Dukung Transformasi Digital dan Kesetaraan Gender, Perempuan Didorong Melek Teknologi AI

Uli Febriarni
Jumat 03 Mei 2024, 17:29 WIB
(ilustrasi) Perempuan sedang mempelajari teknologi (Sumber: freepik (dibuat dengan AI))

(ilustrasi) Perempuan sedang mempelajari teknologi (Sumber: freepik (dibuat dengan AI))

Secara global, ketimpangan gender di dalam bidang artificial intelligence (AI) masih terasa besar, studi World Economic Forum (WEF) 2023 menyebut, hanya ada 30% perempuan yang bekerja di bidang AI.

Lalu dalam minat pada studi untuk pengembangan AI, laporan itu juga menyebutkan bahwa secara persentase hanya 20% perempuan yang ingin mendalami pengembangan AI.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) terus mendorong perempuan Indonesia, untuk turut serta mempersempit kesenjangan gender yang masih ditemukan dalam pengembangan bidang kecerdasan buatan sebagai teknologi yang berkembang saat ini.

Salah satu langkah yang dilakukan untuk mendukung hal tersebut adalah dengan menghadirkan beragam program pelatihan talenta digital. Tiga di antaranya ialah digital talent scholarship (DTS), digital leadership academy (DLA), dan program beasiswa S2 yang bisa juga diikuti oleh perempuan. Dengan memilih untuk mengikuti program-program ini, lebih banyak perempuan bisa mengenali teknologi AI lebih dalam.

Baca Juga: AIMA Meluncur Ke Indonesia, Bangun Pabrik dan Optimistis Taklukan Pasar

Baca Juga: TCL TV QLED PRO C655: Televisi yang Buat Aktivitas Nonton dan Ngegame Makin Greget

Menteri Kominfo RI, Budi Arie Setiadi, menjelaskan bila memilih DTS dengan kajian pengembangan AI, maka calon peserta bisa memilih pemantapan lewat pelatihan di bidang AI dan analisis Big Data.

"Nantinya peserta bakal diajarkan untuk memahami pentingnya penggunaan data untuk dikembangkan menjadi solusi lewat AI," jelasnya, dalam acara Enhancing Women's Digital Talent: Mastering Generative AI, seperti dilansir dari Antara, Jumat (3/5/2024).

Sementara itu, program DLA dikhususkan untuk peserta yang setidaknya memiliki jabatan sebagai pemimpin dalam kariernya. Program ini terbuka bagi pegawai dari jajaran Pemerintah maupun dari pihak swasta.

Digital Leadership Academy ini, menurut Budi, hadir untuk menjadi sarana belajar pemimpin-pemimpin perempuan sehingga mereka nantinya bisa merumuskan kebijakan digital dengan memahami cara kerja digitalisasi sebagai solusi.

Baca Juga: Resmi Rujuk, TikTok dan Universal Music Group Mengakhiri Perseteruan Mereka

Lalu untuk program terakhir, yakni beasiswa S2 yang tersedia sebagai hasil kerja sama dengan universitas-universitas baik di dalam maupun luar negeri ternama yang memiliki bidang pendalaman AI.

"Saya mendorong para perempuan Indonesia bisa mengikuti beragam program tersebut, demi mewujudkan transformasi digital yang inklusif memberdayakan dan berkelanjutan," lanjut dia.

Ia berharap, program-program yang dihadirkan Kementerian Kominfo itu dapat dijadikan kesempatan untuk mendukung pendalaman bidang AI dari sisi perempuan, dan bisa ikut menyukseskan agenda transformasi digital nasional.

"Semoga para perempuan tidak tertinggal dalam peran dan kemajuan digital yang terus bergerak ke masa depan. Kami harap kaum perempuan punya semangat, keingintahuan, dan mengikuti perkembangan yang terjadi khususnya perkembangan yang bisa membantu keluarga dan anak-anak," terang Budi berikutnya.

Budi menuturkan, perempuan memiliki keunggulan dalam hal kemampuan mengembangan kecerdasan buatan, yaitu adanya perspektif keberagaman. Yang demikian itu dapat mendukung mereka memanfaatkan AI sebagai solusi untuk masyarakat.

Maka dari itu, Budi mendorong agar perempuan-perempuan di Indonesia bisa mengambil kesempatan dan menjadikan keunggulan yaitu perspektif keberagaman untuk mendalami bidang AI.

Baca Juga: Meski Masuk Daftar Hitam, Huawei Ternyata Mendanai Penelitian di Amerika Serikat

Baca Juga: Secure Folder, Fitur Galaxy A55 5G yang Bisa Lindungi Data

Di kesempatan sama, Budi mengungkap salah satu sosok perempuan inspiratif yang dapat dijadikan idola dalam hal pengembangan AI, misalnya Fei Fei Li.

Fei Fei Li merupakan akademisi, profesional, sekaligus peneliti di bidang AI. Ia dikenal sempat menjabat sebagai Direktur Lab AI di Universitas Standford sejak 2013 hingga 2018.

Di dunia profesional, ia pernah menjadi Wakil Presiden di Google sebagai Kepala Ilmuwan AI di Google Cloud pada 2017-2018, hingga ia dikenal sebagai pendiri organisasi nirlaba AI4ALL.

Organisasi itu akhirnya dikenal memiliki misi untuk mendidik generasi muda menjadi pemikir dan inovator untuk AI di masa depan, yang mempromosikan keragaman dan inklusivitas.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle05 Oktober 2024, 12:44 WIB

DW-5600JAH24-4: Seri Terbatas G-SHOCK Spesial Kolaborasi dengan Jahan Loh

Jam tangan ini terbatas untuk Pasar Asia Tenggara, China, & Taiwan, bisa dibeli di toko resmi G-SHOCK Singapura.
Paket khusus G-Shock DW-5600JAH24-4 (Sumber: Casio)
Techno05 Oktober 2024, 11:49 WIB

Oura Ring 4, Diperkuat Smart Sensing dan AI

Cincin baru ini disertai platform penginderaan eksklusif untuk akurasi dan personalisasi terbaik di kelasnya, desain ramping, dan pengalaman aplikasi yang lebih baik.
Oura Ring 4 (Sumber: Oura)
Startup04 Oktober 2024, 17:52 WIB

Bootcamp IndoBisa 2024 Memasuki 2 Tahap Akhir, Bantu Siapkan Startup Bertemu Investor

IndoBisa 2024 adalah program yang digagas Kemenparekraf.
Peserta bootcamp IndoBisa 2024 di Kota Bekasi, Jawa Barat. (Sumber: Kemenparekraf)
Startup04 Oktober 2024, 17:21 WIB

Kisah Startup Gotong Royong Digital Kitabisa Ekspansi ke Sektor Asuransi

Asuransi Kitabisa kini juga sudah punya asuransi jiwa SalingJaga Keluarga.
Kitabisa. (Sumber: istimewa)
Lifestyle04 Oktober 2024, 16:51 WIB

Pink Floyd Menjual Hak Musik ke Sony Seharga Rp6 Triliun Lebih, Ada Apa?

Penjualan ini akhirnya bisa terwujud meski banyak terjadi perselisihan antar anggota band Pink Floyd.
Logo band Pink Floyd.
Lifestyle04 Oktober 2024, 16:05 WIB

Casio Perkenalkan G-SHOCK Analog Baru, Jam Tangan Chronograph dan Bezel Oktagonal

Model Full-Metal dengan Desain Seri 2100 yang Tipis dan Populer.
Casio G-SHOCK GMC-B2100. (Sumber: casio)
Automotive04 Oktober 2024, 15:43 WIB

Michelin Hadirkan 2 Ban Baru untuk Sepeda Motor, Cocok di Segala Cuaca

Ban ini terdiri dari Michelin Power 6 dan City Grip 2.
Michelin luncurkan dua ban motor City Grip 2 dan Power 6. (Sumber: Michelin)
Automotive04 Oktober 2024, 15:11 WIB

Memasuki Musim Penghujan, Mobil Listrik VinFast VF e34 Bisa Jadi Opsi

VF e34: Solusi Tantangan Perkotaan yang Andal dan Penuh Gaya.
VinFast VF e34. (Sumber: vinfast)
Automotive04 Oktober 2024, 14:48 WIB

Nissan Silvia S14 Berdesain Karakter Hai.Dudu x Vertex dan Tarmac Works Mejeng di IMX 2024

Kolaborasi Hai.Dudu serta Vertex Rilis Diecast Bersama Tarmac Works di pameran otomotif IMX 2024.
Mobil Nissan Silvia S14 yang dibalut karakter Hai.Dudu dengan desain Vertex. (Sumber: istimewa)
Hobby04 Oktober 2024, 14:17 WIB

Mengenal Gim Kelana: Legenda dari Timur, Terinspirasi dari Legenda Nusantara

Moddest Game Studio selaku pengembangnya butuh waktu sekitar 4-5 tahun untuk menyempurnakannya
Gim Kelana: Legenda dari Timur yang dikembangkan oleh Moddest Game Studio. (Sumber: istimewa)