Saat ini setiap perusahaan produsen mobil berlomba-lomba membangun produk yang hemat energi, berkualitas dan berdaya saing. Namun, saling kompetisi untuk menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan dan oke juga dilakukan oleh mahasiswa. Tujuannya bisa jadi sebagai simulasi bagi mereka, bila kelak akan memproduksi kendaraan di masa depan. Serta untuk mengetahui sejauh mana wawasan mereka, dalam membuat kendaraan yang sesuai kebutuhan namun juga ramah dengan energi.
Baca Juga: Lensa Fotografer Jatuh Waktu Meliput Sidang Perdana Ferdy Sambo, Lensa Rp56 Juta Ini Bukan Ya?
Tim Semar Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih dua juara dari kompetisi mobil hemat energi Shell Eco-Marathon 2022. Dalam kompetisi yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, NTB pada 11-15 Oktober 2022 kemarin, mobil Semar Proto UGM menyabet juara 1 kategori Prototype Kelas Battery-Electric dan mobil Semar Urban UGM juara 2 kategori Urban Concept Kelas Internal Combustion Engine.
Shell Eco-Marathon merupakan ajang balap kendaraan ramah energi bagi mahasiswa di seluruh dunia, untuk mengeksplorasi dan memberikan solusi energi transportasi berkelanjutan sesuai kebutuhan masa kini.
Anggota Tim Semar UGM Adzmi menjelaskan, dalam kompetisi itu tim Semar Proto berkompetisi dalam kategori prototype atau purwarupa. Yakni konsep mobil hemat energi yang futuristik berhasil memukau juri dengan jarak tempuh 587 km/kWh.
Sementara itu, tim Semar Urban ikut kategori urban concept. Berfokus pada desain kendaraan konvensional roda empat hemat energi sesuai kebutuhan riil masyarakat di perkotaan.
"Mobil ini mengusung keunggulan efisiensi dalam penggunaan bahan bakar. Body mobil berbahan carbon fiber, sehingga berat totalnya hanya 89 kilogram dengan jarak tempuh 332 km/l," kata dia, dalam keterangan tertulis, Senin (17/10/2022).
Ia mengungkapkn, tim Semar UGM mendapatkan banyak pengalaman selama proses perlombaan mulai dari brainstorming ide, eksekusi mobil, hingga pelaksanaan kegiatan di Trek Sirkuit Mandalika.
“Berlaga di Sirkuit Mandalika merupakan tantangan tersendiri bagi kami. Terdapat beberapa hal yang perlu disiapkan terutama kondisi driver agar dapat menghadapi cuaca yang tidak menentu, panjang lintasan, suhu panas, dan lain sebagainya,” sebut Adzmi.
Menurut dia, prestasi yang berhasil diperoleh tak lepas dari kerja keras tim dan persiapan selama kurang lebih satu tahun. Azmi berharap, capaian tim SEMAR UGM dalam kompetisi ini dapat memotivasi mahasiswa lainnya dan generasi muda untuk terus berinovasi dan mengekplorasi teknologi baru yang ramah lingkungan. Sehingga dapat diterapkan pada kendaraan di masa depan.
Untuk diketahui, setelah sempat ditiadakan pada 2020 dan 2021 karena tingginya kasus Corona Virus Desease-19, kompetisi Ontrack Shell Eco Marathon hadir kembali pada 2022. Dengan rangkaian kompetisi yang tidak jauh berbeda dengan Shell Eco Marathon 2019, kompetisi pada 2022 ini akan berlangsung di sirkuit Mandalika.
Kompetisi Ontrack Shell Eco Marathon dibagi menjadi tiga berdasarkan region yaitu Amerika, Eropa, dan Asia Pasifik. Berdasarkan jenis kendaraan, Shell membagi kompetisi menjadi kategori urban concept dan prototype.
Selama 6 tahun perjalanan Shell Eco Marathon Asia, ini adalah kali pertama bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah. Shell memilih Sirkuit Mandalika Lombok sebagai tempat berlangsungnya persaingan ketat tim-tim mobil hemat energi di seluruh Asia Pasifik. Bukan sembarang sirkuit, Sirkuit Mandalika sebelumnya telah menarik perhatian dunia karena menjadi tempat diselenggarakannya MotoGP 2022.
Kompetisi tahun ini diikuti oleh 49 tim yang terdiri dari 33 wakil Indonesia dan sisanya representasi dari India, Kazakhstan, Republik Korea, Malaysia, Nepal, Filipina, Singapura, dan Vietnam.