Techverse.asia - Di tengah berbagai isu mengenai industri kripto, terdapat sosok yang menuai dampak positif berkat berinvestasi kripto dengan bijak dan cermat. Kisah tersebut dialami oleh Dinar Nurillah, seorang ibu rumah tangga asal Bogor, Jawa Barat. Dinar sebelumnya berprofesi sebagai perawat sebelum memutuskan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya di tahun 2020.
Dinar yang berkeinginan menambah pendapatan pasif (passive income) untuk membantu keluarga kecilnya, sempat bingung dalam memilih instrumen investasi, hingga akhirnya berinvestasi aset kripto sejak 2022 lalu.
Saat tim Reku berdiskusi dengan Dinar, ia bercerita aset kripto menjadi instrumen investasi yang dipilih karena fleksibilitasnya. "Saya sebagai ibu rumah tangga dengan anak yang masih kecil, susah cari waktu untuk keluar rumah. Saya ingin cari cara lain yang fleksibel bisa sambil santai, ketemulah sama aset kripto," kata Dinar dilansir Techverse.asia, Jumat (31/5/2024).
Baca Juga: TikTok Studio: Bantu Kreator Kelola Konten dan Interaksi dengan Audiens
Mulanya, dia belajar dari sang suami yang sudah memulai perjalanan kriptonya lebih dulu. "Awalnya enggak tahu caranya. Akhirnya coba download Reku, ternyata tampilannya mudah dipahami dan biayanya juga terjangkau. Cocok buat pemula seperti saya," katanya.
Dinar melanjutkan, berkat konsistensinya berinvestasi, lambat laun aset kriptonya tumbuh dan membantu perekonomian keluarganya. Dia rutin menabung dari sisa uang belanja untuk berinvestasi. Pelan-pelan, investasi kriptonya berkembang.
"Alhamdulillah, saya bisa untung 10 sampai 20 persen sebulannya. Hasil ini untuk membantu kebutuhan sehari-hari, sampai beli beberapa aset kayak laptop dan handphone," terang dia.
Kendati aset kripto dikenal sebagai instrumen yang volatil, menurutnya, membiasakan untuk mencari tahu jenis koin sebelum berinvestasi. "Saya biasanya pilih koin yang naik-turunnya tidak terlalu drastis, jadi enggak terlalu kaget melihat volatilitas yang tinggi," ujarnya.
Baca Juga: Lagi, Bitcoin Tembus Rp1 Miliar, Pasar Kripto Siap Terbang?
Merespons kisah Dinar tersebut dalam berinvestasi kripto, Jesse Choi selaku co-CEO Reku mengatakan, kesuksesan Dinar dalam berinvestasi menggambarkan bahwa selama cermat dan bijak, maka dimungkinkan untuk menuai hasil yang positif kemudian.
"Aset kripto kerap kali dikaitkan dengan berita miring, seperti penipuan dan kerugian. Padahal di balik itu, Dinar merupakan satu dari banyaknya investor kripto yang terus berupaya untuk menyusun strategi investasinya dengan hati-hati," ujar suami Muady Ayunda itu.
Oleh karena itu, Reku konsisten mengajak pengguna untuk bijak berinvestasi sekaligus membimbing para pengguna melalui platform yang mudah digunakan, serta dilengkapi dengan fitur komprehensif, dan analisa pasar yang diperbarui setiap harinya untuk membantu pengguna mengambil keputusan dengan lebih percaya diri.
Jesse melanjutkan, cerita positif Dinar sebagai pengguna Reku menjadi penyemangat baginya dan tim untuk terus dekat dengan pengguna dan mengembangkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Baca Juga: 2 Mahasiswa Ini Dituduh Curi Kripto Senilai Ratusan Miliar
"Kami mengutamakan user-centric dalam menyediakan layanan, selain keamanan dan transparansi. Maka dari itu, kami konsisten membangun kedekatan dengan pengguna, menerima masukan dan saran, agar kami dapat mengembangkan layanan dengan relevan," katanya.
Terpisah, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Sanjaya menyampaikan, cerita sukses Dinar tersebut merupakan wujud nyata bahwa aset kripto merupakan instrumen investasi yang inklusif dan cocok untuk seluruh kalangan.
"Walaupun mayoritas investor aset kripto merupakan laki-laki, tidak menutup kemungkinan perempuan juga turut berpartisipasi dalam berinvestasi kripto. Cerita Dinar sebagai pengguna Reku yang telah merasakan dampak positif dari berinvestasi kripto diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk mulai berinvestasi kripto," ujarnya.
Menurutnya, jangan dahulukan rasa khawatir atau takut, namun pastikan memilih platform yang terdaftar di Bappebti dan gunakan uang dingin serta lakukan riset sebelum mengambil keputusan.
Baca Juga: Bappebti Terbitkan Surat Edaran untuk Menguatkan Ekosistem Pasar Kripto