan penggunaan terlarang akan berlaku dalam waktu enam bulan, sementara aturan AI untuk tujuan umum termasuk tata kelola akan berlaku pada awal tahun 2025.

Parlemen Eropa juga mengutip reaksi dari beberapa deputi, termasuk salah satu pelapor Komite Pasar Internal Brando Benifei, yang menggambarkan UU ini sebagai undang-undang mengikat pertama di dunia mengenai kecerdasan buatan untuk mengurangi risiko, menciptakan peluang, memerangi diskriminasi, dan mewujudkan transparansi.

“Berkat Parlemen (Eropa), praktik AI yang tidak dapat diterima akan dilarang di Eropa dan hak-hak pekerja dan warga negara akan dilindungi,” ucap Benifei. Dia mengatakan bahwa AI Office sekarang akan dibentuk untuk mendukung perusahaan agar mulai mematuhi peraturan sebelum diberlakukan.

Baca Juga: Wamenkominfo Nezar Patria: Penyalahgunaan Kecerdasan Buatan Mengancam Kelompok Rentan

Di sisi lain, sebelum UU AI diberlakukan di Uni Eropa, negara Spanyol sudah lebih dahulu membentuk gugus tugas sendiri, untuk mengatur dan mengawasi kecerdasan buatan.

Pada 22 Agustus 2023, Dewan Menteri menyetujui Dekrit Kerajaan yang membentuk badan baru, yang dinamakan The Spanish Agency for the Supervision of Artificial Intelligence atau Badan Pengawasan Kecerdasan Buatan Spanyol (AESIA) itu.

Melansir laman Boston Global Forum, badan ini akan dibentuk atas upaya bersama Kementerian Keuangan dan Kepegawaian Spanyol serta Kementerian Perekonomian dan Transformasi Digital. Badan ini bertugas untuk menjamin, bersama dengan strategi digital nasional, bahwa pengembangan AI di negara tersebut akan: inklusif, berkelanjutan, dan berpusat pada masyarakat.

Baca Juga: Yang Pincang Dari Penerapan Kecerdasan Buatan

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Januari 2025, 16:10 WIB

POCO X7 Pro 5G x Iron Man Edition: Wujud Kecerdikan Tony Stark

POCO x Marvel: mendukung aspirasi heroik dengan performa yang tak tertandingi.
POCO X7 Pro edisi Iron Man. (Sumber: istimewa)
Techno17 Januari 2025, 14:39 WIB

Upbit Indonesia Optimis OJK akan Perkuat Regulasi dan Inovasi Aset Kripto di Indonesia

Mereka menyambut baik pengalihan pengaturan dan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke OJK, sebagaimana diatur dalam UU P2SK.
Resna Raniadi sebagai COO Upbit Indonesia. (Sumber: istimewa)
Techno17 Januari 2025, 12:52 WIB

Spesifikasi dan Harga Realme Note 60x yang Rilis di Indonesia

Realme Note 60x meluncur dengan ketangguhan rangka metal tahan banting Armor Shell Protection.
Realme Note 60x. (Sumber: Realme)
Techno17 Januari 2025, 11:40 WIB

Prediksi Kecerdasan Buatan pada 2025: Mendorong Keberlanjutan, Keamanan, dan Pertumbuhan di Asia Pasifik

Dengan berlalunya tahun 2024 dan tahun 2025 yang dimulai dengan fokus dan inovasi baru, dunia merefleksikan tahun yang luar biasa dalam artificial intelligence (AI).
(ilustrasi) artificial intelligence atau AI (Sumber: freepik)
Techno17 Januari 2025, 10:58 WIB

Nasib TikTok di Amerika Serikat Hanya Tinggal 2 Hari Lagi?

TikTok diambang pelarangan beroperasi bagi penggunanya di Amerika Serikat yang akan berlaku mulai Minggu (19/1/2025) besok.
Ilustrasi TikTok (Sumber: Pexels)
Techno17 Januari 2025, 10:11 WIB

Inflasi Inti Mereda, Pasar Kripto dan Saham AS Kompak Menghijau

Jelang inagurasi Presiden AS Donald Trump, terdapat potensi reli akan berlanjut hingga penentuan kebijakan suku bunga The Fed akhir bulan ini.
Ilustrasi Saham AS.
Techno17 Januari 2025, 09:52 WIB

Realme Resmi Menjadi Sponsor untuk Tim E-sports RRQ Selama 3 Tahun

Realme Indonesia dan RRQ jalin kerja sama jangka panjang.
CEO RRQ Adrian Paulin (kiri) menerima secara simbolis kerja sama dengan Realme. (Sumber: Realme)
Techno16 Januari 2025, 21:43 WIB

CES 2025: Anker Hadirkan 3 Produk Baru Pengisi Daya

Anker ingin menghadirkan berbagai potensi lewat inovasi terbaik.
Anker meluncurkan lini produk pengisian daya barunya. (Sumber: Anker)
Lifestyle16 Januari 2025, 18:57 WIB

Reebok Tunjuk Winky Wiryawan Sebagai Muse Reebok Indonesia

Reebok rayakan gaya hidup dan performa yang tak lekang oleh waktu melalui kampanye “Waktu Berlalu, Reebok Selalu”
Reebok menunjuk DJ Winky Wiryawan (kedua dari kiri) sebagai muse Reebok Indonesia. (Sumber: Reebok)
Techno16 Januari 2025, 17:48 WIB

JBL Horizon 3: Jam Alarm yang Membantu Menata Jadwal Tidurmu

Ubah jadwal tidur dengan Signature Sound JBL dan pencahayaan ambient yang dapat disesuaikan.
JBL Horizon 3. (Sumber: JBL)