Meta mengungkap bahwa mereka telah menemukan dan melaporkan lebih dari 400 aplikasi di toko aplikasi resmi, yang dibuat untuk mencuri kredensial korbannya dari Facebook. Berikut pengumuman Meta:
“Peneliti keamanan kami telah menemukan lebih dari 400 aplikasi Android dan iOS berbahaya tahun ini, yang dirancang untuk mencuri informasi login Facebook dan membahayakan akun orang. Aplikasi ini terdaftar di Google Play Store dan Apple App Store dan menyamar sebagai editor foto, game, layanan VPN, aplikasi bisnis, dan utilitas lain untuk mengelabui orang agar mengunduhnya.”
Meta juga akan memberi tahu jutaan pengguna, bahwa mereka mungkin telah menjadi korban salah satu dari 400 aplikasi jahat tersebut.
Baca Juga: UU Anti Penguntitan Diketok Oleh Negara Malaysia, Nekat? Bisa Dipenjara Dan Kena Denda
Meta menjelaskan, tidak semua pemilik akun Facebook telah disusupi aplikasi jahat tadi, namun pemilik akun harus berhati-hati. Karena tentunya pasti ada pengguna yang memiliki visibilitas terbatas di luar platform mereka, untuk mengetahui dengan tepat apa yang terjadi pada akun mereka.
Dari 400 program yang ditandai dan dilaporkan Meta, 45 di antaranya adalah aplikasi iOS. Perusahaan mengatakan bahwa aktivitas tersebut tampaknya tidak ditargetkan ke wilayah geografis atau sekelompok orang tertentu.
Direktur Ancaman dan Gangguan Meta David Agranovich mengungkap, mereka sangat memusuhi aplikasi itu. Apalagi beberapa aplikasi mampu menghindarkan diri dari deteksi yang dilakukan oleh Meta. Namun Meta tetap berkomitmen ingin mencegah pelaku ancaman dan menjaga orang tetap aman.
Baca Juga: Akhir Pekan Waktunya Belanja Mingguan? Ke Warung Tetanggamu Saja
“Aplikasi senter, editor foto, game seluler. Ada banyak aplikasi yang sah di toko Apple dan Google. Tetapi penjahat dunia maya tahu seberapa populer jenis aplikasi ini dan menggunakannya untuk keuntungan mereka," ungkapnya, seperti dikutip dari laman Wired, Sabtu (8/10/2022).
Agranovich mengatakan, kelompok 400 aplikasi ini dari tahun 2022 hanya menargetkan Facebook, bukan Instagram dan WhatsApp, platform populer perusahaan lainnya. Tetapi perusahaan telah melacak ancaman dari aplikasi pencuri kredensial serupa yang berfokus pada layanan tersebut.
Pencurian kredensial adalah fokus klasik dari pengembang aplikasi jahat ini. Penyerang sering membuat taktik mereka, untuk mengambil alih akun bernilai tinggi seperti profil Facebook, yang keduanya berisi banyak data itu sendiri dan juga digunakan sebagai platform masuk tunggal untuk masuk ke layanan lainnya.
Hampir 47 persen aplikasi yang ditandai Meta menyamar sebagai layanan pengeditan foto. Sekitar 15 persen diklaim sebagai utilitas bisnis. Dan hampir 12 persen berpura-pura menjadi VPN, sementara utilitas telepon, game, dan gaya hidup merupakan kategori yang tersisa.
Pesan Meta Agar Terhindar Dari Aplikasi Jahat
Sementara itu dari laman Social Media Today dituliskan, Meta menyarankan agar pengguna memikirkan tiga faktor, untuk melindungi diri mereka dari aplikasi yang berpotensi berbahaya.
Pertama, pertimbangkan dengan cermat mengapa aplikasi mungkin meminta kredensial untuk layanan lain. Misalnya, aplikasi senter tidak perlu ditautkan ke akun media sosial sama sekali, dan kita harus dapat memainkan game atau menggunakan aplikasi pengeditan foto tanpa persyaratan login.
Kedua, pertimbangkan reputasi aplikasi sebaik mungkin. Periksa untuk memastikan bahwa kita mengunduh aplikasi yang sama persis seperti yang kita inginkan dan tidak mirip.
Ketiga, pikirkan apakah aplikasi menawarkan fitur yang dijanjikan. Baik saat kita belum masuk ke akun yang diperlukan maupun setelah masuk akun.
Wah, 400 aplikasi banyak juga ya? berhati-hati terhadap akunmu, dan ingat pesan Meta tadi ya