Berkat UNY, Petani Di Desa Ini Bisa Menggunakan PLTS Untuk Bercocok Tanam

Uli Febriarni
Sabtu 08 Oktober 2022, 21:46 WIB
pembangkit listrik tenaga surya / UNY

pembangkit listrik tenaga surya / UNY

Listrik sudah menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan keseharian kita. Selama ini, Indonesia banyak menggunakan batubara sebagai bahan baku untuk diolah menjadi tenaga listrik. Namun, di beberapa tempat, listrik didapatkan dengan cara mengelola tenaga air, angin maupun panas cahaya panas matahari.

Dan yang terakhir ini, mulai semakin dikembangkan oleh beragam akademisi bahkan perusahaan penyedia listrik, tak terkecuali pembangkit listrik negara (PLN). Pasalnya, semakin hari, kebutuhan akan jaringan listrik semakin meningkat. Sedangkan keberadaan batubara sebagai bahan baku listrik, tak bisa diprediksi sampai kapan bisa terpenuhi oleh negara. Mengingat, batubara adalah bahan tambang yang muncul dan terbentuk dari fosil. Dengan demikian, batubara sudah jelas menjadi salah satu produk yang kapasitasnya menurun waktu ke waktu. Karena fosil butuh waktu bertahun-tahun sebelum berubah menjadi batubara.

Untuk menyiasati kondisi yang saling berseberangan atas kebutuhan listrik dan pasokan batubara itu, cahaya matahari terus dikaji potensinya sebagai sumber listrik berkelanjutan. Apalagi saat ini kesadaran atas energi hijau semakin meningkat. Produk itu selanjutnya sering kita kenal dengan istilah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). 

Saat ini, negara-negara yang tergabung dalam presidensi G20 juga menyatakan dukungan dan dorongan mereka, agar setiap negara di dunia bisa mengoptimalkan PLTS dalam kehidupan sehari-hari. 

Bukan hanya G20, negara Indonesia bahkan melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga sudah sampai membuat pedoman penggunaan PLTS sebagai sumber daya sehari-hari masyarakat.

Pedoman itu disusun karena ESDM ingin masyarakat semakin sadar, bahwa sebagai negara yang berada di wilayah khatulistiwa, Indonesia hampir sepanjang tahun mendapatkan sinar matahari yang cukup. Sehingga memiliki potensi energi surya yang yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan, baik untuk pembangkit listrik
ataupun untuk keperluan lain.

Dalam pedoman itu, dijelaskan bahwa komponen utama pada PLTS adalah Modul fotovoltaik (PV), solar charger controller, inverter/charger, penyangga PV Modul, Baterai, combiner box, solar/battery inverter, panel distribusi, kabel listrik, rumah pembangkit (power house), sistem pentanahan dan penangkal petir, energy limiter dan pyranometer.

Di Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi salah satu institusi yang menyadari betapa tenaga cahaya matahari bisa menjadi sumber listrik yang mudah dan murah. 

Komitmen itu ditunjukkan oleh adanya dua tenaga pengajar Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta yang membangun PLTS, untuk membantu pengairan persawahan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tim pengabdian masyarakat dosen UNY itu beranggotakan Muhammad Luthfi Hakim dan Alex Sandria Jaya Wardhana. Mereka membangun PLTS dibantu warga di lokasi pengabdian mereka, yakni Kalurahan Madurejo, Kapanewon Prambanan.

Pelaksana pengabdian, Muhammad Lutfhi menjelaskan, PLTS ini digunakan untuk menghidupkan pompa sebagai sarana mengalirkan air dari sumber setempat. Karena aliran air tersebut sangat diperlukan untuk irigasi pada area persawahan.

“PLTS ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap petani di Indonesia khususnya di Kalurahan Madurejo Kapanewon Prambanan,” ujarnya.

Luthfi mengungkap, sebelumnya para petani mengeluhkan borosnya anggaran yang mereka keluarkan akibat penggunaan bahan bakar minyak. Dan hal itu menginspirasi mereka untuk berinisiatif untuk mengembangkan energi terbarukan tersebut.

Ia berharap, pembangunan PLTS tersebut memberikan dampak yang besar bagi para petani khususnya dalam hal efisiensi penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Adanya PLTS ini juga membuktikan bahwa UNY sangat berkomitmen pada pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pengembangan energi terbarukan.

Warga setempat menilai, bahwa PLTS dari UNY sangat membantu petani di Kalurahan Madurejo dalam mengairi sawah. Hal itu seperti diungkapkan oleh Ngatija, petani setempat. 

“Kami berterima kasih kepada Pak Luthfi dan kawan kawan dari UNY yang telah menghibahkan PLTS. (Program ini) sangat berharga bagi kami, karena proses pengairan sawah jadi lebih cepat, hemat dan mudah,” ujar Ngatija.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno05 November 2024, 18:21 WIB

Infinix Inbook Air dan Inbook Air Pro Plus Diniagakan di Indonesia

Kedua laptop ini menyasar konsumen level menengah ke atas.
Infinix Inbook Air Pro Plus. (Sumber: Infinix)
Techno05 November 2024, 17:51 WIB

Google Maps Punya Fitur AI Baru yang Didukung oleh Gemini

Berbincang santai dengan Gemini AI atau dapatkan petunjuk berkendara yang lebih baik.
Google Maps kini ditenagai dengan Gemini AI. (Sumber: Google)
Techno05 November 2024, 17:25 WIB

Spesifikasi Xiaomi Pad 7 Series, Ada 3 Pilihan Warna

Tablet pintar ini tersedia dalam dua pilihan model.
Xiaomi Pad 7. (Sumber: Xiaomi)
Techno05 November 2024, 16:37 WIB

Harga dan Spek POCO C75 yang Dipasarkan di Indonesia, Mirip Redmi 14C?

C75 ditenagai dengan chipset MediaTek Helio G8 Ultra.
POCO C75. (Sumber: POCO)
Startup05 November 2024, 16:04 WIB

Demo Day BEKUP 2024: Sukses Dapatkan 24 Startup dari 6 Kota di Indonesia

Demoday BEKUP 2024 Perluas Peluang Kolaborasi dan Permodalan Para Startup.
Demo Day BEKUP 2024 yang diinisiasi Kemenparekraf dibuka pada Senin (4/11/2024). (Sumber: Kemenparekraf)
Startup05 November 2024, 14:31 WIB

TransTRACK Perkuat Kolaborasi Bisnis dengan Perusahaan Australia

MoU ini turut menandai langkah awal ekspansi strategis TransTRACK ke Australia.
TransTRACK jalin kesepakatan dengan perusahaan asal Australia. (Sumber: dok. transtrack)
Startup05 November 2024, 14:18 WIB

Paper.id Meluncurkan Horizon Card: Kartu Kredit Digital Khusus untuk Perusahaan

Layanan ini mendukung proses pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan.
CEO Paper.id Yosia Sugialam. (Sumber: istimewa)
Startup05 November 2024, 13:08 WIB

Percepat Transformasi Digital, Granite Asia dan INA Resmi Jalin Kolaborasi

Granite Asia bersama Indonesia Investment Authority berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital dalam negeri.
INA berkolaborasi dengan Granite Asia guna mempercepat transformasi digital. (Sumber: istimewa)
Lifestyle04 November 2024, 20:23 WIB

5 Alasan Barang Mewah Bekas Kini Banyak Dicari oleh Konsumen

Terdapat sejumlah faktor yang membuat barang bekas banyak dicari orang.
Ilustrasi barang mewah tas Goyard. (Sumber: Goyard)
Lifestyle04 November 2024, 19:03 WIB

G-SHOCK Hadirkan Seri G-STEEL GM700 Berlapis Logam, Punya 3 Model Jam Tangan

Casio merilis jam tangan berlapis pogam yang didasarkan pada model analog-digital dynamic GA700.
Casio G-SHOCK GM700G-9A (kiri) dan GM700-1A. (Sumber: Casio)