Techverse.asia - Apple dilaporkan akan menunda fitur kecerdasan buatan (AI) pada iOS 18 di Uni Eropa (UE), dan menyalahkan peraturan Digital Markets Act (DMA). Apple mengatakan bahwa fitur-fitur mendatang seperti alat AI generatif Apple Intelligence, pencerminan iPhone, dan berbagi layar SharePlay mungkin tidak akan tersedia di Benua Biru pada tahun ini, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg.
Sebab, UU Pasar Digital (DMA) tersebut, menurut Apple, mengutip UU UE yang memberikan persyaratan ketat pada “gatekeepers” yang mengontrol platform online besar-besaran untuk memblokir perilaku anti persaingan. Baru-baru ini, rumor mengindikasikan bahwa Apple dan Meta akan segera menghadapi tuntutan atas pelanggaran DMA.
“Kami khawatir persyaratan interoperabilitas DMA dapat memaksa kami untuk mengkompromikan integritas produk kami dengan cara yang membahayakan privasi pengguna dan keamanan data,” kata juru bicara Apple Fred Sainz dalam sebuah pernyataan kepada Bloomberg dilansir Techverse.asia pada Rabu (26/7/2024).
Baca Juga: Ted: Kapabilitas AI Generatif Terkini Persembahan dari Telkomsel
Menurut Sainz, persyaratan DMA yang menyatakan bahwa para 'gatekeepers' harus membiarkan perusahaan pihak ketiga beroperasi dengan layanan mereka dapat memaksa kompromi mengenai privasi dan keamanan.
Sainz menjelaskan, dua minggu lalu, Apple telah meluncurkan ratusan fitur baru yang akan mereka hadirkan untuk penggunanya di seluruh dunia. Apple sangat termotivasi untuk menjadikan teknologi ini dapat diakses oleh semua pengguna.
“Namun demikian, karena ketidakpastian peraturan yang disebabkan oleh DMA, kami tidak yakin bahwa kami akan dapat meluncurkan tiga fitur ini kepada pengguna kami di UE tahun ini,” ucapnya.
Secara khusus, sekali lagi dia khawatir bahwa persyaratan interoperabilitas DMA dapat memaksa Apple untuk mengkompromikan integritas produknya dengan cara yang membahayakan privasi pengguna dan keamanan data.
Baca Juga: moto tag: Solusi Pelacakan yang Presisi dari Motorola
“Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Komisi Eropa dalam upaya menemukan solusi yang memungkinkan kami menghadirkan fitur-fitur ini kepada pelanggan kami di UE tanpa mengorbankan keselamatan mereka,” terangnya.
Dihubungi mengenai pernyataan Apple tersebut, juru bicara UE Thomas Regnier menanggapi dengan mengatakan bahwa Eropa adalah pasar yang menarik dengan 450 juta pengguna potensial, dan selalu terbuka untuk bisnis bagi perusahaan mana pun yang ingin menyediakan layanan di pasar internal Eropa.
“Gatekeepers dipersilakan untuk menawarkan layanan mereka di Eropa, asalkan mereka mematuhi aturan kami yang bertujuan untuk memastikan persaingan yang adil,” ujar Regnier.
Apa yang secara spesifik menyebabkan kekhawatiran ini sebetulnya masih belum jelas, namun Apple Intelligence sendiri mencakup peningkatan pada Siri, Genmoji, pengelolaan notifikasi, mengambil tindakan tertulis di berbagai aplikasi, serta pembuatan teks dan ringkasan.
Baca Juga: Apple Dilaporkan Mengembangkan iPhone, Watch, dan MacBook Pro yang Lebih Tipis
Sainz juga menegaskan kembali bahwa Apple Intelligence akan segera tersedia untuk pengujian beta, sementara pencerminan iPhone dan fitur berbagi layar SharePlay yang diperluas akan diluncurkan dalam versi beta pengembang pada minggu ini.
Untuk diketahui, DMA, yang disahkan pada 2022, mencoba mewujudkan persaingan yang sehat dengan mengekang apa yang dapat dilakukan perusahaan teknologi besar untuk meredam persaingan.
Hal ini menghalangi mereka untuk menyingkirkan pesaing yang lebih kecil, lebih mengutamakan layanan mereka sendiri dibandingkan layanan pesaing, mengunci data pelanggan ke dalam platform mereka, dan membatasi transparansi mengenai penggunaan data iklan.
Ini bukan pertama kalinya Apple menyalahkan peraturan – tanpa menjelaskan secara spesifik – karena menghalangi pengguna di UE untuk mendapatkan barang-barang bagus. Awal tahun ini, perusahaan tersebut mengatakan akan menghapus kemampuan untuk menambahkan aplikasi web layar utama di Eropa karena aturan Pasar Digital.
Baca Juga: Rilis Global, Apple Vision Pro akan Mulai Dijual di 8 Negara
Namun begitu, kemudian berbalik arah, dengan alasan “permintaan” yang diterimanya. Google melakukan hal serupa ketika menghapus aplikasi pihak ketiga dan tampilan jam dari perangkat Eropa, menyalahkan persyaratan peraturan baru.