Pembuat ponsel pintar asal China, Honor, mengatakan bahwa mereka akan menghadirkan fitur kecerdasan buatan Google ke perangkatnya yang akan datang.
Honor akan mengintegrasikan pengalaman AI generatif ke dalam perangkat mereka, yang akan didukung oleh Google Cloud, kata perusahaan itu.
Seorang juru bicara perusahaan, mengatakan kepada CNBC, bahwa alat kecerdasan buatan (AI) yang dihadirkan itu akan mencakup asisten AI Google Gemini, serta Imagen 2, alat pembuat teks-ke-gambar.
Honor adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang berkomitmen pada alat AI Google. Merek-merek ini berupaya menghadirkan fitur AI ke ponsel mereka , dalam upaya membuat pengguna meningkatkan ke perangkat andalan terbaru mereka.
Misalnya saja pada Januari, Samsung mengumumkan kemitraan dengan Google Cloud untuk menghadirkan Gemini Pro dan Imagen 2 ke perangkatnya.
"Merancang fitur AI generatif yang canggih mungkin sulit bagi masing-masing pembuat ponsel cerdas. Sehingga bermitra dengan Google memberi mereka jalan pintas menuju aplikasi AI generatif terbaru yang menggunakan teknologi tersebut," ungkap laporan CNBC, seperti dikutip Selasa (11/6/2024).
Baca Juga: MacOS Sequoia akan Dapat Melihat iPhone yang dicerminkan di Layar Mac
Honor telah membicarakan fitur AI di perangkatnya tahun ini. Pada Februari, perusahaan meluncurkan Magic 6 Pro dengan fitur yang didukung oleh AI milik perusahaan, yang memungkinkan pengguna membuka aplikasi hanya dengan melihat ponsel mereka.
Baca Juga: Honor Magic 6 Akan Pakai Chip Snapdragon 8 Gen 3, Bisa Buka Aplikasi dengan Mata?
Pengguna dapat menatap ketika pemberitahuan muncul di bagian atas layar, mendorong teknologi pelacakan mata untuk membuka aplikasi yang relevan.
Baca Juga: KAI Tebar Banyak Diskon Menyambut Libur Sekolah, Yuk Berburu Tiket Mulai dari Sekarang!
Baca Juga: Porsche Macan 4 Mengaspal di Indonesia, Tawarkan E-Performance
Google DeepMind meluncurkan Imagen 2 pada Desember 2023, sebagai teknologi difusi text-to-image, yang menghasilkan keluaran fotorealistik yang selaras dan konsisten dengan permintaan pengguna.
Imagen 2 dapat menghasilkan gambar yang lebih hidup dengan menggunakan distribusi alami dari data pelatihannya.
Teknologi text-to-image Imagen 2 yang canggih ini tersedia di Gemini, Search Generative Experience, dan eksperimen Google Labs yang disebut ImageFX. Ini menawarkan antarmuka inovatif, yang memungkinkan pengguna dengan cepat mengeksplorasi petunjuk alternatif dan memperluas batas kreativitas mereka.
Model text-to-image Imagen 2 belajar menghasilkan gambar yang sesuai dengan perintah pengguna dari detail gambar, dan keterangan kumpulan data pelatihan mereka. Namun kualitas detail dan akurasinya bisa sangat bervariasi untuk setiap gambar dan keterangan.
Kumpulan data dan kemajuan model Imagen 2, selanjutnya telah memberikan peningkatan di banyak area yang sering dihadapi oleh alat text-to-image lewat perintah. Itu termasuk menampilkan tangan dan wajah manusia yang realistis dan meminimalkan artefak visual yang mengganggu.
Model estetika gambar Imagen 2 dilatih khusus berdasarkan preferensi manusia untuk kualitas seperti pencahayaan yang baik, pembingkaian, pencahayaan, ketajaman, dan banyak lagi
Para penikmat karya tidak perlu khawatir membedakan karya AI dan seni murni. Karena Imagen 2 terintegrasi dengan SynthID, perangkat canggih Google untuk memberi tanda air dan mengidentifikasi konten yang dihasilkan AI.
Dengan demikian, pelanggan Google Cloud yang diizinkan dapat menambahkan tanda air digital. Menariknya, watermark itu tidak terlihat langsung ke dalam piksel gambar, tanpa mengurangi kualitas gambar.
Baca Juga: Dramatis! Eks Eksekutif Keamanan OpenAI Ternyata Berlabuh ke Anthropic
Diketahui, Google telah merilis Imagen 3. VP Product Management Google, Eli Collins, memperkenalkan bahwa Imagen 3 bisa menghasilkan gambar dengan tingkat detail yang sangat baik.
Imagen 3 akan membuat gambar menjadi fotorealistik dan hidup, serta jauh lebih minim visual yang mengganggu bila dibandingkan model sebelumnya (Imagen dan Imagen 2).
Imagen 3 dapat memahami natural language (bahasa alami) dengan lebih baik, maksud yang terkandung dalam perintah, dan memasukkan detail-detail kecil dari perintah yang panjang.
"Pemahaman tingkat lanjut yang dimiliki model ini membantunya menguasai berbagai macam gaya visual," kata Collins.