Dibanding Boomer dan Gen Z, Generasi Milenial Paling Mengincar Ponsel Premium

Uli Febriarni
Kamis 27 Juni 2024, 07:21 WIB
(ilustrasi) Gen Milenial peminat tertinggi smartphone flagship, disusul Gen Z (Sumber: freepik)

(ilustrasi) Gen Milenial peminat tertinggi smartphone flagship, disusul Gen Z (Sumber: freepik)

Membeli smartphone di masa sekarang terasa kompleks bagi sejumlah orang. Urusan 'kelas' bukan hanya jadi statement sebuah merek, melainkan masing-masing produk. Setiap merek pada akhirnya menawarkan ponsel kelas premium alias flagship, menengah, sampai entry-level.

Dengan berbagai kecanggihan yang ditawarkan, generasi muda saat ini menjadi pengguna terbesar smartphone premium.

Berdasarkan sebuah survei di Indonesia pada Maret 2024, milenial adalah peminat tertinggi smartphone premium dengan jumlah 54%, disusul dengan Gen Z sebanyak 29%, Gen X 11% dan baby boomers sebanyak 5%.

Faktor lain yang jadi alasan konsumen membeli smartphone adalah keinginan mereka untuk terus up-to-date dengan tren yang sedang berkembang. Pendapat ini setidaknya berlaku bagi konsumen dari generasi milenial dan Gen Z.

"Riset Kantar Connected Luxury pada 2023, mengungkap bahwa kedua golongan usia ini memprioritaskan dua hal yaitu kecanggihan kamera dan fitur teknologi terbaru, diikuti dengan desain dan inovasi yang memadai," ungkap riset itu, dikutip Kamis (27/6/2024).

Antusiasme konsumen untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) di keseharian, juga mulai berdampak kepada keputusannya memilih sebuah barang.

Google Search Trend mendapati bahwa, terjadi peningkatan sebanyak 20% untuk pencarian dengan kata kunci 'AI', sejak 2022 sampai 2024.

Baca Juga: ASUS Vivo Watch 6: Smartwatch dengan Sensor EKG dan PPG Berbasis Ujung Jari

Konsumen juga mulai terlihat memiliki ekspektasi tertinggi pada AI dalam fitur seperti photo editing, penerjemah, analisis bacaan, pembuatan dokumen, dan fitur produktivitas lainnya. Selain itu, kemampuan AI di fitur kamera, pembuatan draft email, otomasi chat respond, dan asisten virtual juga menjadi daya tarik.

Data berikutnya dari Google Search Trends mengungkap: 1 dari 2 orang Indonesia masih mengandalkan Google dan YouTube dalam pencarian smartphone.

Lebih dari 56% pengguna memakai kata kunci terkait 'foldable' atau 'ponsel lipat'.

"Indonesia sendiri merupakan satu dari tiga negara dengan penggunaan kata kunci tersebut setelah Malaysia dan Singapura," demikian penjelasan Google.

Baca Juga: OpenAI Dikabarkan Bakal Memblokir China untuk Mengakses Teknologi AI Perusahaan Itu

Efektivitas mesin pencari sebagai alat pemasaran juga semakin diperkuat oleh riset Kantar Connected Luxury 2023. Riset Kantar menunjukkan 92% konsumen menemukan brand smartphone melalui mesin pencari dan 85% melalui video online. Selain itu, sebanyak 72% responden mencari melalui website resmi brand, 66% menggunakan media sosial, 65% terpapar dengan iklan TV, media cetak dan toko offline, 64% dari iklan online dan 44% terpapar dari kolaborasi brand dengan influencer melalui rekomendasi mereka di YouTube maupun media sosial.

Senada dengan apa diungkap oleh Google Search Trend, didapati bahwa selain fitur kamera yang mumpuni dan desain smartphone foldable, kini kehadiran AI pada smartphone juga merupakan salah satu hal yang paling dicari konsumen. Ini membuktikan bahwa masyarakat semakin antusias terhadap teknologi dan perubahan yang dibawa oleh AI.

Kantar mengatakan, hasil riset mereka juga memperlihatkan bahwa 65% responden mereka menyatakan niat mereka untuk membelanjakan lebih banyak uang untuk kemewahan.

Head of Luxury Kantar Insights, Françoise Hernaez, menyebutkan sektor-sektor yang memikat konsumen membeli kemewahan, dari urutan teratas yakni: hotel mewah, diikuti oleh restoran gastronomi, spa, dan lembaga kecantikan mewah.

Baca Juga: Motorola Razr 2024 Kini dengan Gemini AI

Baca Juga: Motorola Razr 2024, Luar Dalam Perangkatnya Serba Baru

Terlepas dari asal usul, jenis kelamin, dan generasi mereka, tentu kita juga penasaran alasan apa saja yang membuat mereka tertarik membeli produk mewah. Berikut ini jawaban dari para responden:

"Saya suka belajar, menemukan, dan mengalami hal-hal baru" (29%)

"Saya mempunyai pengaruh dan suka dilihat dan diperhatikan" (18%)

"Saya punya ambisi, saya sukses dalam hidup dan saya tidak punya alasan untuk menyembunyikannya" (15%)

"Saya menyukai kebijaksanaan, kelangkaan orang-orang yang memiliki hak istimewa dan menghindari pamer" (14%)

"Saya menyukai pengetahuan, tradisi, dan keabadian, dan saya menolak hal baru demi hal baru" (12%)

"Saya orang yang berkomitmen, saya percaya untuk kembali ke dasar dan pilihan saya mencerminkan nilai-nilai saya" (12%)

Baca Juga: Laporan Omdia Sebut Ponsel Entry Level Mengalami Peningkatan Permintaan

Masing-masing wilayah keinginan ini, menurut Kantar, juga menyiratkan tantangan berbeda bagi merek-merek mewah. Studi ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki ekspektasi berbeda terhadap merek, selain berupaya mengekspresikan gaya dan kepribadian mereka, yang merupakan ekspektasi transversal.

Head of Brand Strategy Kantar Insights, Nelly Papapanayotou, berkata bahwa lewat apa yang diungkap dari riset tersebut, merek dapat memanfaatkan satu atau lebih motivasi mendalam ini.

"Bergantung pada ambisi, posisi, dan target mereka masing-masing," kata dia di akhir laporan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)
Techno21 Januari 2025, 16:39 WIB

Upaya Donald Trump Mempertahankan TikTok di AS, Beri Perpanjangan Waktu 75 Hari

Trump menggembar-gemborkan rencananya untuk menyelamatkan TikTok selama kampanye kemenangannya.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno21 Januari 2025, 15:50 WIB

Edits: Aplikasi Edit Video yang Fiturnya Banyak Mirip CapCut

Instagram meluncurkan aplikasi pengeditan video baru yang sangat mirip dengan CapCut.
Logo aplikasi Edits milik Instagram. (Sumber: istimewa)