Semakin hari, inovasi generasi muda Indonesia terkait penggunaan teknologi pesawat nirawak (drone) semakin luas dan menyasar beragam bidang kehidupan. Awalnya, penggunaan drone baru sebatas kebutuhan dokumentasi, militer. Namun kekinian drone juga dikembangkan untuk mitigasi bencana, citra jarak jauh hingga industri agrikultur semakin banyak tersentuh teknologi drone.
Baca Juga: Terinspirasi Dari Rumah Panggung Dan Gatot Kaca, Mahasiswa UI Desain Gedung 19 Lantai Tahan Gempa
Melihat itu, Kementerian Perindustrian bersama Asosiasi Sistem dan Teknologi Tanpa Awak (ASTTA) memfasilitasi sejumlah industri drone di Indonesia tampil di ajang bergengsi, yakni Industrial Transformation ASIA-PACIFIC (ITAP) 2022 di Singapura.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier mengatakan, cara ini selain menunjukkan kemampuan teknologi industri drone di Indonesia yang sudah semakin maju, juga dapat menjadi ajang untuk membangun hubungan kerja sama internasional.
Baca Juga: Bisnis Penjualan Eceran Melejit Tahun Ini, Tertarik Untuk Punya Toko Kelontong?
“Sejalan dengan transformasi digital di berbagai aspek perekonomian, Kemenperin terus mendukung pengembangan industri drone di dalam negeri agar lebih inovatif dan berdaya saing,” kata dia, dalam laman Kemenperin, dikutip Rabu (19/10/2022).
ITAP 2022 merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Hannover Messe 2022 yang dilaksanakan pada tanggal 18-20 Oktober 2022 di Singapura, dengan tema besar Industry 4.0 for Business Sustainability.
Ajang ini bertujuan untuk mempromosikan produk industri, sekaligus mempertemukan perusahaan teknologi dan lembaga dari berbagai negara. Termasuk industri drone dan logistik, sebagai salah satu sektor yang mendapat perhatian pada acara tahunan tersebut.
Ia mengungkap, industri drone di tanah air saat ini telah mampu mengembangkan dan memproduksi berbagai jenis drone sesuai keperluan yang dapat dimanfaatkan untuk pengawasan, perkebunan, dan militer.
"Penguasaan teknologi ini menjadi keharusan untuk menjaga kedaulatan negara dan mendukung visi pemerintah dalam penerapan Making Indonesia 4.0,” tuturnya.
Menurut Taufiek, transformasi sudah menjadi suatu kewajiban bagi pelaku industri di mana pun, termasuk memanfaatkan teknologi drone dalam mendukung proses produksinya.
“Hal ini menjadi dasar kerja sama kami dengan ASTTA pada partisipasi di kegiatan ITAP 2022 ini,” imbuhnya.
Ia menyebut, ada sedikitnya lima perusahaan drone di Indonesia yang turut berpartisipasi pada ITAP 2022. Lima perusahaan itu yakni PT Inovasi Solusi Transportasi Indonesia (FROGS) yang menampilkan produk drone sprayer untuk pertanian; PT Bentara Tabang Nusantara (BETA) dan CV AMX UAV Technologies (AMX UAV) yang membawa produk drone VTOL untuk pemetaan; PT Aria Agri Indonesia (ARIA) menunjukkan drone sistem dan teknologi IoT untuk pertanian; PT Terra Drone Indonesia (TDID) memperlihatkan sensor LiDAR untuk pemetaan.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) R. Hendro Martono menyatakan, penggunaan drone atau pesawat tanpak awak di Indonesia sedang menjadi pusat perhatian di era industri 4.0.
“Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, dibutuhkan langkah-langkah strategis dalam pengembangan drone di dalam negeri untuk mencapai kemandirian dalam penyediaan komponen-komponen penunjangnya,” ungkap Hendro.
Sementara itu, Ketua umum ASTTA Dian Rusdiana Hakim mengapresiasi langkah yang telah diambil oleh Kemenperin, untuk membawa sejumlah industri drone di Indonesia untuk ikut berpartisipasi ke ajang internasional seperti ITAP.
“Saya berharap banyak kerja sama strategis baik melalui business-to-business maupun business-to-government yang dapat terjalin melalui kegiatan ini. Sehingga industri kita dapat terus berkembang dan menjadi pemain global,” ujarnya.