Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi kekayaan alam melimpah, terutama pada sektor pertanian. Sebagai negara agraris, pertumbuhan sektor pertanian mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Perkebunan merupakan salah satu sub sektor pertanian, yang memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Salah satu komoditas potensial hasil perkebunan Indonesia adalah tanaman pepaya.
Baca Juga: Tidak Ada Kopi Indonesia Yang Enak! Ini Penjelasannya
Pepaya merupakan jenis tanaman perennial (menahun) yang memiliki banyak manfaat. Mulai dari bagian batang, bunga, daun, buah, dan biji pepaya. Bunga dan daun pepaya, sudah jamak diolah oleh masyarakat kita sebagai kudapan teman nasi. Tetapi kalau buah, buah pepaya muda menjadi sayur dan ketika warna daging buahnya berubah jadi jingga kemerahan, punya rasa manis, memiliki banyak air, maka pepaya akan dimakan begitu saja. Buah pepaya punya kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh, serta mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Namun bagaimana dengan bijinya? Biji pepaya oleh masyarakat awam akan dibuang begitu saja, beberapa yang lain memilih biji terbaik untuk ditanam kembali. Satu informasi terbaru, biji pepaya juga bisa diolah menjadi kopi.
Baca Juga: Setelah Kopi Kenangan, Gantian Stellar Pizza Dapat Dana Investasi Dari JayZ
Penasaran? Ide itu datang dari sekumpulan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yang sedang menjalankan kuliah kerja nyata (KKN) di Dukuh Karang Duwet, Mranggen, Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Ketua KKN UNY Dukuh Karang Duwet Listia Nur Ramadhani mengatakan, ide pembuatan kopi biji pepaya ini datang, setelah tim melihat potensi alam yang melimpah di desa Mranggen yaitu tanaman pepaya.
Di Dukuh Mranggen, pohon pepaya tumbuh dalam jumlah banyak, tingkat konsumsi pepaya oleh masyarakat juga terhitung cukup tinggi. Tetapi biji pepaya sering dibuang begitu saja oleh masyarakat.
"Padahal biji pepaya memiliki khasiat yang bagus,” kata Nur, dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/10/2022).
Tim KKN berharap masyarakat menyadari pentingnya manfaat dari biji pepaya. Sehingga mereka mengolahnya, lalu menjadikan produk yang inovatif seperti kopi biji pepaya atau COPAS (COffee from PApaya Seed).
Baca Juga: Project Starline Lebih 'Nyata' Dari Google Meet, Anak Rantau Indonesia Pasti Penasaran
Mereka juga mengajari masyarakat untuk mengolah biji pepaya menjadi COPAS, agar dapat menunjang perekonomian masyarakat Mranggen.
"Diharapkan produk ini menjadi ikonik desa Mranggen," tambahnya.
Peracik kopi pepaya dari tim KKN UNY, Frederico Yohanes Weruin mengungkap, dalam pembuatan kopi biji pepaya bahan yang dibutuhkan adalah biji pepaya, nampan, wajan, blender, sendok makan dan sendok teh, saringan dan coffee bag.
Kalau kita perhatikan, cara membuat COPAS mirip dengan teknik membuat kopi dari biji buah kopi. Rico menjelaskan, tahapan membuat COPAS antara lain diawali dengan mengupas buah pepaya yang sudah matang. Lalu ambil biji pepaya yang berwarna kehitaman, cuci biji pepaya hingga kulit luarnya terkelupas. Kemudian letakkan biji yang sudah dicuci di atas nampan, jemur di bawah terik sinar matahari selama 2-3 hari hingga kondisi biji menjadi kering.
Setelah itu, sangrai biji yang sudah dikeringkan menggunakan api kecil, selama lebih kurang 10 menit hingga biji pepaya berwarna coklat kehitaman dan memiliki bau yang khas seperti bau kopi.
"Dinginkan biji pepaya di suhu ruangan selama lebih kurang 30 menit. Haluskan biji pepaya menggunakan blender jika jumlah banyak, atau bisa dihaluskan dengan ulekan jika jumlahnya sedikit," ujar mahasiswa prodi Kimia FMIPA UNY ini.
Setelah dihaluskan hingga menjadi bubuk, bubuk tersebut disaring agar semakin menjadi butiran yang lebih halus. Masukkan bubuk kopi biji pepaya ke dalam kantong filter (coffee bag).
Tujuan bubuk kopi dimasukkan ke dalam kantong, yakni agar ketika diseduh, ampasnya tidak ikut ikut dan kopi lebih nyaman dinikmati nantinya.
“Kopi ini herbal dan bebas kafein,” jelasnya.
Kamu tertarik untuk membuatnya sendiri juga di rumah? Share ya bagaimana rasanya, ceritakan lewat tulisanmu ke Techverse deh