Samsung Electronics telah merilis jumlah pendapatan kuartal pertama tahun 2024. Diketahui, mereka membukukan pendapatan sebesar KRW71,92 triliun (sekitar Rp846,2 triliun), dengan laba operasional sebesar KRW6,61 triliun (sekitar Rp77,8 triliun).
Perusahaan tersebut menduga, dari permintaan teknologi infomasi global, lingkungan bisnis, dan permintaan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI), diperkirakan bakal terjadi peningkatan pendapatan pada semester kedua.
"Perusahaan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar KRW71,92 triliun, didukung oleh penjualan yang kuat dari smartphone andalan Galaxy S24, dan harga yang lebih tinggi untuk semikonduktor memori," ungkap perusahaan seperti dalam laporan mereka, diakses Selasa (30/4/2024).
Baca Juga: 'Elon Musk' Menyapa Pengunjung Museum Madame Tussauds Hong Kong
Laba operasional meningkat menjadi KRW6,61 triliun karena bisnis memori kembali meraih keuntungan, dengan memenuhi permintaan akan produk bernilai tambah tinggi.
Sementara itu, bisnis Mobile eXperience (MX) membukukan pendapatan yang lebih tinggi, kemudian bisnis Visual Display and Digital Appliances juga mencatat peningkatan profitabilitas.
Sebagai informasi, total belanja modal perusahaan pada kuartal pertama mencapai KRW11,3 triliun, termasuk KRW9,7 triliun untuk Divisi Device Solutions (DS) dan KRW1,1 triliun pada Samsung Display Corporation (SDC).
Bisnis MX Bertumbuh di Tengah Penurunan Pasar
Bisnis MX dan Jaringan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar KRW33,53 triliun dan laba operasional sebesar KRW3,51 triliun pada kuartal I/2024.
Permintaan pasar untuk segmen ponsel pintar premium serta kelas menengah mengalami penurunan volume dan nilai, seiring dengan memasuki kuartal pertama yang secara musiman lebih lambat.
"Namun, Bisnis MX mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba operasional karena penjualan yang kuat dari seri Galaxy S24. Selain itu mempertahankan profitabilitas dua digit yang solid, melalui upaya berkelanjutan dalam optimalisasi sumber daya," lanjut laporan itu.
"Secara khusus, fitur Galaxy AI di S24, seperti Circle to Search, terus mengalami tingkat penggunaan yang tinggi dan berkontribusi terhadap pertumbuhan penjualan," kata Samsung.
Baca Juga: Maka Motors: Kisah Startup yang Berasal dari Garasi Kebanjiran
Baca Juga: Starcamp Ganti Nama Jadi Starventure, Kini Fokus Bantu Startup Tahap Awal Temukan Nilai Tambah
Pada kuartal kedua, MX Business memperkirakan pengiriman ponsel pintar akan menurun dan pengiriman tablet akan tetap konsisten secara berurutan.
Untuk itu, pada kuartal kedua, MX Business akan mempertahankan pendekatan penjualan yang berorientasi pada produk andalan, dengan menerapkan pengalaman AI Galaxy S24 pada model andalan lainnya, dan memaksimalkan daya saing produk.
Samsung akan terus menyederhanakan operasi, mengingat ketidakstabilan geopolitik yang terus berlanjut, dan kemungkinan peningkatan biaya komponen-komponen utama.
"Bisnis MX akan tetap berkomitmen untuk berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, termasuk AI, meskipun dalam lingkungan yang penuh tantangan," sebut mereka.
Baca Juga: Cosrx Ultra-light Invisible Sunscreen SPF50: Tekstur Ringan dan Mudah Menyerap ke Kulit
Divisi bisnis MX akan terus mengupayakan efisiensi operasional untuk melawan kenaikan biaya komponen, guna memastikan profitabilitas tahunan yang solid, dan akan terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk lebih memperluas dan menyempurnakan Galaxy AI.
Visual Display and Digital Appliances Akan Terus Membuat Terobosan Baru di Era AI
Bisnis Visual Display and Digital Appliances Samsung diketahui membukukan pendapatan konsolidasi sebesar KRW13,48 triliun dan laba operasional sebesar KRW0,53 triliun pada kuartal pertama.
Divisi ini diketahui sedang berkonsentrasi pada Neo QLED, OLED, dan TV di atas 75″.
"Namun, profitabilitas menurun dari tahun ke tahun, karena stagnannya permintaan pasar TV dan meningkatnya biaya, di tengah semakin ketatnya persaingan pasar," ungkap laporan Samsung.
Pada kuartal kedua, permintaan pasar secara keseluruhan diperkirakan akan tetap lemah karena menurunnya permintaan TV di negara-negara berkemban. Acara olahraga besar global diprediksi dapat memberikan peluang untuk meningkatkan penjualan.
Samsung Electronics memprediksi, permintaan TV baru akan membaik pada paruh kedua tahun ini.
Bisnis Memori Kembali Untung
Divisi DS membukukan pendapatan konsolidasi sebesar KRW23,14 triliun dan laba operasional sebesar KRW1,91 triliun pada kuartal pertama.
Permintaan terhadap AI generatif menunjukkan tren yang kuat, sementara permintaan terhadap DDR5 dan SSD berkepadatan tinggi tetap kuat.
Untuk PC dan perangkat seluler secara keseluruhan, permintaan terus tumbuh baik untuk DRAM maupun NAND. permintaan tetap tinggi karena aksi jual aktif, terutama didorong oleh pelanggan OEM seluler Tiongkok.
Bisnis Memori kembali memperoleh keuntungan karena mencapai pertumbuhan kualitatif dengan memenuhi permintaan di seluruh server, penyimpanan, PC, dan seluler, dengan fokus pada produk bernilai tambah tinggi seperti HBM, DDR5, SSD server, dan UFS 4.0., seiring dengan peningkatan pada ASP.
Menjelang kuartal kedua, industri ini diperkirakan akan tetap solid, terutama didorong oleh permintaan akan AI generatif.
Samsung juga telah memulai produksi massal HBM3E 8H bulan ini, berencana memproduksi massal produk HBM3E 12H dan produk 128GB berdasarkan 1b nanometer 1 (nm) 32Gb DDR5 pada kuartal kedua.
Perusahaan juga memulai produksi massal V9 NAND untuk kali pertama, bulan ini.
Baca Juga: Bijak Bermedia Sosial, Jangan Sampai Ada Galih Loss Berikutnya
"Pada paruh kedua tahun 2024, kondisi bisnis diperkirakan akan tetap positif dengan permintaan –terutama seputar AI generatif– yang tetap kuat, meskipun masih terdapat volatilitas terkait tren makroekonomi dan masalah geopolitik," demikian prediksi perusahaan.
Untuk sensor seluler, tingkat pemanfaatannya diperkirakan akan tetap tinggi, termasuk produksi massal produk 50MP untuk pelanggan global. Untuk DDI, penjualan diperkirakan akan terus meningkat untuk memenuhi permintaan dari pelanggan utama akan produk IT/TV baru.
SDC Akan Berfokus pada Layar Fleksibel dan TI/Otomotif
SDC membukukan pendapatan konsolidasi sebesar KRW5,39 triliun dan laba operasional sebesar KRW0,34 triliun pada kuartal pertama.
SDC akan memastikan pasokan layar fleksibel tepat waktu untuk ponsel pintar kelas atas milik pelanggan utama, dan meningkatkan tingkat pemanfaatan layar kaku.