Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Data Tidak Terbackup dan Tak Dapat Dipulihkan

Uli Febriarni
Jumat 28 Juni 2024, 15:26 WIB
(ilustrasi) Perangkat terkena serangan ransomware (Sumber: freepik)

(ilustrasi) Perangkat terkena serangan ransomware (Sumber: freepik)

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, menjelaskan alasan utama peretas bisa mencuri data dari Pusat Data Nasional alias PDN adalah buruknya tata kelola. Dari hasil pengecekan BSSN, tidak ada backup atau cadangan data negara.

"Hanya 2 persen [yang terbackup] dari data yang ada di PDNS I Surabaya," kata Hinsa, dinukil keterangannya dari Tempo, Jumat (28/6/2024).

Padahal diketahui, ekosistem PDNS ada tiga, PDNS 1 di Serpong, PDNS 2 di Surabaya, dan Cold site di Batam.

"Seharusnya data yang ada di (PDN) Surabaya ada persis seperti itu juga di Batam. Jadi begitu ada gangguan, misalnya di Surabaya, analoginya hampir sama seperti mati listrik, cukup hidupkan genset," ujarnya.

Hinsa lalu menjelaskan, seharusnya semua data yang ada di seluruh PDNS punya cadangan satu sama lain. Ini termaktub dalam Peraturan BSSN Nomor 4 Tahun 2021 tentang keamanan sistem pemerintahan berbasis elektronik. Pasal 5 Ayat 2Y menjelaskan pencadangan data adalah hal penting dalam sebuah pusat data alias data center.

Serangan ransomware pada PDN Sementara Surabaya ini menyebabkan data dari ratusan instansi pemerintahan tak bisa diperbaiki. Hanya 44 instansi pemerintah yang datanya terselamatkan karena memiliki cadangan.

Baca Juga: Alasan Privasi, Apple Dikabarkan Tak Tertarik Integrasikan Meta AI

Direktur Network dan IT Solution Telkom, Herlan Wijanarko, mengatakan pihaknya berusaha menangani serangan ransomware dengan bekerja sama bersama BSSN, Kominfo dan Bareskrim Polri.

Serangan ransomware ini membuat data milik instansi pemerintah tak dapat terselamatkan.

"Yang jelas data yang kena ransom ini sudah nggak bisa kita recover (pulihkan)," kata Herlan.

Telkom menghubungi para instansi yang menjadi pelanggan PDNS Surabaya, untuk memastikan apakah data milik para instansi memiliki data cadangan.

"Jadi kami menggunakan sumber daya yang kami miliki. Nomor satu, kami mengidentifikasi ada tenant-tenant yang memang sudah memiliki backup," kata Herlan.

Hasilnya, sebanyak 44 instansi yang datanya terselamatkan karena memiliki back up atau cadangan. Berarti, sebanyak 238 instansi yang tidak memiliki data cadangan atau datanya hilang.

"Kami mengidentifikasi ada instansi yang masih memiliki back up di Surabaya maupun di Batam. Kami masukkan sebagai pemulihan tahap satu," ucapnya.

Lebih lanjut ia menegaskan akan memprioritaskan untuk memulihkan data layanan-layanan publik. Tahap kedua penanganan serangan dengan menyiapkan ekosistem baru dengan implementasi aspek keamanan yang lebih baik.

Selain itu, pihaknya sudah menyiapkan backup infrastruktur yang cukup. Bila ada tenant yang datanya berukuran 5.709 VM, pihaknya bisa mengarsip 6.000 VM. Selain itu TelkomSigma juga memiliki cloud storage berkapasitas 2.000 VM di Batam. Penyimpanan ini masih bisa diperbesar sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Play For Dream Technology Masuki Pasar Asia Pasifik, Berkantor di Singapura

Baca Juga: Pop Mart Segera Buka Gerai Pertamanya di Indonesia, Ini Lokasinya

Sementara itu, Direktur Delivery dan Operations TelkomSigma, I Wayan Sukerta, menjelaskan perihal perihal penggunaan Windows Defender sebagai pengaman sistem Pusat Data Nasional.

Menurut Wayan, sistem pusat data menggunakan satu platform cloud yang umum dipakai, tapi tidak menggunakan Windows. Sistem operasi Windows ini hanya digunakan untuk sistem backup.

"Kebetulan dari antara host yang digunakan itu, yang bisa diakuisisi untuk proses itu adalah backup system-nya. itu memang menggunakan sistem yang running di atas Windows. Itu hanya untuk backup sytem dan backup controller saja yang pakai Windows, sisanya tidak menggunakan Windows, melainkan menggunakan cloud platform tertentu," kata dia, dilansir lewat Katadata.

Baca Juga: Init-6 Ventures Bersiap untuk Investasi Startup di 5 Sektor Ini

Sebagai langkah berikutnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, mengumumkan rencana menerbitkan keputusan menteri tentang penyelenggaraan pusat data nasional atau PDN.

Kominfo telah menyediakan fasilitas back up data, namun banyak tenant yang tidak melakukannya, tuturnya.

"Keputusan konkretnya adalah saya akan segera tandatangani Keputusan Menteri tentang penyelenggaran PDN, yang salah satunya mewajibkan kementerian, lembaga, dan daerah memiliki backup. jadi sifatnya mandatory, bukan optional seperti sebelumnya," ujarnya.

Budi menjelaskan, baik TelkomSigma maupun LintasArta selaku vendor PDN sudah menyediakan fasilitas backup data. Namun, mereka tidak bisa memaksa tenant melakukan backup data. Maka, bukan berarti menyalahkan para tenant, ini harus menjadi evaluasi bersama.

Ada dua alasan mengapa tenant kesulitan melakukan backup, sebut Budi. Yakni, mereka memiliki keterbatasan anggaran dan sulit menjelaskan urgensi backup kepada pihak keuangan seperti auditor.

Ia lalu menjelaskan PDNS II Surabaya memiliki fasilitas backup data berkapasitas 5.709 virtual machine. Dari total ini, sudah terpakai 28,5% yakni 1.630 VM.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)