Techverse.asia - Saat seseorang akna mendaftar ke jejaring media sosial yang baru, pada umumnya akun baru mereka tidak punya teman, tidak punya pengikut, dan tidak ada postingan yang disukai. Namun saat pengguna mulai memposting konten, mereka mungkin mendapatkan lebih banyak suka (like) dan komentar.
Dengan demikian, itu akan bisa menghasilkan pengikut (follower) baru. Dan peningkatan dopamin itu akan mendorong pengguna untuk memposting lebih banyak lagi di platform media sosial.
Baca Juga: Instagram Lagi Menguji Spring Bonus: Bayar Kreator Konten untuk Unggah Foto dan Reels
Sebuah aplikasi baru yang bernama Palmsy mencoba bertindak sebagai metadon media sosial dengan memungkinkan pengguna memposting apapun dan menyukainya. Namun begitu, Palmsy mencegah dunia nyata melihat postingan si pengguna, justru menyimpannya di perangkat, offline, dan pribadi.
Deskripsi App Store Palmsy mengatakan bahwa 'memungkinkan Anda membuat postingan kecil untuk diri Anda sendiri.' Dan, pada intinya, itulah yang dilakukan. Mengenai alasan pengguna ingin melakukan hal seperti itu, orang yang memiliki masalah dengan aplikasi penjurnalan atau pemetaan pikiran mungkin akan menganggapnya sebagai kerangka kerja yang lebih menginspirasi.
Atau, jika kebiasaan posting sosialmu sudah tidak terkendali atau ingin menghentikannya karena alasan lain, ini bisa menjadi cara untuk melepaskan diri dan memberi pengguna serangan dopamin tanpa membagikan apapun secara publik.
Baca Juga: X Beri Lagi Centang Biru Gratis, Setidaknya Punya 2.500 Pengikut
Pengguna juga dapat mempublikasikan postingan sebanyak-banyaknya yang mereka suka. Aplikasi ini bahkan memungkinkan untuk menambahkan foto ke postingan mereka. Tapi pengguna mengirimkan postingan itu ke dalam kehampaan.
Seorang pengembang Pat Nakajima mengatakan di platform Threads bahwa tidak ada kiriman yang keluar dari perangkat pengguna dan semua likes yang didapat adalah palsu.
Aplikasi gratis ini - yang berfungsi pada iPhone dan iPad - pada dasarnya membaca daftar kontak pengguna untuk memberikan suka pada postingan. Saat aplikasi membaca detail kontak seorang pengguna, karena semua postingan bersifat lokal, informasi kontak tidak dikirim ke server.
“Sungguh menyenangkan melihat likes datang dari orang-orang yang sudah bertahun-tahun tidak terpikirkan. Ini juga berguna untuk menghapus beberapa kontak yang mungkin tidak kamu perlukan lagi,” tulis Nakajima di bagian Frequently Asked Question (FAQ) pada aplikasi dikutip Techverse.asia, Jumat (5/4/2024).
Baca Juga: Threads Kini Punya Trending Topic dan Uji Coba Fitur Gerakan Swipe
Jika melihat suka palsu dari kontak asli terasa agak aneh, pembaruan terkini menambahkan kemampuan untuk membatasi jumlah suka palsu yang didapat postingan. Pengguna pun dapat menetapkan batasan berapa lama mereka menerimanya, mulai dari beberapa detik hingga beberapa hari.
Selain melihat kontak pengguna, kamu dapat memperlakukan aplikasi ini sebagai buku harian pribadi atau bahkan tempat untuk mengeluarkan kata-kata buruk dari sistesmmu dan tidak ada yang akan menghakimimu, semuanya terserah kehendak hatimu.
Terdapat beberapa aplikasi yang membatasi waktu yang mencoba membantu mengurangi kecanduan pada media sosial. Beberapa pengembang juga telah merilis aplikasi yang sangat mendasar untuk memposting postingan bodoh tanpa konsekuensi apapun.
Baca Juga: Pinterest Menghadirkan Kemampuan Berbelanja ke Shuffles, Aplikasi Pembuat Kolasenya
Pada 2017 silam, seorang pengembang teknologi bernama Dan Kurtz merilis Binky, yang menghasilkan feed palsu supaya pengguna Binky dapat berinteraksi. Kemudian pada 2018, mantan Manajer Produk Pustaka Google Jason Shellen meluncurkan kembali Brizzly sebagai situs web, yang memungkinkan seseorang untuk memasukkan apapun ke dalam kotak teks dan menekan kirim.
Lantas kirimannya tidak kemana-mana dan kamu bahkan tidak dapat melihatnya setelah menekan tombol kirim.
Baca Juga: Ingin Meningkatkan Jumlah Penggunanya, Tumblr Hadirkan Feed yang Terinspirasi dari TikTok