Techverse.asia - Rencana Apple mengenai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dikabarkan akan melampaui peluncuran Apple Intelligence yang diumumkan sebelumnya di WWDC 2024 untuk perangkat iPhone, iPad, dan Mac. Menurut pewarta teknologi Mark Gurman dari Bloomberg, raksasa teknologi ini juga tengah berupaya untuk menghadirkan fitur-fitur ini ke headset Vision Pro-nya.
Tapi, Apple kini sedang mengatasi tantangan untuk menggabungkan Apple Intelligence ke dalam antarmuka (UI) Augmented Reality (AR) pada headset Vision Pro. Hal ini dapat dikatakan melegakan bagi pemilik Vision Pro yang kecewa lantaran Apple tak menyebutkannya selama bagian AI dalam presentasi utama di gelaran WWDC 2024.
Baca Juga: Pintu Meluncurkan Fitur Pintu Pro: Platform Kripto untuk Para Trader
Kendati demikian, Apple Intelligence tidak akan diintegrasikan pada Vision Pro tahun ini, menurut Gurman. Tantangan utama Apple di sini adalah memikirkan kembali bagaimana fitur-fitur tersebut akan terlihat dalam realitas campuran (MR), bukan di layar MacBook atau iPhone.
Selain itu, kendala lainnya pada Apple Vision Pro, disebutkan bahwa headset ini tak banyak memiliki memori yang cukup untuk menjalankan fitur Apple Intelligence di perangkat seperti ringkasan notifikasi, alat tulis, dan versi Siri yang diperbarui. Jadi, supaya Apple Intelligence bisa diaplikasikan pada headset ini, maka diduga butuh kapasitas memori yang lebih besar.
Pun Apple harus menjamin bahwa mereka memiliki kapasitas komputasi awan atau cloud yang memadai untuk mendukung lebih banyak perangkat. Berbicara tentang penjualan Vision Pro, Gurman juga mencatat bahwa Apple akan menambahkan opsi Go Deeper baru ke demo di toko resmi mereka.
Baca Juga: Ponsel Oppo Reno12 Series Kantongi Banyak Fitur AI, Foto Mata Tertutup Bisa Diubah Jadi Terbuka
Hal ini dilaporkan mencakup pengujian fitur kantor dan menonton video, serta menggunakan tali Dual Loop secara default yang mengirimkan tali pengikat di bagian atas dan belakang kepala pemakainya, bukan tali tunggal tali Loop Solo, yang menurut sebagian orang tidak nyaman saat dikenakan di kepala.
Apple juga dilaporkan akan membiarkan orang melihat video dan foto mereka sendiri, termasuk panorama, di headset ini. Menambahkan sentuhan sentimental ke demo bisa berhasil, terutama setelah visionOS 2 keluar pada tahun ini, dengan opsi “spasialisasi” untuk mengubah foto dua dimensi (2D) menjadi foto tiga dimensi (3D).
Sebuah fitur yang lebih mengesankan daripada yang seharusnya (meskipun masih sedikit unik dengan rambut dan kacamata, seperti fitur Mode Potret Apple).
Baca Juga: Kim Ji Won Gelar Jumpa Fans di Jakarta, Ada 4 Kategori Tiket
Namun, benang merah dari semua cerita ini adalah bahwa Apple merasa sangat sulit untuk membuat headset yang diinginkannya tanpa mengeluarkan biaya jutaan dolar. Masih terlalu dini untuk menyatakan Vision Pro sebagai jalan buntu. Tapi, Apple tidak memiliki jalan ke depan kecuali membiarkan Vision Pro melayani ceruk pasar sambil mengejar impian kacamata AR yang ringan.
Di sisi lain, Apple Vision Pro baru-baru ini sudah dirilis secara global di lokasi Apple Store di seluruh dunia, seperti China, Hong Kong, Jepang, dan Singapura.
Vision Pro secara mulus memadukan konten digital dengan dunia fisik untuk menghadirkan pengalaman spasial hebat yang mengubah cara orang bekerja, berkolaborasi, terhubung, menghidupkan kembali kenangan, menikmati hiburan, dan banyak lagi.
Baca Juga: Alasan Privasi, Apple Dikabarkan Tak Tertarik Integrasikan Meta AI
Anggota tim Apple merayakannya bersama pelanggan pertama di negara dan wilayah tersebut yang menjelajahi produk revolusioner ini dan berpartisipasi dalam pengalaman demo terpandu yang hanya tersedia di Apple Retail.
Pelanggan dapat mengunjungi Apple Store secara online untuk memesan demo pribadi Apple Vision Pro dan menemukan berbagai kemampuan komputasi spasial, mulai dari pengalaman hiburan yang inovatif hingga kanvas tanpa batas untuk aplikasi favorit.
Baca Juga: Apple Rilis visionOS 2 untuk Vision Pro, Ubah Gambar 2D Menjadi Foto Spasial