Signify: Aplikasi Penerjemah Bahasa Isyarat untuk Penyandang Disabilitas

Rahmat Jiwandono
Rabu 10 Juli 2024, 19:26 WIB
Sejumlah mahasiswa UMY yang tergabung dalam tim PKM KC kembangkan Signify. (Sumber: dok. UMY)

Sejumlah mahasiswa UMY yang tergabung dalam tim PKM KC kembangkan Signify. (Sumber: dok. UMY)

Techverse.asia - Tingginya jumlah penyandang disabilitas di Indonesia, yang mencapai 1.033.698 jiwa, dengan penyandang tuna netra sebesar 207.087 jiwa, tuna rungu 145.961 jiwa, dan tuna wicara 81,554 jiwa, hal ini mendorong sejumlah mahasiswa dari Program Studi Teknik Elektro dan Ekonomi Bisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk berkolaborasi.

Baca Juga: Integral Ad Service Bermitra dengan Pinterest, Sediakan Pengukuran Keselamatan bagi Pengiklan

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta (KC), mereka bekerjasama untuk membantu penyandang disabilitas, khususnya yang mengalami keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka panjang, untuk berkomunikasi lebih baik di masyarakat.

Pengembangan aplikasi ini digagas oleh Reffinola Fathiny (Teknik Elektro 2021), Salsabila Adena (Teknik Elektro 2021), Lilis (Ekonomi 2021), Beryl Raditya Fawwaz (Ekonomi 2021), dan Indah Khoerunnisa (IPIEF 2021).

Selain tim PKM-KC tersebut, penelitian ini juga melibatkan tim multidisiplin yang terdiri dari pengembang perangkat lunak (software), ahli Machine Learning, desainer antarmuka pengguna, dan ahli disabilitas.

“Kami juga bekerja sama dengan organisasi non-profit dan lembaga penelitian yang memiliki fokus pada penyandang disabilitas untuk mendapatkan wawasan dan masukan yang berharga,” jelas Reffinola selaku ketua tim PKM-KC pada Rabu (10/7/2024).

Baca Juga: Roblox Menambahkan AI Penerjemah Obrolan, Bekerja Secara Real-time

Dijelaskannya bahwa inovasi ini berupa aplikasi penerjemah bahasa isyarat berbasis teknologi Machine Learning (ML) yang mencakup Deep Learning dan Convolutional Neural Networks (CNN) guna meningkatkan akurasi pengenalan gerakan tangan. Aplikasi ini diberi nama Signify, yang mampu menerjemahkan bahasa isyarat ke dalam bahasa Inggris secara real-time.

"Meskipun dirancang untuk mencakup fitur bahasa Indonesia, fokus utamanya adalah pada penerjemahan bahasa Inggris agar aplikasi ini dapat digunakan oleh masyarakat lokal dan Internasional," ujarnya.

Teknologi ini juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan aksesibilitas dan partisipasi sosial bagi penyandang disabilitas dalam berbagai situasi, seperti di bidang pendidikan, pekerjaan, dan interaksi sosial sehari-hari. Signify disebut dapat mengenali gerakan tangan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh lainnya dengan tingkat akurasi yang tinggi sehingga memudahkan pengguna dalam berkomunikasi.

“Dengan Signify, kami berharap dapat membuka pintu aksesibilitas yang lebih luas bagi penyandang disabilitas dan mempromosikan inklusi sosial serta kesetaraan dalam masyarakat,” tambahnya.

Baca Juga: Perkenalkan! Netray Translate, Laman Penerjemah Karya Anak Bangsa

Pengujian aplikasi yang dilakukan sejak awal tahun hingga Agustus 2024 ini telah melalui beberapa tahapan, seperti uji coba internal oleh tim pengembang, uji coba beta oleh kelompok kecil pengguna, dan uji coba lapangan yang melibatkan penyandang disabilitas dari berbagai latar belakang.

"Hal ini dilakukan untuk memastikan aplikasi berfungsi dengan baik dalam berbagai kondisi dan skenario penggunaan," paparnya.

Pengembangan inovasi ini juga diperkuat oleh data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015 yang menunjukkan bahwa sekitar 35-50 persen orang dengan disabilitas di negara maju dan 76-85 persen di negara berkembang tidak menerima pengobatan yang memadai.

Inovasi ini tidak hanya membantu meningkatkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa isyarat, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas.

Baca Juga: Mahasiswa UMY Buat Pesawat Tanpa Awak: Jadi Juara 3 dalam KMI EXPO XIII 2022

Rencana ke depannya, proyek ini mencakup pengembangan fitur tambahan yang lebih canggih dan peningkatan kinerja aplikasi. Tim berencana untuk terus bekerja sama dengan organisasi dan ahli disabilitas untuk memastikan aplikasi ini sesuai dengan kebutuhan pengguna dan terus diperbarui berdasarkan masukan mereka.

Kolaborasi ini, menurutnya, juga penting untuk melakukan uji coba lapangan dan mendapatkan umpan balik langsung dari penyandang disabilitas. Selama program ini, mereka berencana menyelesaikan pengembangan inti aplikasi, melakukan uji coba lapangan, dan meluncurkan versi awal kepada publik.

"Setelah itu, kami akan terus melakukan pembaruan dan perbaikan berdasarkan umpan balik pengguna,” ujarnya.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Starbucks Buka Gerai Kopi dengan Bahasa Isyarat

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup16 September 2024, 22:41 WIB

5 Startup Terbaik BSC 2024 Ikut Validation Trip ke Australia

Baparekraf Scale-Up Champhions (BSC) adalah program Kemenparekraf RI, yang mendukung startup digital untuk berkembang dan menciptakan inovasi global.
Startup Demo Day, rangkaian dari Baparekraf ScaleUp Champions (BSC) 2024 (Sumber: Kemenparekraf RI)
Techno16 September 2024, 21:17 WIB

MediaDonuts by Aleph Gandeng Pinterest, Ekspansi Solusi Periklanan Ke Lebih Banyak Negara di Asia

Kemitraan ini akan memperluas solusi periklanan digital Pinterest ke Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam dan Korea Selatan.
MediaDonuts by Aleph mengumumkan kemitraan dengan Pinterest (Sumber: MediaDonuts)
Techno16 September 2024, 20:19 WIB

3 Mesin Cuci Baru Toshiba, Bersihkan Noda dan Residu Rokok dari Pakaian

Mesin cuci T25 dibanderol seharga Rp9,9 juta untuk area Jawa dan Bali, sedangkan T21 sekitar Rp6 jutaan.
Penggunaan mesin cuci baru Toshiba dapat dipantau dan dikendalikan dari jauh menggunakan smartphone (Sumber: Toshiba)
Lifestyle16 September 2024, 19:28 WIB

Atlet Tembak Korea Selatan Kim Ye-ji Jadi Model, Difoto Mengenakan Dress dari Louis Vuitton

Kim Ye-ji dikenal khalayak setelah video saat ia beraksi di Olimpiade Paris 2024 viral.
Atlet tembak Korea di Olimpiade Paris 2024, Kim Ye-ji, mengenakan pakaian dari rumah mode LV (Sumber: Chosun)
Automotive16 September 2024, 17:50 WIB

Huawei Siap Membangun Ekosistem EV Charging di Indonesia

Pangsa pasar kendaraan elektrik diperkirakan akan melonjak tajam, jadi butuh stasiun pengisian daya yang berkualitas.
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik.
Lifestyle16 September 2024, 17:26 WIB

Dukung Keberlanjutan, Samsonite Hadirkan Program Tukar Tambah Koper

Program luggage trade-in sudah dimulai sejak 4 September dan bakal terus berlangsung hingga 13 Oktober 2024.
Program tukar tambah koper yang dilakukan Samsonite. (Sumber: samsonite)
Hobby16 September 2024, 17:15 WIB

Kreator Flappy Bird Diduga Tidak Suka dengan Gim Versi Baru

"Tidak, saya tidak ada hubungannya dengan gim mereka. Saya tidak menjual apapun. Saya juga tidak mendukung kripto," isi cuitan kreator Flappy Bird Dong Nguyen, 15 September 2024.
(ilustrasi) Flappy Bird (Sumber: Flappy Bird Foundation)
Techno16 September 2024, 16:41 WIB

China Mengusulkan Regulasi Baru Terkait Pelabelan Konten yang Dihasilkan AI

China memimpin dunia dalam penerapan AI generatif, menurut sebuah survei.
(ilustrasi) Pemerintah China usulkan regulasi baru terkait pelabelan konten yang dihasilkan AI (Sumber: Getty Images via Politico.eu)
Techno16 September 2024, 16:28 WIB

Temukan Banyak Informasi Resto, Hotel dan Merchant Lewat Chatbot Sabrina

Sabrina merupakan asisten virtual dari BRI.
Chatbot Sabrina BRI (Sumber: BRI)