Inflasi di Amerika Serikat Mulai Membaik, Saatnya Investasi Kripto?

Rahmat Jiwandono
Kamis 04 Juli 2024, 11:57 WIB
Chief Operating Officer (COO) Reku Jesse Choi (Sumber: Reku)

Chief Operating Officer (COO) Reku Jesse Choi (Sumber: Reku)

Techverse.asia - Pemulihan harga Bitcoin dan sinyal awal pembalikan arah tren harga mulai terlihat pasca rilis data inflasi indeks Harga Belanja Personal (PCE) terbaru Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu. Indeks PCE AS bulan Mei secara tahunan (YoY) turun menjadi 2,6% dari 2,7% di April, senada dengan ekspektasi para ekonom.

PCE inti, yang tidak memperhitungkan kenaikan harga makanan dan energi, naik sebesar 0,1% secara MoM di bulan Mei, kenaikan terkecil sejak November 2023, yang disebabkan oleh penurunan harga barang dan kenaikan minor pada harga layanan-layanan di sektor jasa.

Bitcoin terpantau menghijau hampir 6% pasca rilis data tersebut dari level US$60 ribu ke US$63,5 ribu pada 1-2 Juli setelah melemah selama beberapa pekan sebelumnya. Recovery tersebut juga tergambar pada sejumlah aset kripto lainnya terlebih aset kripto dari sektor infrastruktur seperti ENS, ZRO, TAIKO, dan meme coin seperti WIF, POPCAT, WEN, dan MOG.

Selain itu, aset kripto utama seperti Solana (SOL) dan Toncoin (TON), juga turut terapresiasi. Ketika berita ini ditulis, Bitcoin terkoreksi dan berada di level US$60.900.

Baca Juga: Pintu Meluncurkan Fitur Pintu Pro: Platform Kripto untuk Para Trader

Crypto Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan, dinamika yang terjadi akhir-akhir ini semakin menyoroti pengaruh perkembangan situasi ekonomi AS terhadap pasar kripto. Upaya The Fed untuk mencapai “soft landing” pada ekonomi pasca pelonggaran besar-besaran imbas pandemi Covid-19 terlihat telah memasuki babak akhir.

"Jika diibaratkan pertandingan sepak bola, saat ini seperti berada di menit ke 80 dan unggul tipis satu angka. Kemenangan sudah di depan mata namun apapun masih bisa terjadi," katanya, Kamis (4/7/2024).

Dengan pertumbuhan GDP kuartal I AS yang mengalami kenaikan di 1,4%, dampak membaiknya inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan masih berada pada kadar yang normal. Hal ini dapat turut menjadi faktor fundamental untuk mendukung skenario di mana suku bunga tidak diturunkan karena adanya kontraksi ekonomi yang perlu segera diatasi, melainkan karena memang kondisi ekonomi secara umum telah membaik.

"Meskipun pasar merespons dengan cukup positif perkembangan tersebut, langkah The Fed selanjutnya kemungkinan besar masih akan bergantung pada data inflasi lebih lanjut dan laporan ketenagakerjaan bulan Juni," ujarnya.

Baca Juga: Oppo A3 Pro 5G Memiliki 3 Fitur Berbasis Kecerdasan Buatan, Apa Saja?

Sehingga koreksi harga mungkin masih akan mengiringi dinamika pasar pada setiap kenaikan yang terjadi. Namun, apabila perubahan arah tren kemudian terjadi, potensi terjadinya pemulihan yang cepat sangat terbuka. Pasar saat ini memperkirakan prospek penurunan suku bunga sebesar 68% pada September 2024.

Kendati masih perlu menanti perkembangan data selanjutnya, membaiknya inflasi AS turut menggambarkan potensi positif bagi investor untuk masuk ke instrumen aset kripto. Sebab, sinyal pelonggaran kebijakan ekonomi AS dapat berpotensi menarik minat investor untuk berinvestasi pada instrumen yang cenderung berisiko seperti kripto.

"Namun, dengan dinamika yang sangat tinggi di pasar kripto, investor perlu berhati-hati dan selalu membuat keputusan investasi dengan bijak," katanya.

Dari sisi aset kripto sendiri, beberapa indikator seperti Alts Buy Signal yang dikompilasi oleh Cryptokoryo di platform Dune, saat ini mengindikasikan situasi strong buy untuk altcoin pada strength level yang belum pernah terlihat sebelumnya. Hal ini mengindikasikan masih besarnya potensi yang ada pada aset kripto alternatif selain Bitcoin pada kondisi saat ini.

Baca Juga: SEC Amerika Serikat Setujui ETF Bitcoin, Reku Optimistis Industri Kripto Semakin Positif

"Kendati demikian, perlu diingat bahwa altcoin cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan Bitcoin. Selain karena kapitalisasi pasar dan likuiditas Bitcoin yang lebih besar, popularitas altcoin juga tidak setinggi Bitcoin," paparnya.

Namun, saat ini tidak sedikit altcoin yang memiliki potensi teknologi menjanjikan, yang bahkan apabila kelak mencapai skala tertentu dapat memiliki nilai manfaat yang berpotensi jauh lebih besar dibandingkan yang Bitcoin bisa tawarkan.

Periode awal pertumbuhan industri kripto, selayaknya pada industri lainnya, menawarkan banyak inovasi menarik yang berpotensi membentuk cara kerja baru di masa depan.

Baca Juga: Reku Resmi Terdaftar Sebagai Anggota Bursa Komoditi Nusantara

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup10 April 2025, 21:16 WIB

Searce Dinobatkan sebagai Google Cloud Country Partner of the Year 2025

Searce ialah perusahaan rintisan bidang konsultan teknologi modern yang berbasis kecerdasan buatan.
Searce dapat award dari Google Cloud. (Sumber: istimewa)
Lifestyle10 April 2025, 19:25 WIB

Robert Pattinson Diincar untuk Peran di Dune: Part Three, Perankan Scytale?

Aktor tersebut akan bergabung dengan Timothée Chalamet dalam film 'Dune' ketiga dan terakhir Denis Villeneuve.
Robert Pattinson.
Automotive10 April 2025, 18:51 WIB

Hyundai Ungkap Desain Insteroid, Debut di Korea Selatan

Mobil sporty ini bertujuan untuk memicu minat lebih lanjut terhadap model produksi INSTER yang sudah dijual di pasar-pasar utama.
Hyundai Insteroid. (Sumber: Hyundai)
Techno10 April 2025, 16:23 WIB

Laporan Lazada: Kesenjangan Penerapan AI bagi Penjual Online di Indonesia Masih Tinggi

Rata-rata penjual online di Asia Tenggara baru mengadopsi AI dalam 37% operasional bisnis.
Ilustrasi Lazada. (Sumber: istimewa)
Techno10 April 2025, 15:54 WIB

Vivo V50 Lite Segera Rilis di Indonesia, Bodinya Sangat Tipis dan Kuat

Lebih Tipis dengan Borderless Screen, Lebih Tangguh dengan P-OLED Display.
Vivo V50 Lite. (Sumber: Vivo)
Techno10 April 2025, 15:25 WIB

Youtube Mungkin Menonaktifkan Notifikasi dari Channel yang Enggak Ditonton

Sementara itu, sebuah lembaga analis firma mengklaim Youtube adalah rajanya semua media.
Youtube.
Automotive09 April 2025, 19:26 WIB

3 MINI John Cooper Works Dipasarkan di Hong Kong, Semua Serba Listrik

Seri ini memadukan desain minimalis, performa sekelas motorsport, inovasi ramah lingkungan, dan teknologi mutakhir.
All New Mini Wan Chai. (Sumber: Mini Cooper)
Techno09 April 2025, 18:59 WIB

Motorola Edge 60 Fusion: Ponsel Kelas Menengah Pertamanya Bertenaga Dimensity 7400

Ponsel Edge 60 pertama Motorola terasa seperti kanvas.
Motorola Edge 60 Fusion. (Sumber: Motorola)
Lifestyle09 April 2025, 18:30 WIB

IHSG Anjlok, Ini Momen yang Tepat untuk Membeli Saham

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan IHSG merosot drastis.
Ilustrasi saham. (Sumber: freepik)
Techno09 April 2025, 17:35 WIB

Peringkat Smart City Indonesia Tak Beranjak, 3 Kota Ini Kalah Kota Lain di Asia Tenggara

Institut Internasional untuk Pengembangan Manajemen (IMD) telah menjadi kekuatan pionir dalam mengembangkan pemimpin selama lebih dari 75 tahun.
Ilustrasi kota pintar atau smart city. (Sumber: freepik)