Chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI menunjukkan kecerdasannya dalam menjawab berbagai pertanyaan. Selain itu, untuk beberapa tugas kerja, ChatGPT memberikan umpan balik atas kueri pengguna dalam bentuk suara.
Terkait hal ini, sebuah laporan The Verge mengungkap perihal ketidaksukaan Scarlett Johansson atas penggunaan suaranya oleh OpenAI, di aplikasi ChatGPT.
Baca Juga: Xiaomi Luncurkan Redmi Pad Pro, Lihat Harga dan Spesifikasinya
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada NPR , Johansson mengatakan persoalan ini membuatnya terpaksa menyewa penasihat hukum dan mengirim dua surat ke OpenAI. Tujuannya, menanyakan bagaimana mereka membuat suara ChatGPT -yang diklaim hanya mirip suaranya- yang dikenal sebagai Sky, kemudian ia mendapat penjelasan.
Awal sengkarut suara Johansson ini, diawali saat sang aktris ditawari kerja sama untuk mengisi suara sistem ChatGPT 4.0 saat ini.
Sang CEO OpenAI Sam Altman menghubungi agennya, dua hari sebelum perusahaan kali pertama mendemonstrasikan suara ChatGPT yang memintanya untuk mempertimbangkan kembali.
Altman menegaskan bahwa dia mengagumi karya Johansson, khususnya dalam film Her, yang menampilkan Johansson sebagai asisten suara kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison Dorong Pemanfaatan AI untuk Pertumbuhan di Luar Kota Besar
Baca Juga: Eksekutif Keamanan Kecerdasan Buatan OpenAI Mundur dari Jabatannya
"Setelah banyak pertimbangan dan karena alasan pribadi, saya menolak tawaran tersebut," kata Johansson, dalam wawancara yang hasilnya kami akses pada Selasa (21/5/2024).
"Dua hari sebelum demo ChatGPT 4.0 dirilis, Pak Altman menghubungi agen saya, meminta saya untuk mempertimbangkan kembali. Sebelum kami dapat terhubung, sistemnya sudah ada," terangnya.
Kemudian sembilan bulan berselang, teman-teman, keluarga, dan masyarakat umum menyadari ada sistem terbaru bernama 'Sky' memiliki suara chatbot yang terdengar mirip dengan saya.
"Ketika saya mendengar demo yang dirilis, saya terkejut, marah, dan tidak percaya bahwa Pak Altman akan mengejar suara yang terdengar sangat mirip dengan suara saya, sehingga teman terdekat dan outlet berita saya tidak dapat membedakannya. Pak Altman bahkan menyindir bahwa kesamaan itu disengaja, men-tweet satu kata 'dia' - referensi ke film di mana saya menyuarakan sistem chatbot, Samantha," ungkap sang aktris.
Baca Juga: 2 Mahasiswa Ini Dituduh Curi Kripto Senilai Ratusan Miliar
Setelah surat dan permintaan keterangan olehnya, OpenAI 'dengan enggan' setuju untuk menghapus suara Sky.
CTO OpenAI Mira Murati sebelumnya mengatakan kepada The Verge bahwa suara Sky tidak dirancang agar terdengar seperti Johansson.
Kemudian Joanne Jang, model behavior lead di OpenAI, mengatakan bahwa perusahaan 'berbicara' dengan perwakilan Johansson mengenai kekhawatiran mereka.
Siaran pers OpenAI menyatakan bahwa meski sangat mirip dengan suara Johansson, perusahaan membantah bahwa suara ChatGPT-nya merupakan tiruan suara Johansson.
OpenAI mengatakan suara tersebut berasal dari aktor yang mereka pekerjakan dan berbicara dengan suara normal mereka. Perusahaan menolak menyebutkan nama aktor tersebut, dengan alasan masalah privasi.
"Untuk melindungi privasinya, kami tidak bisa membagikan nama talenta suara kami," kata OpenAI.
Perusahaan juga menyatakan, mereka meyakini bahwa suara AI tidak boleh disengajakan meniru suara khas seorang selebritas.
Baca Juga: Si Boru Tumbaga: Babak Perlawanan Atas Belenggu Patrilineal Batak Toba
Baca Juga: Demam dan Berkeringat Bukan Pertanda Tubuhmu Membaik
OpenAI menyadari permasalahan berkenaan dengan suara Sky dan menghentikan sementara penggunaan Sky selagi berupaya mengatasinya.
"Kami mendengarkan pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana kami memilih suara dalam ChatGPT, khususnya Sky. Kami mengupayakan jeda penggunaan Sky sementara kami menanganinya," demikian keterangan startup tersebut.