Techverse.asia - Meta mengambil beberapa langkah besar hari ini untuk mempromosikan layanan AI di seluruh platformnya. Perusahaan ini telah meningkatkan chatbot kecerdasan buatannya dengan model bahasa besar terbarunya yakni Llama 3.
Dan kini menjalankannya di bilah pencarian di empat aplikasi utamanya – Facebook, Messenger, Instagram, dan WhatsApp – di berbagai negara. Bersamaan dengan ini, Meta juga meluncurkan fitur-fitur baru lainnya, seperti pembuatan gambar yang lebih cepat dan akses ke hasil pencarian web.
Hal ini menegaskan dan memperluas pengujian yang dilaporkan pada minggu lalu, ketika raksasa teknologi ini telah mulai menguji Meta AI di bilah pencarian Instagram. Selain itu, perusahaan juga meluncurkan situs meta.ai baru bagi pengguna untuk mengakses chatbot.
Baca Juga: Indosat dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence
Berita ini menggarisbawahi upaya Meta untuk mengambil posisi sebagai penggerak dan pelopor di tengah maraknya alat AI generatif di kalangan konsumen. Mengejar layanan populer lainnya di pasar seperti OpenAI, CEO Meta Mark Zuckerberg hari ini mengklaim bahwa Meta AI mungkin adalah asisten AI paling cerdas yang dapat digunakan secara bebas.
Meta pertama kali meluncurkan Meta AI di Amerika Serikat (AS) pada tahun lalu. Kini mereka memperluas chatbot dalam bahasa Inggris di lebih dari selusin negara, termasuk Australia, Kanada, Ghana, Jamaika, Malawi, Selandia Baru, Nigeria, Pakistan, Singapura, Afrika Selatan, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe.
Meta pada minggu lalu mulai menguji Meta AI di negara-negara seperti India dan Nigeria, tetapi India tidak ikut serta dalam pengumuman hari ini. Meta mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk mempertahankan Meta AI dalam mode uji coba di negara tersebut saat ini.
“Kami terus belajar dari pengujian pengguna kami di India. Seperti yang kami lakukan pada banyak produk dan fitur AI, kami mengujinya secara publik dalam berbagai fase dan kapasitas terbatas,” kata Meta dalam sebuah pernyataan dikutip Techverse.asia, Jumat (19/4/2024).
Baca Juga: LLaMA: Kecerdasan Buatan Milik Meta untuk Bantu Para Peneliti
Fitur baru
Pengguna kekinian sudah bisa meminta saran penulisan atau resep dari Meta AI. Sekarang, mereka juga dapat meminta hasil terkait dengan web yang didukung oleh Google dan Bing. Meta menyatakan mereka juga membuat pembuatan gambar lebih cepat.
Ditambah lagi, pengguna dapat meminta Meta AI untuk menganimasikan gambar atau mengubah gambar menjadi GIF.
Pengguna dapat melihat alat AI memodifikasi gambar secara real-time saat mereka mengetik. Perusahaan juga berupaya membuat kualitas gambar dari foto yang dihasilkan AI menjadi lebih baik.
Alat penghasil gambar yang didukung AI tidak mampu mengeja kata dengan baik. Meta mengklaim bahwa model barunya juga menunjukkan peningkatan di bidang ini.
Baca Juga: WhatsApp Uji Coba Fitur Video di Story Sampai 60 Detik
Semua hal AI di mana saja sekaligus
Meta mengadopsi pendekatan agar Meta AI tersedia di sebanyak mungkin tempat. Ini membuat bot tersedia di bilah pencarian, di obrolan individu dan grup, dan bahkan di feed.
Perusahaan mengatakan bahwa pemakai dapat mengajukan pertanyaan terkait dengan postingan di feed Facebook mereka. Misalnya, jika pemakai melihat foto aurora borealis, maka dapat meminta saran dari Meta AI tentang waktu terbaik mengunjungi Islandia untuk melihat cahaya utara.
Meta AI sudah tersedia di kacamata pintar Ray-Ban, dan perusahaan mengatakan akan segera tersedia di headset Meta Quest juga. Namun demikian, terdapat kerugian memiliki AI di banyak tempat.
Secara khusus, model dapat 'berhalusinasi' dan memberikan tanggapan acak, sering kali tidak masuk akal, sehingga menggunakannya di berbagai platform dapat menimbulkan mimpi buruk moderasi konten.
Baca Juga: AI Milik Apple Ingin Kalahkan GPT-4, Mampu Pahami Petunjuk Konteks
Awal pekan ini, 404 Media melaporkan bahwa Meta AI, yang mengobrol di grup orang tua, mengatakan bahwa mereka memiliki anak berbakat dan memiliki tantangan akademis yang bersekolah di sekolah tertentu di New York, AS.
“Kami membagikan informasi di dalam fitur itu sendiri untuk membantu orang-orang memahami bahwa AI mungkin menghasilkan keluaran yang tidak akurat atau tidak sesuai. Sejak diluncurkan, kami terus merilis pembaruan dan peningkatan pada model kami, dan kami terus berupaya menjadikannya lebih baik,” kata Meta kepada 404 Media.