Techverse.asia - Samsung meluncurkan versi terbaru dari dua ponsel lipatnya pada Rabu (10/7/2024) di acara Galaxy Unpacked 2024 yang diselenggarakan di Kota Paris, Prancis. Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Galaxy Z Flip 6 lebih tipis dan ringan dibandingkan pendahulunya, Z Fold 6 menghadirkan pembaruan yang telah lama ditunggu-tunggu pada rasio aspek tampilan depan yang biasanya sempit.
Kendati begitu, bisa ditebak bahwa ini adalah permainan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Pasalnya, ada total 25 penyebutan kata 'AI' dalam rilis yang mengumumkan perangkat baru tersebut, dengan judul "Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6 Tingkatkan Galaxy AI ke Tingkat Baru."
Baca Juga: Samsung Galaxy Book 4 Edge Ditenagai Chip Snapdragon X Elite, Terintegrasi dengan Galaxy AI
Teknologi Galaxy AI yang diumumkan pada Januari tahun ini, menandai awal dari kampanye AI Samsung Galaxy. Hal ini juga mengawali apa yang kemudian menjadi tahun perangkat AI seluler melalui konferensi pengembang berikutnya dari Google, Apple, dan Microsoft.
Tidak mengherankan jika Google menjadi pusat dorongan awal Samsung, karena Samsung Galaxy S24 Series juga menandai debut fitur Circle to Search.
Ini adalah terobosan dari peta rilis fitur Android standar Google, yang biasanya menampilkan penawaran baru paling mengesankan yang memulai debutnya di lini ponsel pintar mereka sendiri, Google Pixel. Hubungan antara Samsung dan Google menjadi lebih akrab dalam beberapa tahun terakhir, ketika keduanya bergabung melawan musuh bersama yaitu Apple.
Baca Juga: Apple Intelligence Akhirnya Resmi Dilansir, Cuma Tersedia untuk 3 Gawai Ini
Baru-baru ini, raksasa teknologi tersebut berkolaborasi dalam fork Android untuk perangkat lipat dan versi baru Wear OS yang menggantikan Tizen di perangkat Galaxy Watch.
Sebulan setelah Apple Intelligence memulai debutnya, Samsung telah memberikan paragraf lengkap dalam siaran pers Galaxy Z Fold dan Galaxy Z Flip ke Google Gemini. Aplikasi AI generatif mendapatkan integrasi lebih dalam pada layar besar Z Fold 6.
Dampak dari integrasi Google Gemini pada dua ponsel lipat ini ialah teknologi Bixby tidak pernah punya peluang untuk dipakai. Serta Samsung juga secara diam-diam menghilangkan jawaban internalnya terhadap Siri/Asisten, dan mendukung yang terbaru dari Google.
Google telah secara sistematis mengganti Asistennya dengan Gemini - meskipun platform AI generatifnya belum cukup matang. Mengikuti jejak Gemini tidak diragukan lagi merupakan langkah cerdas karena tidak adanya model bahasa besar (LLM) internal yang dapat diandalkan.
Baca Juga: Apple Dilaporkan Tidak Membayar OpenAI untuk Menggunakan ChatGPT di Sistem Operasinya
Bahkan Apple akan bermitra dengan pihak ketiga melalui kemitraan OpenAI untuk menjawab pertanyaan sulit di luar perangkat. Sedangkan untuk Galaxy AI, aplikasi awal Galaxy S24 berkisar pada pencitraan, yang telah lama menjadi dasar pendekatan seluler Samsung. Kali ini, perusahaan menambahkan bantuan berbasis AI ke aplikasi Notes-nya.
Ini mencakup kemampuan untuk menyalin, menerjemahkan, dan meringkas rekaman suara (mengikuti jejak Google dan Apple di sana). Aplikasi ini juga menjadi lebih baik dalam menerjemahkan PDF, sementara Samsung Keyboard mendapatkan fungsi teks prediktif baru.
Dan ya, baik atau buruk, Galaxy AI akan melakukan yang terbaik untuk mencoba menulis sesuai gaya si pemakainya. “Khususnya untuk media sosial. Komposer membuat teks yang mencerminkan nada pengguna dengan menganalisis postingan sebelumnya,” kata Samsung kami kutip, Kamis (11/7/2024).
Baca Juga: Motorola Razr 2024 Kini dengan Gemini AI
Pada akhirnya, tidak ada perubahan besar di sisi kecerdasan buatan, tetapi peralihan ke rasio aspek internal yang lebih persegi pada Galaxy Z Flip 6 menunjukkan bahwa Samsung masih merespons permintaan konsumen setelah perangkat lipat dari Google dan OnePlus atau Oppo menunjukkan bahwa perangkat ini tidak harus terlalu 'tinggi'.
Samsung mungkin masih mendominasi sektor perangkat lipat, namun tidak kebal dari kekuatan pasar. Ingat, kategori ini masih sangat muda dan jauh dari sempurna.