CEO OpenAI Sam Altman kembali spill the tea mengenai proyek model bahasa besar mereka, GPT-5.
Dalam sebuah wawancara bersama Logan Bartlett (direktur dan manajer umum perusahaan modal ventura Silicon Valley Redpoint), Altman percaya bahwa GPT-5 dapat berfungsi seperti 'otak virtual,' yang akan membantu pengguna menangani berbagai tugas.
"Mungkinkah ada model dasar seperti 'otak virtual' yang mungkin menunjukkan kemampuan 'berpikir' lebih dalam dalam beberapa kasus? Atau kami mungkin menjelajahi model yang berbeda, namun pengguna mungkin tidak peduli dengan perbedaan di antara model tersebut. Kami masih menjajaki cara membawa produk ini ke pasar," kata dia kepada Bartlett, demikian kami akses dari Gizchina, Rabu (22/5/2024).
Baca Juga: Tugas dan Proyek Konten Selesai dengan Mudah Bersama ThinkPad T14s Gen 6
Altman menegaskan, kemunculan GPT-4o baru-baru ini bukanlah keputusan yang terburu-buru, melainkan puncak dari kemajuan teknologi dan penelitian selama bertahun-tahun. Selanjutnya, perjalanan OpenAI melibatkan eksplorasi ekstensif model audio dan video berukuran besar, bakal menyempurnakan metode pelatihan, dan meningkatkan efisiensi integrasi model.
Baca Juga: Sharp AQUOS R9, Ponsel dengan Spesifikasi Standar Militer AS dan Kamera Yahud dari Leica
Diskusi Altman tentang GPT-5 di podcast Bartlett juga mengisyaratkan bahwa GPT-5 akan berbeda dengan pendahulunya. Produk tersebut diharapkan menawarkan pengalaman unik dan transformatif, yang berpotensi mendefinisikan ulang pemahaman konvensional tentang model kecerdasan buatan (AI).
Selain itu, digadang-gadang fungsi GPT-5 akan sangat berbeda dengan GPT yang ada saat ini dan lebih istimewa. Dan ketika model tersebut dirilis, mungkin GPT-5 akan disebut dengan nama atau istilah lain.
Konsep otak virtual yang tadi ia sebutkan, menunjukkan tingkat kecanggihan kognitif dan kemampuan beradaptasi yang melampaui model AI konvensional.
Antisipasi Altman terhadap fitur khas GPT-5, menandakan perubahan signifikan dari konvensi penamaan tradisional dan bentuk lompatan revolusioner dalam teknologi AI.
Baca Juga: Oppo Pimpin Pasar Smartphone Indonesia di Kuartal I Tahun Ini
Baca Juga: Laporan Mastercard Economic Institute Tentang Pariwisata: Asia Pasifik Kembali Bangkit
Baca Juga: Samsung Menggelar Event Esports untuk Mahasiswa di Asia Tenggara
Dalam bayangan Sam Altman, di masa depan AI berintegrasi secara mulus ke dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Ini juga akan menawarkan dukungan dan fungsionalitas yang tak tertandingi.
Meski demikian, Altman juga merenungi perihal kebangkitan kecerdasan buatan yang menggarisbawahi wawasan mendalam tentang jiwa manusia.
Ia memandang, seiring dengan kemajuan AI, individu juga akan semakin mendambakan hubungan sejati antarmanusia. Pengamatan ini juga menyoroti interaksi yang rumit antara teknologi dan emosi manusia.
"Mengisyaratkan bahwa di masa depan kelak, pencarian interaksi manusia yang otentik menjadi hal yang terpenting dalam menghadapi kemajuan teknologi," tuturnya.
Baca Juga: Gangguan Tidur Bisa Mengikis Kepuasan Hubungan
Baca Juga: Punya Gerd Atau Maag, Tapi Gemas Ingin Minum Kopi? Simak Tips Aman Menyesap Kopi Berikut Ini
Berita sebelumnya mengabarkan bahwa Sam Altman telah membocorkan sedikit mengenai GPT-5 sejak awal tahun ini.
Bersama pendiri Microsoft, Bill Gates, di podcast Unconfuse Me, Sam Altman mengatakan bahwa interaksi ChatGPT saat ini adalah 'model terbodoh yang pernah ada.'
Baca Juga: Kipas Angin Xiaomi Mijia DC Inverter Floor Fan Pro, Didukung HyperOS & Bisa Membuat Angin 'Alami'
Chatbot yang ada saat ini, kata dia, bisa-bisanya dengan percaya diri melontarkan pernyataan yang tidak benar.
Altman ingin ChatGPT yang lebih akurat, dapat mengetahui segalanya tentang pengguna dan data pengguna, hingga tingkat yang terdengar sangat pribadi. Demikian seperti dikutip dari Mashable, yang mengolah laporan dari konten podcast itu, 17 Januari 2024.