Kalau biasanya dendeng bahannya daging sapi yang diiris tipis, tiga mahasiswa Program Studi Teknik Pangan Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat dendeng dari bahan spirulina.
Di bawah bimbingan dosen Dianika Lestari, tiga mahasiswa yang membuat dendeng tanpa daging itu adalah Maria Evelyn (14319005), Elizabeth (14319022), dan Jason Thamleonard (14319029).
Tim tersebut membuat dendeng spirulina karena mengikuti kompetisi 2nd SEAFAST-Nestlé FPDC 2022. Kompetisi itu merupakan hasil kolaborasi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (FATETA IPB) dan Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan (HIMITEPA) bersama SEAFAST dan Nestle.
Baca Juga: 6 Film Dan Series Thailand Terbaru Bakal Hadir Di Netflix! Ini Sinopsis Pendeknya
Di tahun ini, FPDC mengangkat tema Preventing Indonesia’s Major Health Issues through Development of Plant-Based Food and Beverage for Teen, Adult, and Senior. Dengan demikian, tema itu menjadi alasan ketiganya berinovasi membuat dendeng berbahan dasar mikroalga spirulina.
Mereka menamai produk tersebut dengan Spirulina Garlic Jerky (SPIGAKY).
Jason Thamleonard mengungkap, bahan dasar spirulina dipilih karena memiliki kandungan protein sangat tinggi hingga mampu menyaingi daging.
Selain itu, proses kultivasi spirulina juga mudah. Sehingga bahan baku lebih terjamin keberlanjutannya daripada daging merah.
“Dosen-dosen kami sering bilang kalau spirulina memang berpotensi untuk makanan masa depan. Tinggal perkaranya adalah rasa, bagaimana cara kita membuat dia punya rasa dan tekstur yang enak," ungkapnya, dari laman universitas tersebut, dikutip pada Selasa (18/10/2022).
Baca Juga: Lensa Fotografer Jatuh Waktu Meliput Sidang Perdana Ferdy Sambo, Lensa Rp56 Juta Ini Bukan Ya?
"Karena nyatanya orang tidak hanya makan untuk nutrisi, tapi untuk rasa juga. Jadi untuk fungsi rasa dan fungsi kesehatan kami tambahkan bahan baku bawang putih atau garlic," tuturnya.
Spigaky Aman Untuk Penderita Darah Tinggi
Menurut tim ini, kombinasi antara bahan baku nabati berupa spirulina dan bawang putih dinilai cocok untuk penderita tekanan darah tinggi.
Penyakit tekanan darah tinggi atau yang dikenal pula dengan istilah hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling umum ditemui di Indonesia. Jika tidak ditangani dan dikontrol dengan baik, tekanan darah tinggi dapat memicu penyakit komplikasi lain yang lebih serius.
Elizabeth mengungkap, setelah mereka mengetahui penyebab hipertensi, selanjutnya tim membreakdown lebih jauh lagi. Hingga akhirnya diketahui bahwa ternyata daging merah merupakan salah satu bahan pangan yang dapat menaikkan tekanan darah.
"Mulai dari situ, kami mengecek produk apa yang bisa mengganti keinginan orang-orang untuk makan daging, namun tetap mendapat manfaatnya tanpa menanggung risiko tekanan darah naik,” ungkapanya.
Tim akhirnya semakin meyakini potensi besar dari spirulina. Terlebih lagi spirulina diketahui sebagai bahan makanan tinggi protein namun rendah sodium dan lemak trans. Sehingga aman dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Rosemary: Rempah Wangi Anti Inflamasi, Cegah Depresi, Kontrol Gula Tinggi
Sementara itu bawang putih terbukti mengandung senyawa yang dapat mengatur tekanan darah sehingga bersifat anti hipertensi. Dengan formula demikian, SPIGAKY merupakan alternatif makanan yang sangat cocok dikonsumsi oleh orang dengan tekanan darah tinggi.
Produk SPIGAKY hasil inovasi mahasiswa Teknik Pangan ini juga telah dipamerkan dalam acara Food Ingredient Asia, awal September 2022 lalu. Food Ingredient Asia merupakan ajang pameran bahan makanan terbesar se-ASEAN yang dihadiri oleh ratusan pelaku industri bahan pangan.
Dari segi kelayakan dan peluang, Spigaky memenuhi kriteria ke duanya. Namun tim ini menyadari, pengembangan Spigaky tak hanya ada di tangan mereka, melainkan tetap membutuhkan dukungan dari banyak pihak.