Strava telah ditambahkan dengan kecerdasan buatan (AI) yang membuat fitur-fiturnya makin canggih dan menjadikan aktivitas lari tambah menyenangkan.
"Bersiaplah untuk pengalaman data dan peta yang lebih komprehensif," demikian kata Strava saat kali pertama mengenalkan pembaruan fitur-fiturnya, dikutip dari lamannya, Jumat (17/5/2024).
Beberapa fitur yang kini ditambahkan di Strava, setelah adanya AI, antara lain:
Heat Map
Heat Map ini akan menampilkan aktivitas dalam tujuh hari terakhir, yang akan sangat berguna jika kita ingin mendaki di tempat baru atau ingin tahu apakah kondisi jalan atau jalan setapak berubah akhir-akhir ini.
Filter Heat Map akan membantu pelari dalam melihat jalan dan jalur mana yang sering dilalui, antara saat matahari terbenam dan matahari terbit.
Seperti diketahui, ada sejumlah atlet yang memilih untuk berlari atau bersepeda pada malam hari, atau ketika hari masih gelap.
Baca Juga: Lagi, Bitcoin Tembus Rp1 Miliar, Pasar Kripto Siap Terbang?
Ini bertujuan untuk membantu para atlet yang memilih untuk mengikuti aktivitas malam hari, agar mendapatkan lebih banyak informasi mengenai jalur yang mereka lewati.
"Fitur ini akan memberi tahu Anda kala tertarik melewati suatu rute populer. Anda dapat melihat informasi tentang seberapa terang rute tersebut atau apakah rute tersebut berada di area berpenduduk padat," demikian review The Verge.
Flyover
Flyover menghidupkan aktivitas pengguna Strava langsung di layar dengan peta 3D animasi dan statistik latihan dinamis. Pengguna juga dapat membagikan informasi ini di media sosial.
Baca Juga: Sony Xperia 1 VI, Punya Lensa Canggih dengan Sensor Bertenaga AI
Mode gelap
Mode gelap akan hadir di aplikasi seluler Strava musim panas ini.
Pengguna dapat memilih antara mempertahankan aplikasi dalam mode gelap ini secara permanen, atau mencocokkan pengaturan ponsel pengguna.
Kabar baiknya, mode gelap ini akan tersedia untuk pelanggan dan pengguna gratis.
Chief Product Officer Strava, Matt Salazar, mengatakan bahwa Strava ingin fitur-fitur ini bisa diluncurkan lebih cepat.
Selain itu ia menambahkan, bukan hanya tiga fitur di atas tadi, ada Athlete Intelligence Beta di Strava, yang membuat ringkasan data latihan pengguna yang mudah dicerna.
Menurut Salazar, ia menggunakan model bahasa besar untuk menafsirkan data pengguna.
"Ini akan memberi pengguna wawasan tentang seberapa baik mereka melakukan latihan tertentu, menguraikan arti statistik individu dalam kaitannya dengan tujuan keseluruhan, dan memberikan beberapa saran tentang cara menjadi lebih baik," ujarnya.
Baca Juga: Adidas x KoRn Sudah Rilis: Ada Sepatu, Kaos Kaki, Shirt dan Pakaian Olahraga Bolak-Balik
Baca Juga: Simak Lini Butter Fudge Collection dari BLP Beauty, Bukan Lagi Hanya Lip Coat yang Populer!
"Ini juga akan mempertimbangkan apakah Anda mencoba mempersiapkan balapan atau memulihkan diri dari cedera. Ini bukan chatbot," tutur Salazar.
Ia menegaskan, Strava juga sengaja membuat pilihan untuk tidak mengimplementasikan chatbot.
Tidak untuk mengekor Whoop, yang menambahkan pelatih yang didukung ChatGPT ke aplikasinya tahun lalu, atau CEO Fitbit saat itu James Park juga tergoda memberikan chatbot AI untuk Fitbit di Made by Google pada Oktober.
"Ini lebih merupakan aspek ringkasan, namun menurut saya di situlah para atlet akan menemukan nilai," sebut dia.
Baca Juga: Update Terbaru Starfield: Fitur Anyar, Peningkatan Peta, dan Tampilan Antarmuka
Strava juga menambahkan sesuatu yang disebut Leaderboard Integrity berkemampuan AI.
Singkatnya mengenai fitur ini, aplikasi akan 'menyingkirkan' para penipu dengan menggunakan pembelajaran mesin untuk menandai aktivitas yang tercatat di platform. Misalnya, mengingatkan pengguna perihal 'bersepeda elektronik yang sangat cepat' tetapi diberi label sebagai 'bersepeda biasa', aplikasi selanjutnya mendorong pengguna untuk memperbaikinya.
Baca Juga: 2 Siswa SMA Pribadi Bandung Buat Deterjen Ramah Lingkungan