Langganan Bebas Iklan Milik Instagram dan Facebook Kini Diawasi Uni Eropa

Rahmat Jiwandono
Kamis 11 Juli 2024, 02:17 WIB
Ilustrasi Facebook (Sumber: AP News via Al Jazeera)

Ilustrasi Facebook (Sumber: AP News via Al Jazeera)

Techverse.asia - Komisi Eropa telah menyuarakan keprihatinan atas model periklanan “bayar atau persetujuan” Meta untuk pengguna Facebook dan Instagram di Uni Eropa (UE). Dalam temuan awal yang dirilis pada awal Juli ini, regulator berpendapat bahwa pendekatan raksasa media sosial tersebut mungkin tidak mematuhi Digital Markets Act (DMA).

Meta memperkenalkan model ini pada November tahun lalu, yang menawarkan dua opsi kepada pengguna di UE yakni membayar biaya bulanan untuk pengalaman bebas iklan atau terus menggunakan platform secara gratis dengan iklan yang dipersonalisasi.

Namun, Komisi Eropa berpendapat bahwa pilihan biner ini gagal memberikan alternatif yang kurang personal tapi setara kepada pengguna, seperti yang disyaratkan oleh DMA. Menanggapi pengawasan tersebut, Meta menunjukkan upaya kepatuhan yang signifikan.

Baca Juga: Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6 Hadir dengan Galaxy AI dan Google Gemini

Perusahaan melaporkan bahwa lebih dari 11 ribu karyawannya telah terlibat dalam perancangan dan penerapan sistem baru dan kontrol pengguna untuk memenuhi persyaratan DMA. Selain itu, Meta juga mengklaim telah menginvestasikan lebih dari 590 ribu jam kerja teknik dan teknis – setara dengan pekerjaan lebih dari enam dekade – untuk memperkenalkan perubahan yang diperlukan.

Presiden Urusan Global Meta Nick Clegg baru-baru ini menulis sebuah opini peringatan tentang potensi kerugian bagi inovasi Eropa akibat peraturan yang ketat. Sementara itu, Meta menyatakan bahwa pihaknya telah menawarkan untuk mengurangi biaya layanan berlangganannya tetapi masih menunggu masukan dari peraturan.

Komisi Eropa pun akan menyelesaikan penyelidikannya pada 25 Maret 2025. Jika kekhawatiran tersebut terbukti, maka Meta dapat dikenakan denda hingga 10 persen dari total omzetnya di seluruh dunia, dengan potensi hukuman dua kali lipat jika pelanggaran berulang.

Baca Juga: Uni Eropa Sedang Matangkan UU Digital Market Acts: Desak Perusahaan Teknologi Raksasa untuk Terbuka

Kasus ini menggarisbawahi ketegangan yang sedang berlangsung antara raksasa teknologi dan regulator UE mengenai privasi data, persaingan pasar, dan inovasi di ruang digital.

“Penyelidikan kami bertujuan untuk memastikan persaingan di pasar di mana 'gatekeepers' seperti Meta telah mengumpulkan data pribadi jutaan warga kami selama bertahun-tahun,” ujar Margrethe Vestager selaku Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa yang bertanggung jawab atas kebijakan persaingan kami sadur, Kamis (11/7/2024).

Vestager menuturkan, pandangan awal mereka adalah model periklanan Meta gagal mematuhi UU Pasar Digital. “Dan kami ingin memberdayakan masyarakat agar dapat mengambil kendali atas data mereka sendiri dan memilih pengalaman iklan yang kurang dipersonalisasi,” ujarnya.

Sementara itu, Thierry Breton selaku Komisaris Pasar Internal Komisi UE menambahkan, baru-baru ini mereka membuat langkah penting lainnya untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap DMA oleh Meta. Pandangan awal mereka adalah bahwa model bisnis 'bayar atau persetujuan' Meta dianggap telah melanggar DMA.

Baca Juga: Meta Mulai Menguji Chatbot AI yang Dibuat Pengguna di Instagram

DMA hadir untuk memberikan kembali kepada pengguna kekuatan untuk memutuskan bagaimana data mereka digunakan dan memastikan perusahaan-perusahaan inovatif dapat bersaing secara setara dengan raksasa teknologi dalam akses data,” jelasnya.

Juru bicara Meta mengatakan kepada Variety bahwa berlangganan tanpa iklan mengikuti arahan pengadilan tertinggi di Eropa dan mematuhi DMA. Perusahaan menantikan dialog konstruktif lebih lanjut dengan Komisi Eropa untuk mengakhiri penyelidikan ini.

Sebelumnya kami telah memberitakan, Meta menawarkan versi berlangganan Facebook dan Instagram bebas iklan di UE, Wilayah Ekonomi Eropa (EEA), dan Swiss pada November 2023.

Baca Juga: Uni Eropa Lakukan Penyelidikan Kedua pada TikTok, Gegara Rilis Aplikasi Ini

Ini ditawarkan dengan harga sekitar €9,99 atau sekitar Rp168 ribuan per bulan di website atau €12,99 atau sekitar Rp220 ribu per bulan di perangkat iOS dan Android untuk memperhitungkan biaya tambahan untuk platform tersebut.

Langganan ini dimaksudkan untuk mengatasi kekhawatiran UE tentang penargetan iklan dan praktik pengumpulan data yang dilakukan Meta. Dengan membuat pengguna memilih antara membayar layanan untuk menghapus penargetan iklan atau menggunakan layanan secara gratis namun menyetujui praktik pengumpulan datanya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)