Siapa Target Konsumen Apple untuk iPad Pro OLED yang Dirumorkan Rilis Mei 2024?

Rahmat Jiwandono
Selasa 09 April 2024, 16:14 WIB
iPad Pro. (Sumber: Apple)

iPad Pro. (Sumber: Apple)

Techverse.asia - Awal tahun ini, ada cukup banyak rumor tentang produk baru Apple yang akan segera hadir untuk dijadikan acara yang besar, namun perusahaan tersebut malah mengumumkan chip M3 untuk MacBook Air barunya melalui siaran pers dan iPad baru belum muncul lagi sejak saat itu.

Belum lama ini, Mark Gurman menulis dalam buletin Power On-nya untuk Bloomberg bahwa pembaruan besar iPad yang dirumorkan akan rilis pada Mei besok, yang mencakup iPad Pro OLED baru. Peluncuran tersebut sekitar 19 bulan sejak pembaruan terakhir Apple pada perangkat iPad.

Tapi mengapa harus ditingkatkan? Banyak konsumen yang beranggapan bahwa iPad terakhir yang dirilis perusahaan sudah cukup untuk menjalankan aktivitas tertentu, sehingga tak jelas apa alasan Apple ingin melakukan ubahan drastis pada tablet pintarnya. Pun bagaimana jika ini pada dasarnya ini adalah laptop dengan layar sentuh?

Baca Juga: Bappebti Terbitkan Surat Edaran untuk Menguatkan Ekosistem Pasar Kripto

Perangkat iPad Pro dengan layar OLED seharusnya menjadi Big Deal dari jajaran produk baru Apple. Baik versi 11 inci maupun 13 inci diharapkan memiliki layar yang lebih baik, dan Apple tampaknya merilis lebih banyak Magic Keyboard aluminium mirip laptop untuk keduanya.

Gurman pun menulis dalam buletin edisi pelanggannya tersebut bahwa mungkin ada Apple Pencil baru dengan tombol peka tekanan di sampingnya juga.

Dua iPad Air baru dengan prosesor M2 juga diharapkan - satu dalam ukuran standar 10,9 inci, dan model 12,9 inci yang lebih besar yang akan menggunakan aksesori Magic Keyboard yang sama yang tersedia sekarang untuk iPad Pro.

Hal ini mungkin mencuri perhatian dari iPad Pro karena tidak semua orang terlalu peduli dengan layar OLED atau kecepatan refresh rate yang tinggi - layar yang lebih besar bisa dibilang bernilai lebih dari teknologi layar mewah. Ipad Pro adalah perangkat produktivitas ultra-portabel, dan Magic Keyboard yang mewah memperkuat gagasan tersebut.

Baca Juga: Find My Device di Android Akhirnya Rilis, Bisa Temukan Perangkat Walau Kondisi Mati

Namun untuk saat ini, ia memiliki satu port USB-C dan menjalankan sistem operasi (OS) iPadOS, yang masih terasa terbatas, meski fitur multitasking telah ditambahkan Apple, seperti Stage Manager.

Gawai iPad ukuran 12,9 inci yang dirilis pada 2022 sudah berharga US$1.099 untuk penyimpanan internal 128GB dan RAM 8GB. Dengan uang yang sama, konsumen akan mendapatkan laptop MacBook Air bertenaga chip M3 dengan memori 256GB, layar lebih besar, keyboard dan trackpad internal.

Selain itu, sistem operasi dengan dukungan ekosistem perangkat lunak selama empat dekade dan terus bertambah serta evolusi di belakangnya. Ipad Pro berikutnya mungkin harganya akan lebih mahal. Jadi konsumen pasti ingin iPadOS memilih yang pertama daripada yang terakhir.

Baca Juga: Apple MacBook Air Kini Ditenagai dengan Chip M3, Baterai Tahan hingga 18 Jam

Federico Viticci, yang dikenal sebagai pengguna hebat iPad, baru-baru ini mengatakan bahwa menggunakan macOS di layar virtual bersama aplikasi visionOS (yang mungkin menyertakan beberapa aplikasi iPad) terasa kuat dan fleksibel dengan cara yang sudah lama tidak dirasakannya di iPadOS.

Itu ada di artikel MacStories yang dipublikasikan pada bulan lalu tentang pengalamannya membuat FrankenPad yang aneh dari iPad Pro dan MacBook tanpa kepala.

Dengan harga US$3.500, Apple Vision Pro bukanlah ancaman langsung terhadap iPad Pro, tetapi kisah Viticci menyoroti kerentanan tablet tersebut. Meskipun produktivitas iPad bukan termasuk perangkat yang digunakan banyak orang, tapi iPad tetap bagus untuk konsumsi konten pribadi dan santai.

Jika Vision Pro dapat mengambil alih pekerjaan itu, maka iPad benar-benar membutuhkan sesuatu yang segar. Satu hal yang bisa dilakukan Apple adalah menjadikan iPad Pro sebagai hibrida sejati.

Baca Juga: Avatar Spatial Persona di Apple Vision Pro Kini Bisa Bergerak Bebas di Berbagai Aplikasi

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)