Pemerintah Belanda Tidak Akan Lagi Menggunakan Facebook

Uli Febriarni
Minggu 21 April 2024, 15:08 WIB
Pemerintah Belanda setop penggunaan Facebook (Sumber: Reuters)

Pemerintah Belanda setop penggunaan Facebook (Sumber: Reuters)

Pemerintah Belanda mengatakan akan berhenti menggunakan Facebook, setelah ada peringatan dari regulator perlindungan data di negaranya, tentang risiko data privasi di platform media sosial milik Meta tersebut.

Laporan CNBC mengungkap, Otoritas Perlindungan Data Belanda (DPA) mengeluarkan pernyataan yang menyarankan Kementerian Dalam Negeri Belanda agar tidak bergantung pada laman Facebook untuk berkomunikasi dengan warga negara, jika mereka tidak memiliki gambaran yang jelas tentang bagaimana Facebook menggunakan data pribadi orang-orang yang mengunjungi halaman pemerintah.

"Kementerian Dalam Negeri sebelumnya telah meminta DPA untuk memberikan nasihat mengenai apakah pemerintah dapat menggunakan halaman Facebook dengan cara yang sesuai," kata laporan itu, seperti diakses Minggu (21/4/2024).

Baca Juga: Selama Ramadan dan Idulfitri 2024, Aktivitas Mobile Gaming Melonjak Sampai 78%

Menteri Digitalisasi Belanda, Alexandra van Huffelen, dalam sebuah pernyataannya menyebut, pemerintah menginginkan kejelasan dari Meta sesegera mungkin, paling lambat sebelum reses musim panas, tentang bagaimana mereka mengatasi kekhawatiran mereka.

"Jika tidak, sesuai dengan saran DPA, kami terpaksa menghentikan aktivitas kami di halaman Facebook," tambahnya.

Ketua DPA Belanda, Aleid Wolfsen, menyatakan bahwa .orang-orang yang mengunjungi halaman pemerintah percaya bahwa, informasi pribadi dan sensitif mereka berada di tangan yang aman.'

"Fakta bahwa hal ini juga dapat melibatkan informasi tentang anak-anak dan remaja, menjadikan hal ini semakin penting. Mereka rentan saat online dan membutuhkan perlindungan ekstra," kata Wolfsen.

Seorang juru bicara Meta mengatakan kepada CNBC, bahwa mereka pada dasarnya tidak setuju dengan penilaian yang mendasari saran ini. Menurutnya, itu adalah fakta yang salah dan menunjukkan kesalahpahaman mendasar mengenai cara kerja produk Meta.

Baca Juga: WhatsApp dan Threads Dihapus dari AppsStore di Pasar China

Baca Juga: Video Streaming di Twitch Hadir dengan Tampilan Vertikal

"Kami meninjau semua produk Meta, untuk memastikan mereka mematuhi undang-undang di wilayah tempat kami menawarkan layanan kami. Selain itu, akan terus berhubungan dengan pemerintah dalam memastikan mereka dapat menggunakan media sosial, untuk berkomunikasi dengan masyarakat," tambah juru bicara Meta.

Saran DPA menjadi bukti lebih lanjut dari meningkatnya ketidakpercayaan antara regulator Eropa dan Meta. Hal ini diungkap oleh Matthew Holman, mitra teknologi, privasi, dan AI di firma hukum Cripps, kepada CNBC melalui email.

Holman mengatakan,kekhawatiran regulator Belanda kemungkinan besar adalah data pengguna yang dibagikan dalam laman departemen pemerintah di platform Meta. Ini dapat menjadi masalah keamanan, risiko pemantauan, atau akses oleh lembaga federal Amerika Serikat.

Baca Juga: Pemerintah RI Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Data Protection Authority pemerintah Belanda sejak akhir 2014 memang telah menyasar Facebook, terkait dugaan penyalahgunaan data.

Laporan The Telegraph kala itu mengungkap, Belanda menentukan langkah tersebut usai mendenda Google dengan alasan sama, kerahasiaan data.

Pemerintah Belanda menilai Google melanggar ketentuan Penggunaan Privasi Google dari UU Perlindungan Data karena telah menggunakan informasi pengguna seperti data-data yang sudah dicari, data lokasi, video yang sudah ditonton, dan e-mail.

Baca Juga: Begini Cara Melawan Pornografi di Indonesia

Sementara pada 2023, Pengadilan Belanda mendengarkan gugatan class action kepada Facebook Irlandia, anak perusahaan Meta di Eropa, perihal adanya penyalahgunaan data pribadi Belanda atara 2010 dan 2020

Otoritas hukum Belanda mengatakan, pemrosesan data pribadi untuk tujuan periklanan adalah hal yang tidak diperbolehkan

Bukan hanya di Belanda. Di tahun sama, Meta juga pernah dilarang menjalankan periklanan di Facebook dan Instagram di Norwegia, kecuali jika mendapat persetujuan pengguna untuk pemrosesan.

Baca Juga: Pendidikan Gender dan Seksisme dari Orang Tua, Bisa Mencegah Anak Terjebak Konten Porno

Langkah ini mengikuti keputusan pengadilan Eropa yang melarang Meta mengambil data pengguna seperti lokasi, perilaku, dan lainnya untuk iklan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle18 November 2024, 19:29 WIB

Adidas SPZL x CP Company Hadirkan Koleksi Kolaboratif

Keduanya Bersatu Kembali untuk Koleksi Kolaboratif dalam Rayakan Ulang Tahun SPZL ke-10.
Adidas Spezial x CP Company. (Sumber: Adidas)
Techno18 November 2024, 18:28 WIB

Youtube Jewels: Audiens Bisa Beri Hadiah bagi Kreator Saat Live Stream

YouTube mengejar TikTok dengan fitur hadiah baru untuk siaran langsung vertikal.
Penonton Youtube sekarang bisa memberi gift kepada kreator. (Sumber: Youtube)
Startup18 November 2024, 18:05 WIB

Klinik Semaai Bantu Tingkatkan Literasi Petani dan Daya Saing Toko Tani

Fitur ini dapat membantu belajar dan memahami seluk beluk pertanian.
Ilustrasi aplikasi Semaai. (Sumber: semaai)
Techno18 November 2024, 17:32 WIB

WhatsApp Kini Memungkinkan untuk Menyimpan Draft Pesan

WhatsApp akhirnya punya fitur draft.
WhatsApp akhirnya punya fitur draf pesan. (Sumber: WhatsApp)
Automotive18 November 2024, 16:29 WIB

Next Generation Ford Everest akan Dipamerkan di GAIKINDO Jakarta Autoweek 2024

RMA Indonesia akan membawa beberapa mobil andalan, termasuk salah satu SUV terbarunya yaitu Next Generation Ford Everest.
Next Generation Ford Everest. (Sumber: Ford)
Techno18 November 2024, 15:57 WIB

ASUS ExpertBook P5 Segera Dijual di Indonesia, Ada 2 Opsi Prosesor

Laptop ini membidik segmen Small Medium Enterprise (SME).
ASUS ExpertBook P5 diperkenalkan di Indonesia. (Sumber: istimewa)
Lifestyle18 November 2024, 15:15 WIB

Hoka Resmi Buka Toko Pertamanya di Indonesia, Berlokasi di Icon Bali Mall

Kunjungi HOKA Icon Bali untuk pengalaman lengkap atau melalui online storenya.
HOKA membuka toko pertamanya di Icon Bali Mall. (Sumber: HOKA)
Techno18 November 2024, 14:37 WIB

Oppo Find X8 Series akan Ditenagai oleh Chipset MediaTek Dimensity 9400, Ini Kelebihannya

Perangkat pertama yang tersedia secara global yang dilengkapi chipset baru MediaTek yang canggih.
Oppo Find X8 Series akan ditenagai dengan cip MediaTek Dimensity 9400. (Sumber: oppo)
Lifestyle17 November 2024, 18:24 WIB

The Flying Cloth Digelar di Museum Nasional Indonesia hingga 24 November 2024

The Flying Cloth resmi dibuka: perjalanan 25 tahun Merdi Sihombing dalam merajut budaya dan keberlanjutan.
Merdi Sihombing (kanan) mengadakan jumpa pers tentang The Flying Cloth pekan lalu. (Sumber: istimewa)
Techno17 November 2024, 16:53 WIB

AI Generatif Bisa Sebabkan Sampah Elektronik Setara dengan 10 Miliar iPhone per Tahun

Proyeksi ini berdasarkan para peneliti dari Universitas Cambridge dan Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Ilustrasi AI generatif. (Sumber: null)