Techverse.asia - Activision Blizzard telah menerima gugatan pelecehan seksual lainnya yang juga menuduh tindak asusila, kegagalan untuk mencegah pelecehan, diskriminasi gender, dan penderitaan emosional yang disengaja. Seperti dilansir dari The Daily Mail pada Minggu (14/10/2022), penggugat yang diidentifikasi adalah Jane Doe yang telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles, Amerika Serikat yang mengklaim "Activision Blizzard adalah perusahaan video game besar dengan masalah pelecehan seksual besar-besaran".
Doe mencari kompensasi dalam jumlah yang tidak diungkapkan, ia meminta ganti rugi hingga pemecatan CEO Bobby Kotick. Bobby sebelumnya dituduh mengetahui tetapi tidak melaporkan tuduhan pelecehan seksual di Activision Blizzard.
"Dia (terduga pelaku pelecehan) selalu merendahkan dan melecehkannya (Doe)." tulis gugatan tersebut.
Baca Juga: Anda Laki-laki dan Jadi Korban Pelecehan Seksual? Lakukan 6 Hal Penting Ini
Gugatan itu ditujukan kepada Activision Blizzard itu sendiri, yang saat ini juga sedang menghadapi sejumlah tuntutan hukum lain yang kaitannya dengan tuduhan pelecehan seksual. Dan mantan karyawan Miguel Vega, yang pernah menjadi manajer Doe yang diduga dipecat sebulan setelah dia melaporkannya ke manajemen.
Doe bertemu Vega pada tahun 2009 atau 2010 sebelum dia bekerja di Activision Blizzard dan pasangan itu menjalin persahabatan virtual di mana Doe mengirim "foto kompromi" dari dirinya sendiri, sesuatu yang sekarang dia sesali menurut gugatan itu. Hubungan ini berakhir pada 2011 silam, bagaimanapun, kala itu, ketika Doe bertemu calon suaminya. Setelah itu, hubungannya dengan Vega berhenti, tetapi dia terhubung kembali dengannya setelah mencari pekerjaan di Activision Blizzard pada 2016.
Gugatan tersebut menyatakan bahwa Vega membantu Doe mendapatkan pekerjaan kontraktor independen di Activision Blizzard pada tahun 2016 dan dia kemudian mulai bekerja penuh waktu di perusahaan tersebut tahun 2020. Vega diduga meraba-raba dan mencoba untuk mencium Doe, mengatakan kepadanya "suatu hari kamu akan menyerah". Tidak berhenti di situ, Vega juga meremehkan, menghina, dan mengancam akan memerasnya dengan foto-foto yang membahayakan.
Gugatan menuduh ini tidak cukup, bagaimanapun, mengklaim bahwa Activision Blizzard meratifikasi perilaku Vega dengan tidak mengambil tindakan lebih cepat dan korektif. Walaupun, akhirnya Vega dipecat dari posisinya di Activision Blizzard tahun 2021 lalu. Namun, pengajuan klaim dinilai terlalu lama lantaran perusahaan tak segera bertindak, dan Doe telah menderita sakit fisik dan mental, penghinaan dan kehilangan kenikmatan hidup karena tindakan Vega dan respon lambat Activision Blizzard.
“Pada 23 Agustus 2021, terlepas dari ancaman pornografi balas dendam Mr. Vega, Mrs Doe mengumpulkan keberanian untuk melaporkan pelecehan seksual yang diduga telah dilakukan Mr Vega kepada manajer Christopher Bruens. Lantas Mr Bruens menyampaikan laporannya ke pihak sumber daya manusia (Human Resources). Tak lama setelah itu, Mr Vega meninggalkan pesan suara (voice not) untuk Mrs Doe dalam upaya yang buruk untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkannya padanya. Pada 1 September 2021, Activision Blizzard memberhentikan Tuan Vega,” kata gugatan itu.
Baca Juga: Aktor Thailand Yoon Phusanu Dapat Pelecehan Waktu Promosi Produk, Agensi Minta Maaf
Sekarang, Doe berusaha meminta pertanggungjawaban Activision Blizzard karena menumbuhkan lingkungan kerja yang tidak bersahabat dan gagal melindunginya dari pelecehan seksual. Dia meminta pengadilan juri, mencari kompensasi atas kerusakan, biaya pengobatan, biaya hukum dan pendapatan yang hilang.
Merespons tuduhan yang dilayangkan, Activision Blizzard mengaku akan sudah melakukan penyelidikan perihal kasus ini. Pihaknya menegaskan tidak akan mentoleransi pelaku pelecehan seksual.
"Kami menanggapi semua kekhawatiran karyawan dengan serius. Ketika penggugat melaporkan kekhawatirannya kepada HR, kami segera membuka penyelidikan, dan Vega diberhentikan dalam waktu 10 hari. Kami tidak memiliki toleransi untuk pelanggaran semacam ini," kata juru bicara Activision Blizzard kepada Daily Mail.
Pengajuan ini adalah salah satu dari banyak kontroversi yang dihadapi Activision Blizzard, yang dituduh menyembunyikan budaya "frat boy" di tempat kerjanya. Pada November 2021 lalu, CEO Bobby Kotick menjadi fokus dari laporan memberatkan yang menuduh dia mengetahui pelanggaran seksual di dalam perusahaan "selama bertahun-tahun".
Baru-baru ini, orang tua dari mantan karyawan Activision Blizzard yang melakukan bunuh diri selama retret perusahaan tahun 2017 meluncurkan gugatan yang menuntut penerbit untuk kematian yang salah, menuduh bunuh diri adalah akibat pelecehan seksual oleh rekan kerja.