Techverse.asia - Menyusul langkah xAI milik Elon Musk untuk menjadikan model bahasa besar (LLM) Grok sebagai sumber terbuka (open source) pada awal Maret ini, pemilik media sosial X/Twitter itu baru-baru ini mengatakan bahwa platformnya akan segera menawarkan chatbot Grok kepada lebih banyak pelanggan yang membayar.
Dalam sebuah postingan di X, Musk mengumumkan bahwa Grok akan tersedia untuk pelanggan X Premium mulai minggu ini, tidak hanya untuk pelanggan kelas atas, X Premium Plus. Dalam postingan itu juga disematkan video instruksi tentang cara memposting percakapan dengan chatbot langsung di situs web X.
Grok sebenarnya telah tersedia bagi pelanggan X Premium Plus sejak rilis dari versi beta awal, namun tingkat berbayar di jejaring sosial tersebut berharga US$16 atau sekitar Rp253 ribu per bulan atau US$168 atau sekitar Rp2,6 jutaan untuk setahun penuh bila ditagih setiap tahun.
Baca Juga: Grok Akan Jadi Open Source
Karena tingkat X Premium berharga setengahnya yaitu US$8 atau sekitar Rp120 ribuan per bulan atau US$84 atau sekitar Rp1,3 jutaan per tahunnya, untuk itu peluncuran ini membuat chatbot Grok sedikit lebih mudah diakses oleh pengguna.
Langkah tersebut dapat menandakan keinginan untuk bersaing secara lebih langsung dengan chatbot populer lainnya, seperti ChatGPT dari OpenAI atau Claude dari Anthropic. Namun hal ini juga bisa menjadi indikasi bahwa X sedang mencoba meningkatkan jumlah pelanggannya.
Berita ini muncul pada saat data menunjukkan bahwa lebih sedikit orang yang menggunakan platform X, dan platform X kesulitan mempertahankan mereka. Menurut data terbaru dari Sensor Tower, yang dilaporkan oleh NBC News, penggunaan X di Amerika Serikat (AS) turun 18 persen dari tahun ke tahun per Februari, dan turun 23 persen sejak diakuisisi oleh Elon Musk.
Perselisihan antara Elon Musk terhadap pengiklan mungkin juga merugikan prospek pendapatan perusahaan, karena Sensor Tower menemukan bahwa 75 dari 100 pengiklan teratas di AS pada X mulai Oktober 2022 tidak lagi menghabiskan anggaran iklan di platform tersebut.
Baca Juga: ASUS Meluncurkan Router Dual-Band RT-BE88U WiFi 7
Menawarkan akses ke chatbot berbasis kecerdasan buatan berpotensi mencegah pengguna X berpindah ke platform lain - seperti platform terdesentralisasi Mastodon dan Bluesky, atau Threads, yang dengan cepat memperoleh daya tarik berkat sumber daya Meta yang menjangkau lebih dari 130 juta pengguna bulanan pada kuartal keempat (Q4) tahun 2023.
Kendati demikian, Elon Musk tidak mengatakan kapan Grok akan tersedia untuk pengguna X, hanya saja Grok 'akan diaktifkan' untuk semua pelanggan Premium pada akhir minggu ini.
Chatbot Grok mungkin menarik bagi pengikut Musk dan pengguna berat X/Twitter sebab akan menjawab pertanyaan tentang topik yang biasanya terlarang bagi chatbot AI lainnya, seperti konspirasi atau ide politik yang lebih kontroversial.
Ini juga akan menjawab pertanyaan dengan “sifat memberontak,” seperti yang digambarkan oleh bos Tesla itu. Yang paling penting adalah Grok memiliki kemampuan untuk mengakses data X secara real-time - sesuatu yang tidak dapat ditawarkan oleh chatbot pesaingnya.
Baca Juga: X Kini Meluncurkan Panggilan Audio dan Video ke Semua Pengguna
Seperti diketahui, xAI telah meluncurkan Grok yang sifatnya open source, sehingga akan memungkinkan para peneliti dan pengembang untuk mengembangkan model dan memengaruhi cara xAI memperbarui Grok di masa depan saat ia bersaing dengan teknologi pesaing dari OpenAI, Meta, Google, dan lainnya.
Dalam postingan blognya, xAI mengatakan bahwa model tersebut tidak disesuaikan untuk aplikasi tertentu seperti menggunakannya untuk percakapan. Perusahaan juga mencatat bahwa Grok-1 dilatih pada tumpukan khusus tanpa menentukan rinciannya.
Model ini dilisensikan di bawah Apache License 2.0, yang mengizinkan kasus penggunaan komersial, namun tidak menyertakan data yang digunakan untuk melatihnya atau koneksi ke X untuk data secara real-time.
Baca Juga: Elon Musk Bilang Neuralink Sukses Tanamkan Chip ke Otak Manusia