Techverse.asia - Vimeo bergabung dengan TikTok, Youtube, dan Meta dalam menerapkan cara bagi pembuat konten untuk memberi label pada konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) generatif.
Layanan hosting video mengumumkan pada pekan kemarin bahwa pembuat konten sekarang harus mengungkapkan kepada audiens kapan konten realistis dibuat dengan AI.
Pembaruan baru pada persyaratan layanan dan pedoman komunitas Vimeo memastikan bahwa video yang dibuat oleh AI, dibuat atau dimanipulasi secara sintetis tidak akan disalahartikan sebagai orang, tempat, atau peristiwa nyata.
Baca Juga: HONOR Magic V3 dan HONOR Magic Vs3 Dijadwalkan Rilis Global Akhir Tahun Ini
Ini adalah langkah penting bagi Vimeo sebab sekarang ini semakin sulit membedakan antara konten asli dan palsu yang dibuat dengan memajukan alat AI generatif.
Vimeo tidak mengharuskan pembuat konten untuk mengungkapkan konten yang jelas-jelas tidak realistis, seperti konten animasi, video dengan efek visual yang jelas, atau yang menggunakan AI untuk bantuan produksi kecil.
Kendati demikian, video yang menggambarkan seorang selebritas mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak mereka lakukan di kehidupan nyata atau menampilkan cuplikan yang diubah dari peristiwa atau tempat sebenarnya harus diberi label konten AI.
Selain itu, perusahaan mengatakan bahwa label konten AI akan muncul pada video yang menggunakan seperangkat alat AI Vimeo, seperti alat yang dapat menghapus jeda panjang dan gangguan dalam ucapan.
Baca Juga: NTT DATA Rilis Tsuzumi di Microsoft Azure, Solusi AI Ramah Lingkungan
Label berbeda kini muncul di bagian bawah video, yang menunjukkan bahwa pembuatnya secara sukarela mengungkapkan penggunaan AI mereka. Saat mengunggah atau menyunting (edit) video, pembuat konten dapat memilih kotak centang untuk konten yang dihasilkan AI dan menentukan apakah AI digunakan untuk audio, visual, atau keduanya.
Vimeo saat ini menyerahkan kepada para kreator guna memberi label pada konten buatan AI mereka. Tapi, perusahaan sedang mengerjakan sistem otomatis yang mendeteksi AI dan memberi label pada konten yang sesuai.
Dalam postingan blog resminya, CEO Philip Moyer menuliskan, tujuan jangka panjang Video adalah mengembangkan sistem pelabelan otomatis yang dapat mendeteksi konten yang dihasilkan AI secara andal, sehingga semakin meningkatkan transparansi dan mengurangi beban bagi pembuat konten.
Moyer, yang baru bergabung pada April lalu, sebelumnya telah berbicara tentang pendirian Vimeo terhadap AI. Dalam postingan blog lainnya, dia mengatakan kepada pengguna bahwa Vimeo melindungi konten buatan pengguna dari perusahaan AI dengan melarang model AI generatif dilatih pada video yang dihosting di platform.
Baca Juga: TikTok Menambahkan Label Secara Otomatis yang Dihasilkan AI Generatif di Aplikasinya
Demikian pula, Neal Mohan dari Youtube secara eksplisit menandaskan bahwa menggunakan video di platform untuk melatih model – termasuk Sora OpenAI – merupakan pelanggaran terhadap persyaratan layanannya.
Sebelumnya pada Mei tahun ini, TikTok sudah lebih dahulu melabeli konten-konten di platform mereka yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan, meskipun aplikasi tersebut dibuat dengan alat pihak ketiga.
Dengan perubahan ini, jika kreator memposting konten di TikTok yang dibuat dengan layanan seperti DALL-E 3 OpenAI, konten tersebut secara otomatis akan diberi label 'AI-generated' untuk memberi tahu pengguna bahwa konten tersebut dibuat dengan AI generatif.
TikTok akan mendeteksi ketika gambar atau video diunggah ke platformnya yang berisi tag metadata yang menunjukkan adanya konten yang dihasilkan AI dan menyatakan bahwa TikTok adalah platform media sosial pertama yang mendukung Kredensial Konten baru.
Baca Juga: Meta Segera Rilis Label 'Made with AI' untuk Membedakan Konten Hasil AI Generatif
Platform video sosial ini melakukan hal ini dengan menerapkan Kredensial Konten, sebuah teknologi dari Coalition for Content Provenance and Authenticity (C2PA), yang didirikan bersama oleh Microsoft dan Adobe.
Kredensial Konten melampirkan metadata spesifik ke konten, yang kemudian dapat digunakan TikTok untuk langsung mengenali dan memberi label pada konten yang dihasilkan kecerdasan buatan. Untuk itu, TikTok akan mulai secara otomatis memberi label pada konten buatan AI yang diunggah ke platform dengan melampirkan Kredensial Konten.