Meta Diam-diam Meluncurkan Komunitas di Messenger, Enggak Perlu Terhubung ke Grup Facebook

Rahmat Jiwandono
Minggu 09 Juni 2024, 18:12 WIB
Messenger. (Sumber: Meta)

Messenger. (Sumber: Meta)

Techverse.asia - Meta diam-diam telah meluncurkan fitur baru yang disebut 'Komunitas' di aplikasi perpesanan mereka, Messenger. Fitur Komunitas ini dirancang untuk membantu organisasi, sekolah, dan banyak pihak untuk berkomunikasi dengan cara yang lebih terorganisir dan terstruktur.

Baca Juga: Sony Music Memperingatkan Pengembang AI agar Tidak Menggunakan Kontennya untuk Pelatihan

Pada 2022 lalu, raksasa teknologi ini juga telah meluncurkan obrolan komunitas untuk Grup Facebook, memberikan cara mudah bagi orang-orang yang tergabung dalam grup yang sama untuk berbicara secara real-time. Namun dengan fitur baru ini, perusahaan kini memungkinkan orang untuk membuat ruang khusus di Messenger tanpa harus terhubung ke Grup Facebook.

Komunitas akan menggabungkan beberapa obrolan grup ke dalam satu tempat, dan setiap Komunitas memiliki ruang 'Beranda' khusus di mana admin dapat berbagi pembaruan dan pengumuman. Hingga 5.000 orang dapat bergabung dengan Komunitas melalui undangan yang dapat dibagikan ke orang-orang.

Meskipun demikian, Meta mencatat bahwa pembuatan 'Komunitas' Messenger belum tersedia untuk semua orang dan pengguna perlu menyadari bahwa ada tingkat privasi berbeda yang biasanya mereka kaitkan dengan pesan pribadi.

Baca Juga: Fitur Baru Facebook, Satu Akun Bisa untuk Banyak Profil

Kendati belum tersedia untuk umum, para pengguna aplikasi Messenger akan segera mengetahui apakah mereka menjadi bagian dari peluncuran ini jika mereka nantinya melihat opsi untuk membuat komunitas baru di menu sebelah kiri aplikasi Messenger di perangkat seluler mereka.

Ke depannya, apabila seseorang membuat Komunitas di Messenger, dia akan mendapatkan kemampuan untuk menghapus seseorang dari obrolan, melaporkan atau menghapus konten, dan menghapus obrolan tersebut sama sekali. Namun begitu, semua anggota dapat mengeluarkan undangan yang dapat dibagikan, sehingga komunitas memiliki potensi untuk berkembang melampaui lingkaran peserta awal.

Fakta bahwa jenis obrolan Facebook ini ditujukan untuk percakapan publik juga berarti pengguna harus lebih berhati-hati dengan apa yang mereka bagikan. Alasannya, enggak cuma anggota Komunitas saat ini yang dapat melihat apa yang mereka katakan, akan tetapi juga anggota masa depan yang diundang oleh orang lain.

Fitur ini dapat digunakan untuk menciptakan ruang khusus untuk siapa saja. Ini juga dapat dipakai untuk menciptakan wadah baru untuk berhubungan dengan teman-teman dengan minat yang sama.

Baca Juga: WhatsApp Sederhanakan Tampilan Navigasi dan Tambah Fitur Perencanaan Event di Komunitas

Meskipun cara kerjanya mirip dengan fitur Komunitas yang ada di WhatsApp, Meta mengatakan bahwa terdapat satu pembeda utama, yaitu fakta bahwa Komunitas Messenger terhubung ke grafik sosial Facebook. Walaupun WhatsApp mengharuskan penggunanya untuk memiliki nomor telepon seseorang untuk mengundang mereka ke Komunitas, pembangun Komunitas di WhatsApp dapat mengembangkan komunitas mereka dengan mengundang teman Facebook dan teman dari teman.

Di sisi lain, peluncuran fitur Komunitas menunjukkan bahwa Meta ingin memperluas fungsionalitas Messenger dan membedakannya dari layanan perpesanan lain, seperti iMessage. Hal ini juga menunjukkan bahwa mereka ingin menambahkan aspek jejaring sosial yang lebih luas ke aplikasi perpesanan di luar Facebook dengan membantu orang menemukan dan terhubung dengan komunitas mereka secara langsung di dalam Messenger.

Perpesanan juga telah menjadi fokus utama untuk platform Meta lainnya seperti Instagram. Bos Instagram Adam Mosseri menyatkan bahwa Pesan Langsung (DM) menyumbang sebagian besar pertumbuhan platform dan bahwa kaum muda khususnya menghabiskan banyak waktu untuk mengirim pesan.

Baca Juga: Bye! Messenger Lite di Android Bakal Dimatikan

Tahun lalu, Instagram juga meluncurkan kemampuan untuk mengirim pembaruan massal melalui DM)– yang disebut “saluran” – dalam fitur yang mirip dengan Telegram. Kreator dapat menjalankan salurannya sendiri untuk mendapatkan pengikut dan mengirimkan pembaruan, pengumuman, dan banuak lagi. Perusahaan juga mencoba membuat DM lebih interaktif dengan hal-hal seperti kontes yang dilakukan melalui pesan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)