Yahoo mengumumkan mereka telah mengakuisisi Artifact, platform yang menampilkan berita-berita terakurasi oleh kecerdasan buatan (AI).
Dengan ini, maka Artifact tidak lagi beroperasi sebagai aplikasi mandiri. Teknologi personalisasi bertenaga AI dan fitur lainnya akan diintegrasikan di seluruh Yahoo, termasuk aplikasi Yahoo News, dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Mudik Tanpa Merasa Kelelahan? Ini Tipsnya
Baca Juga: Bawa Bekal Nasi Saat Mudik? Begini Caranya Supaya Bekalmu Tidak Cepat Basi
CEO dan Salah Satu Pendiri Artifact, Kevin Systrom, menyebut perihal upaya yang telah mereka lakukan dalam membangun pengalaman produk intuitif yang disukai pengguna, dan berpeluang memberi manfaat bagi jutaan orang.
Yahoo, menurutnya, menghadirkan skala untuk membantu produk mencapai apa yang mereka impikan, sambil menjunjung tinggi keyakinan bahwa menghubungkan orang ke sumber berita dan informasi tepercaya adalah hal yang sangat penting.
Baca Juga: Carnival di JW Marriott Surabaya, Sambut Keluarga Rayakan Keceriaan Selama Libur Lebaran
Misi Artifact difokuskan untuk menyampaikan berita paling relevan kepada pengguna melalui AI, memanfaatkan teknologi eksklusif untuk menyediakan berita dan pengalaman konten yang dikurasi.
"AI telah memungkinkan kami memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna dalam menemukan konten hebat yang mereka minati. Yahoo menyadari peluang tersebut, dan kami sangat bersemangat untuk melihat apa yang telah kami bangun secara langsung melalui Yahoo News," imbuhnya, dikutip dari keterangan mereka, Rabu (3/4/2024).
SVP dan General Manager Yahoo News, Kat Downs Mulder, menyatakan Yahoo adalah salah satu perusahaan pertama yang menggabungkan kurasi berita yang dilakukan manusia dan algoritmik.
Baca Juga: Berkat Desakan Fans K-pop, Hyundai Resmi Batal Beli Aluminium dari Adaro
Sejak itu, lanskap pembelajaran mesin dan personalisasi telah berubah secara dramatis, dan Artifact telah berinovasi dengan teknologi terbaik di kelasnya untuk memenuhi momen tersebut.
"Artifact telah menjadi produk yang dicintai, kami sangat senang dapat terus mengembangkan teknologi tersebut. Kini kami memajukan misi kami untuk menjadi panduan tepercaya terhadap informasi digital, dan kurator terbaik yang menghubungkan orang-orang dengan konten yang paling penting bagi mereka," ungkapnya.
Investasi ini, selanjutnya memajukan komitmen Yahoo untuk menghadirkan berita dan informasi terpercaya kepada ratusan juta pengguna, di seluruh dunia.
"Dan mempercepat visi kami untuk menawarkan pengalaman yang lebih personal dalam menemukan berita dan informasi di seluruh platform," lanjut Kat.
Baca Juga: Sony Meluncurkan Tiga Mikrofon Nirkabel Baru
Baca Juga: Usai Ribut dengan TikTok, Universal Music Group Gandeng Spotify untuk Menyertakan Video Musik
Mesin penemuan Artifact yang didukung AI, menampilkan konten yang paling ingin dilihat pengguna, dan menjadi lebih selaras dengan minat mereka seiring berjalannya waktu.
Hasilnya adalah umpan berita yang dipersonalisasi dan sangat efektif dalam membantu pengguna menemukan berita yang ingin mereka baca.
Selain kurasi, Artifact menghadirkan sejumlah fitur yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengalaman, mulai dari akses mudah ke berita populer, kemampuan berbagi tautan, alat untuk mencegah proliferasi clickbait, dan banyak lagi.
"Menghadirkan kemampuan ini ke dalam portofolio Yahoo, mempercepat peluang untuk menghubungkan pengguna dengan pengalaman konten yang lebih kaya dan personalisasi yang disesuaikan," kata Kat lagi.
Baca Juga: Avatar Spatial Persona di Apple Vision Pro Kini Bisa Bergerak Bebas di Berbagai Aplikasi
Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Reuters mendapati, akuisisi Artifact oleh Yahoo ditutup pada 29 Maret 2024. Salah satu pendiri Artifact, CEO, Kevin Systrom, dan CTO, Mike Krieger, akan bekerja dengan Yahoo dalam kapasitas sebagai penasihat selama transisi ini.
Yahoo, yang juga memiliki merek berita TechCrunch, Engadget dan Yahoo Finance, mengatakan mesin rekomendasi Artifact yang didukung AI dan fitur lainnya akan membantu meningkatkan skala operasi beritanya, dan memberikan konten yang dipersonalisasi kepada pemirsa.