Suara Morgan Freeman Ditiru AI

Uli Febriarni
Rabu 03 Juli 2024, 11:06 WIB
Morgan Freeman kecam konten AI yang meniru suaranya (Sumber: Britannica)

Morgan Freeman kecam konten AI yang meniru suaranya (Sumber: Britannica)

Aktor senior Morgan Freeman diketahui memiliki suara yang khas dan ikonik. Suara Freeman yang asli juga bukan hanya membuat penokohannya di The Shawshank Redemption dan Now You See Me itu sangat melekat, melainkan juga menghiasi berbagai film dan acara TV, termasuk March of the Penguins, Life on Our Planet, dan sebagai narator CBS News. 

Mungkin itu yang membuat orang tak bertanggungjawab menyeretnya menjadi korban terbaru dari penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tanpa izin. Dia mengaku suaranya digunakan untuk AI.

"Terima kasih pada penggemar saya yang luar biasa, untuk kewaspadaan dan dukungan melakukan protes untuk penggunaan AI tanpa izin yang meniru suara saya," kata Freeman, lewat sebuah cuitan di akun X @morgan_freeman, diakses Rabu (3/7/2024).

Ia menyebut penggunaan AI untuk meniru suaranya sebagai 'scam.'

Baca Juga: Vivo Hadirkan Model Baru dari Lini Y Series, Ini Dia Y58 5G

Menurut laporan media, seorang pengguna TikTok mengaku sebagai keponakan Freeman, telah mengunggah video dengan narasi yang diduga menggunakan suara AI yang menyerupai suara Freeman.

Baca Juga: Punya Banyak Kelebihan, Beats Pill Cocok Dibawa Jalan-jalan, Seseruan di Pinggir Kolam & Pantai

Baca Juga: Jin BTS Akan Ikut Membawa Obor di Olimpiade Paris 2024

Freeman bukanlah orang pertama yang memprotes penggunaan AI untuk meniru suaranya. Aktris Scarlett Johansson sempat menggugat OpenAI, karena diduga menggunakan suara yang mirip dengannya untuk asisten suara Sky.

Sebuah laporan The Verge mengungkap perihal ketidaksukaan Scarlett Johansson atas penggunaan suaranya oleh OpenAI, di aplikasi ChatGPT.

Awal sengkarut suara Johansson ini, diawali saat sang aktris ditawari kerja sama untuk mengisi suara sistem ChatGPT 4.0 saat ini.

Sang CEO OpenAI Sam Altman menghubungi agennya, dua hari sebelum perusahaan kali pertama mendemonstrasikan suara ChatGPT yang memintanya untuk mempertimbangkan kembali.

"Sebelum kami dapat terhubung, sistemnya sudah ada," kata Scarlett Johansson.

Kemudian sembilan bulan berselang, teman-teman, keluarga, dan masyarakat umum menyadari ada sistem terbaru bernama 'Sky' memiliki suara chatbot yang terdengar mirip dengan saya. 

Menanggapi itu, siaran pers OpenAI menyatakan bahwa meski sangat mirip dengan suara Johansson, perusahaan membantah bahwa suara ChatGPT-nya merupakan tiruan suara Johansson.

OpenAI mengatakan suara tersebut berasal dari aktor yang mereka pekerjakan dan berbicara dengan suara normal mereka. Perusahaan menolak menyebutkan nama aktor tersebut, dengan alasan masalah privasi.

Baca Juga: Realme 13 Pro Series 5G akan Dibekali Kamera Profesional Bertenaga AI

Belum lama ini, laporan TechCrunch menuliskan perihal YouTube mulai meluncurkan regulasi yang memungkinkan orang-orang untuk meminta penghapusan konten yang dihasilkan AI atau konten sintetis lainnya, yang meniru wajah atau suara mereka.

"Perubahan tersebut memungkinkan orang untuk meminta penghapusan jenis konten AI ini berdasarkan proses permintaan privasi YouTube," ungkap laman itu.

Alih-alih meminta konten dihapus karena dianggap menyesatkan, seperti deepfake, YouTube ingin pihak yang terpengaruh meminta penghapusan konten secara langsung sebagai pelanggaran privasi.

Menurut dokumentasi Bantuan YouTube yang baru-baru ini diperbarui tentang topik tersebut, YouTube memerlukan klaim pihak pertama di luar beberapa pengecualian. Seperti ketika individu yang terpengaruh masih di bawah umur, tidak memiliki akses ke komputer, telah meninggal, atau pengecualian lainnya.

Baca Juga: Meta Mengganti Keterangan 'Made with AI' Menjadi 'AI Info'

"Namun, sekadar mengajukan permintaan penghapusan tidak serta-merta berarti konten akan dihapus. YouTube memperingatkan bahwa mereka akan membuat penilaian sendiri tentang keluhan tersebut berdasarkan berbagai faktor," ungkap YouTube.

Misalnya, perusahaan dapat mempertimbangkan apakah konten tersebut diungkapkan sebagai konten sintetis atau dibuat dengan AI, apakah konten tersebut mengidentifikasi seseorang secara unik, dan apakah konten tersebut dapat dianggap sebagai parodi, satir, atau hal lain yang bernilai dan sesuai dengan kepentingan publik.

YouTube juga mencatat, perusahaan dapat mempertimbangkan apakah konten AI menampilkan tokoh masyarakat atau individu terkenal lainnya, dan apakah konten tersebut menunjukkan mereka terlibat dalam 'perilaku sensitif'; seperti aktivitas kriminal, kekerasan, atau mendukung suatu produk atau kandidat politik.

Poin terakhir khususnya menjadi perhatian di tahun pemilihan, di mana dukungan yang dihasilkan AI berpotensi dapat memengaruhi suara.

"YouTube mengatakan akan memberikan waktu 48 jam kepada pengunggah konten untuk menindaklanjuti pengaduan tersebut. Jika konten dihapus sebelum waktu tersebut berlalu, pengaduan akan ditutup," kata tulisan itu.

"Jika tidak, YouTube akan memulai peninjauan. Perusahaan tersebut juga memperingatkan pengguna bahwa penghapusan berarti menghapus video sepenuhnya dari situs dan, jika berlaku, menghapus nama dan informasi pribadi individu dari judul, deskripsi, dan tag video," ungkap deskripsi bantuan itu lebih lanjut.

Pengguna juga dapat mengaburkan wajah orang-orang dalam video mereka, tetapi mereka tidak dapat begitu saja menjadikan video tersebut pribadi untuk mematuhi permintaan penghapusan. Karena video tersebut dapat dikembalikan ke status publik kapan saja.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)