Internet Indonesia Lambat, Begini Kata Kominfo

Uli Febriarni
Sabtu 27 April 2024, 14:00 WIB
ilustrasi jaringan internet (Sumber: freepik)

ilustrasi jaringan internet (Sumber: freepik)

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) mengakui saat ini kecepatan internet di Indonesia masih lambat.

Rata-rata kecepatan internet Indonesia di dunia berada pada peringkat 103 untuk mobile dan peringkat 128 untuk fixed broadband. Untuk tingkat di Asia Tenggara, Indonesia berada di bawah Laos (121), Kamboja (107), Brunei (74), Filipina (52), Vietnam (47), Malaysia (45), Thailand (10), dan Singapura (1).

Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Teknologi, Mochamad Hadiyana, mengungkap bahwa kini pemerintah sedang fokus pada peningkatan kecepatan dan pemerataan internet di Indonesia, guna memenuhi kebutuhan telekomunikasi masyarakat di dalam negeri.

Berdasarkan data The Speedtest Global Index by Ookla per April 2024, saat ini kecepatan median internet fixed broadband Indonesia sebesar 29,37 megabita per second (Mbps).

Hadiyana optimistis Indonesia bisa menambah kecepatan broadband, meski tidak harus berada di peringkat 1 atau 5 dunia.

"Karena kalau saya lihat negara lain juga sama-sama meningkatkan kecepatan broadbandnya. Yang penting, adanya peningkatan signifikan dalam kecepatan broadband itu," kata Hadiyana, dikutip Sabtu (27/4/2024).

Baca Juga: Sah! UU yang Mengharuskan ByteDance Menjual TikTok

Hadiyana meyakini, melalui kerja sama seluruh pihak maka upaya dalam meningkatkan kecepatan internet di Indonesia bisa tercapai. Menurutnya, upaya tersebut bisa dicapai apabila semua pihak mendukung.

"Kalau Indonesia saya berharap sesuai dengan kebutuhan tranformasi digital, bisa mencapai 100 Mbps. Memang perlu upaya luar biasa berat. Kita bisa bekerja sama pemerintah, industri, masyarakat, bukan mustahil," ucapnya.

Baca Juga: Bijak Bermedia Sosial, Jangan Sampai Ada Galih Loss Berikutnya

Melihat kondisi ini, Kominfo mengaku butuh dukungan pemerintah daerah (pemda) dalam meningkatkan kecepatan internet. Terutama di daerah pelosok yang akses transportasinya masih sulit.

Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya, Wijaya Kusumawardhana, menjelaskan bahwa apabila dalam penyediaan jaringan internet diserahkan sepenuhnya kepada operator maka akan sulit.

Menurut dia, geografis wilayah Indonesia bisa jadi hambatan karena masuk regulatory cost.

"Berbicara geografis dibutuhkan peranan pemda untuk hal-hal regulatory cost bisa disimplifikasi, khususnya daerah yang remote. Kalau semua diserahkan kepada operator jadi biaya tambahan," kata Wijaya.

Baca Juga: The Death of Slim Shady Bakal Jadi Album Eminem yang ke-12

Sebagai contoh, Provinsi Madura. Di wilayah itu ada sejumlah kabupaten yang tidak mendapatkan akses internet yang baik. Oleh sebab itu, dibutuhkan peran banyak pihak agar tidak menimbulkan kesan monopoli.

"Kalau ini sih masih dalam tahap awal. Saya mengkaji dari negara lain ya, salah satunya di Singapura. Skemanya kalau di Singapura itu awalnya yang melaksanakan pengelolaan infrastruktur pasif itu konsorsium dari para operator," ujarnya.

"Tapi kemudian, pemerintah mengambil alih. Kalau kita mungkin tidak harus seperti itu. Bisa saja tadi kan, ininya [pengelola] satu ya, tapi kalau sulit diwujudkan, bisa saja per provinsi juga bisa," lanjutnya.

Dibutuhkan diskusi panjang untuk merealisasikan hal tersebut, lanjutnya. Seluruh pihak terkait juga harus duduk bersama agar tidak timbul masalah ke depannya.

"Sekarang yang banyak pengelolaan untuk infrastrukturnya itu ada bersama dengan pemda-pemda. Bisa saja, ini masih tahap awalnya, pemda-pemda di pulau Jawa bersatu untuk mengelola di Jawa. Tapi ini harus dibahas juga oleh stakeholder," imbuh Wijaya.

Baca Juga: Converse Hadir Bertabur Berlian Swarovski Pada Model Chuck 70 De Luxe Squared

Baca Juga: PLans: Aplikasi Pemantau Kesehatan Reproduksi Perempuan, Pengguna Bisa Terhubung dengan Layanan Kesehatan

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle21 November 2024, 19:57 WIB

Pop Mart Christmas Town Hadir di Gandaria City, Buka Selama 50 Hari

Pop Mart memberikan Pengalaman Otentik Berbagai Karakter melalui "Pop Mart Christmas Town.
Pop Mart Christmas Town. (Sumber: null)
Lifestyle21 November 2024, 19:36 WIB

Lisa BLACKPINK Segera Rilis Solo Albumnya Berjudul Alter Ego

Album ini akan mengikuti rangkaian tiga singel dari bintang K-pop tersebut pada tahun 2024.
Lisa BLACKPINK.
Techno21 November 2024, 18:56 WIB

Messenger Mendapat Serangkaian Fitur Tambahan Baru, Apa Saja?

Fitur terbaru Meta untuk Panggilan Messenger mencakup latar belakang AI.
Messenger mendapat sejumlah pembaruan fitur. (Sumber: Meta)
Techno21 November 2024, 18:11 WIB

OPPO Find X8 Series Resmi Meluncur Global dengan Kamera Hasselblad

Seri Find X8 menghadirkan kamera, performa, dan masa pakai baterai kelas atas.
Oppo Find X8 dan X8 Pro (kanan). (Sumber: Oppo)
Travel21 November 2024, 16:29 WIB

Rayakan Ultah ke-32, Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Promo Ceria Rp1.000

Indonesian Heritage Agency (IHA) bersama Museum Benteng Vredeburg menghadirkan program istimewa ini.
Benteng Vredeberg.
Automotive21 November 2024, 15:58 WIB

Hyundai IONIQ 9 Resmi Diperkenalkan, Ada 2 Model AWD yang Ditawarkan

Hyundai Motor Mendefinisikan Ulang Mobilitas EV dengan SUV Listrik IONIQ 9.
Hyundai IONIQ 9. (Sumber: Hyundai)
Techno21 November 2024, 15:02 WIB

Tawaran Investasi Apple di Indonesia Naik 10x Lipat, iPhone 16 Segera Dijual?

Kemenperin mengaku sudah menerima tawaran proposal investasi dari Apple tersebut.
Apple (Sumber: Apple.com)
Techno21 November 2024, 14:11 WIB

ASUS Republic of Gamers Mengumumkan Seri ROG Phone 9, Lihat Speknya

Versi terbaru dari ponsel gaming premium yang ikonik ini memiliki fitur tampilan AniMe Vision yang disempurnakan.
ASUS ROG Phone 9 Series. (Sumber: ASUS)
Techno20 November 2024, 19:27 WIB

Casio CRW-001-1JR: Cincin Pintar Pertamanya yang Memiliki Stopwatch dan Alarm

Namun tidak ada pelacakan kebugaran atau pemantauan detak jantung dengan perangkat wearable baru Casio.
Cincin pintar Casio adalah jam tangan digital kecil. (Sumber: Casio)
Techno20 November 2024, 18:57 WIB

OpenAI Menghadirkan ChatGPT Advanced Voice Mode ke Web

Jadi, sekarang pengguna untuk berbicara dengan chatbot AI langsung dari peramban mereka.
OpenAI (Sumber: OpenAI)