Pemerintah Indonesia tengah getol menjajaki kerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi global. Terbaru, mereka baru saja bergandengan dengan Microsoft.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, menjelaskan bahwa kerja sama dengan perusahaan teknologi global memungkinkan penguatan dalam aspek infrastruktur dan sumberdaya manusia.
Baca Juga: ByteDance Bantah akan Jual Saham Mayoritas TikTok di Amerika Serikat
"Kerja sama dan kolaborasi dengan Microsoft ini bisa sangat membantu Indonesia untuk melakukan transformasi digital," jelasnya, dilansir dari laman kementerian, Rabu (1/5/2024).
Budi Arie menyatakan, CEO Microsoft Satya Nadella telah merilis nilai komitmen investasi mereka ke Indonesia sebesar Rp28 triliun.
Menurut dia, investasi tersebut untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI) dan cloud di Indonesia. Hal ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mewujudkan transformasi digital dalam aspek infrastruktur digital.
Budi Arie menambahkan, presiden telah menyampaikan kepada Satya Nadella perihal transformasi digital adalah hal yang sangat penting di Indonesia. Selain itu, tawaran investasi Microsoft juga mencakup kerja sama pengembangan sumberdaya manusia di bidang digital.
"Pihak Microsoft berencana membangun kolaborasi selama empat tahun mencetak 840.000 orang talenta digital, khusus mengenai artificial intelligence (AI) di Indonesia," ujarnya.
Ia menambahkan, Kominfo punya program pelatihan bernama Digital Talent Scholarship. Dengan target yang disebutkan tadi, maka diperkirakan dalam setahun ada 210.000 anak-anak muda bisa dilatih keterampilannya untuk bisa menguasai teknologi AI.
Kerja sama dengan Microsoft akan memberikan keuntungan bagi Indonesia, lanjut Budi. Karena menjadi bagian dari ekosistem digital global khususnya AI, yang akan menjadi pilihan teknologi penting di masa depan.
Baca Juga: HP Xiaomi Rilisan 2020 Ada yang Dapat Jatah HyperOS, Ini Daftarnya
AI juga bisa membantu sektor pertanian, perikanan dan sektor lainnya.
"Dengan AI, sumberdaya alam kita bisa kita gunakan dengan lebih produktif dan maksimal," tuturnya.
Hal lain yang perlu diketahui, presiden juga mengusulkan kepada CEO Microsoft untuk membangun pusat data khusus AI di Indonesia.
"Microsoft sedang mengembangkan ODC (Office Data Connection), itu juga menjadi bagian dari rencana pembangunan dan pengembangan Microsoft di Indonesia. Soal tempat (lokasi pembangunan), Pak Presiden sudah menyampaikan silahkan mau di Bali atau di IKN," kata dia.
Microsoft yang juga dilaporkan memiliki pusat penelitian dan pengembangan Asia-Pasifik, yang diharapkan dapat dibangun juga di Indonesia kemudian mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun smart city di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga: Penyebab Kulkas Dua Pintu Tidak Dingin
Budi menyebut investasi Microsoft ini sebagai angin segar, dan memperlihatkan bahwa Indonesia sangat diperhitungkan dalam kancah ekosistem digital global. Untuk menyambutnya, pemerintah siap membantu manakala ada hal-hal yang perlu dibantu terhadap rencana investasi Microsoft di Indonesia.
"Kami yakin, dengan penggabungan teknologi dan kekuatan Indonesia, kita bisa menjadi negara maju," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir menjelaskan bahwa pertemuan tersebut juga membahas komitmen Microsoft terhadap pengembangan bisnis dan investasi teknologi di Indonesia.
Terkait pengembangan riset di Indonesia, Dharma menyebut pihaknya akan menindaklanjutinya. Tak terkecuali keinginan Indonesia untuk adanya pengembangan riset.
Baca Juga: Instagram Rombak Algoritmanya, Tampilkan Lebih Banyak Konten dari Kreator Kecil
Baca Juga: Pakar: Pemakaian Sampah Plastik Hasil Daur Ulang Dapat Berisiko Bagi Kesehatan
Pada awal April, pemerintah juga telah menerima investasi dari Apple, senilai Rp1,6 triliun. Investasi juga disambut baik oleh pemerintah Indonesia. Apalagi dari sisi manufaktur, saat ini hanya ada dua komponen yang diproduksi di Indonesia untuk produk-produk Apple. Hal itu jauh dari yang telah dilakukan negara tetangga, seperti Vietnam, yang telah memproduksi hingga 72 komponen.
Padahal dilihat dari sisi konsumsi produk, bisa dibilang pengguna Apple di Indonesia cukup banyak. Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian pada 2023, Indonesia mengimpor senilai 2 miliar dolar AS (Rp32.4 triliun) produk Apple.
Data lain memperlihatkan, produksi ponsel (handphone) di Indonesia pada 2023 mencapai 49 juta unit, sedangkan impor hanya sebesar 2,79 juta unit. Dari 2,79 juta unit ponsel yang diimpor itu, sebanyak 85% di antaranya berasal dari produk Apple.
Baca Juga: Instax Mini 99 Resmi Dirilis Global, Punya 6 Filter Warna yang Berbeda
Pemerintah juga meminta Apple membantu meningkatkan peran Indonesia dalam global supply chain.