Techverse.asia - Instagram menegaskan bahwa mereka tidak akan fokus pada video berdurasi panjang karena dinilai dapat “merusak” identitas inti untuk menghubungkan orang dengan teman, menurut Bos Instagram Adam Mosseri dalam sebuah unggahan videonya. Ini tak lepas dari apa yang telah dilakukan oleh TikTok untuk menguji coba dengan video yang lebih panjang.
Baca Juga: Pengguna Pinterest Kini Bisa Mengubah Papan Menjadi Video Pendek
Ya, secara teknis pengguna dapat memposting video Instagram ke umpan atau feed yang berdurasi satu jam, dan Instagram memang sebelumnya pernah mencoba mendorong video berdurasi lebih panjang dengan IGTV. Platform yang diluncurkan pada 2018 lalu ini dirancang guna berbagi video berdurasi lebih panjang.
Kendati demikian, Instagram justru memutuskan untuk menutup IGTV pada 2022 karena mengalihkan fokusnya ke Reels. Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini mengatakan pada saat itu bahwa Reels adalah bagian penting dari Instagram dan akan terus berinvestasi dalam format tersebut.
Dalam postingan Reels di Instagram, Mosseri menyatakan bahwa konten berdurasi panjang akan menjauhkan platform ini dari dua area fokus utamanya, yakni menghubungkan orang dengan teman-temannya dan membantu pengguna mengeksplorasi minat mereka.
Baca Juga: Instagram Lagi Menguji Spring Bonus: Bayar Kreator Konten untuk Unggah Foto dan Reels
Ia mengatakan bahwa kedua pekerjaan tersebut bersifat “simbiosis” karena pemakai mungkin mengirimkan video yang mereka sukai kepada teman yang mungkin juga menyukainya. Misalnya, saat pemakai melihat Reels yang membuatnya tertawa, lalu berniat untuk mengirimkannya ke orang lain yang menurut mereka juga akan menyukai video tersebut.
“Ternyata video berdurasi panjang kurang bersimbiotik dengan pekerjaan lain tersebut. Kalau kamu menonton video berdurasi 10 atau 20 menit, (maka) kamu akan melihat lebih sedikit konten dari teman, lebih sedikit berinteraksi dengan teman, dan kecil kemungkinannya untuk mengirimkan konten atau video tersebut ke teman,” kata Mosseri dilihat Techverse.asia pada Selasa (16/7/2024).
Video berdurasi panjang, menurutnya, kurang bersimbiotik dengan dua fungsi Instagram sebab ini berarti melihat lebih sedikit konten dari teman, lebih sedikit berinteraksi dengan teman, dan kecil kemungkinannya mengirim konten atau video tersebut ke teman-teman mereka. Oleh karena itu, Instagram tidak akan mengejar formatnya.
“Jadi kami tidak akan mengejar (segmen) bisnis tersebut (video panjang) karena merupakan bagian dari identitas inti kami untuk menghubungkan orang dengan teman dan kami tidak ingin merusaknya dengan mengejar video berdurasi panjang. Kami memahami bahwa video berdurasi pendek tidak selalu memberikan hasil seperti itu, namun bisa juga,” katanya.
Baca Juga: TikTok Sedang Menguji Video Berdurasi Satu Jam, Tandingi Youtube?
Komentar Mosseri muncul ketika TikTok mulai menguji kemampuan pengguna mengunggah video berdurasi 60 menit beberapa minggu yang lalu. Meskipun aplikasi ini awalnya diluncurkan dengan batas waktu 15 detik untuk mengunggah, TikTok perlahan-lahan meningkatkan batas videonya selama beberapa tahun terakhir untuk menghadapi salah satu pesaing terbesarnya yakni Youtube.
Pada Mei tahun ini, TikTok telah menguji fitur itu untuk sekelompok pengguna terbatas di negara tertentu, dan TikTok mengatakan bahwa tidak memiliki rencana segera untuk membuat fitur tersebut tersedia secara luas.
Perusahaan ini secara bertahap menambah durasi video: pada Januari 2024, beberapa pembuat konten diberi akses ke klip berdurasi 30 menit, dan saat ini, pengguna dapat mengunggah konten berdurasi 10 menit. Kreator yang menjual langganan juga memiliki akses ke unggahan berdurasi 20 menit.
Baca Juga: Meta Mulai Menguji Chatbot AI yang Dibuat Pengguna di Instagram
Sebagai bagian dari upayanya untuk mengambil alih Youtube, TikTok pun telah menambahkan fitur-fitur baru untuk memudahkan menonton video berdurasi lebih panjang, seperti mode layar penuh horizontal dan kemampuan untuk mempercepat video dengan menahan sisi kanan video.
Selain itu, TikTok juga mulai memberi penghargaan kepada para pembuat konten untuk video berdurasi lebih panjang tahun lalu, kemungkinan dalam upaya untuk membuat pengguna memposting konten mereka yang lebih panjang di aplikasinya, bukan hanya di Youtube.