Neuralink Telah Lakukan Implan Chip ke Otak Pasien Kedua

Uli Febriarni
Selasa 06 Agustus 2024, 12:31 WIB
Neuralink menanamkan chip kepada pasien keduanya (Sumber: Neuralink)

Neuralink menanamkan chip kepada pasien keduanya (Sumber: Neuralink)

Neuralink telah menanamkan perangkat chip ke otak pasien kedua mereka. Perangkat yang dirancang oleh perusahaan ini, kembali ditanamkan kepada pasien yang mengalami kelumpuhan.

Laporan Reuters menuliskan, perangkat chip yang diimplan itu dirancang untuk memberikan kemampuan bagi pasien lumpuh dalam menggunakan perangkat digital hanya dengan berpikir saja.

Dalam pernyataannya melalui sebuah podcast, Musk mengatakan proses penanaman chip otak ke pasien kedua memakan waktu lebih dari 8 jam,

Neuralink tengah menguji perangkatnya, yang ditujukan untuk membantu orang-orang yang mengalami cedera tulang belakang. Perangkat ini telah memungkinkan pasien pertama untuk bermain gim video, menjelajah internet, memposting di media sosial, dan menggerakkan kursor di laptopnya.

Baca Juga: X Dikabarkan Bakal Menutup Kantornya di San Fransisco

Di dalam komentar yang disampaikan selama podcast yang berlangsung lebih dari delapan jam bersama Lex Fridman itu, Musk memberikan sedikit rincian tentang peserta kedua.

Musk mengatakan, pasien tersebut mengalami cedera tulang belakang yang mirip dengan pasien pertama, yang lumpuh dalam kecelakaan menyelam.

Musk menyebut, sebanyak 400 elektroda implan pada otak pasien kedua berfungsi. Sementara Neuralink di situs webnya, menyatakan bahwa implannya menggunakan 1.024 elektroda.

"Saya tidak ingin membawa sial, tetapi tampaknya implan kedua berjalan sangat baik. Ada banyak sinyal, banyak elektroda. Semuanya berjalan sangat baik," kata Musk kepada pembawa acara podcast, dikutip Selasa (6/8/2024).

Baca Juga: Huawei Resmi Meluncurkan 2 Tablet Baru di Indonesia, Segini Harganya

Baca Juga: IAS Memperluas Quality Attention, Kini Mendukung dalam Aplikasi Seluler

Musk tidak mengungkapkan kapan Neuralink melakukan operasi pada pasien kedua. Namun, di tengah obrolan podcast itu, ia berharap Neuralink dapat menyediakan implan chip ke otak kepada delapan pasien lagi tahun ini sebagai bagian dari uji klinisnya.

CNBC mengungkap, chip otak Elon Musk sebelumnya sudah ditanam ke pasien pertama, meski sempat ada kendala benang yang lepas. Namun, pasien pertama bisa bermain gim, berselancar di internet, hingga mengunggah konten di media sosial dan memindahkan kursor pada laptop.

Pasien pertama, Noland Arbaugh, juga diwawancarai di podcast, bersama dengan tiga eksekutif Neuralink, yang memberikan rincian tentang cara kerja implan dan operasi yang dipimpin robot.

Sebelum Arbaugh menerima implannya pada Januari, ia menggunakan komputer dengan menggunakan tongkat di mulutnya untuk mengetuk layar perangkat tablet.

Arbaugh mengatakan dengan implan tersebut, ia kini hanya perlu memikirkan apa yang ingin ia lakukan di layar komputer, dan perangkat tersebut mewujudkannya.

Ia mengatakan, perangkat tersebut telah memberinya sedikit kemandirian dan mengurangi ketergantungannya pada pengasuh.

Baca Juga: Ducati VIP Royal Box: Bisa Ketemu Pembalap Ducati Corse di MotoGP Indonesia 2024

Baca Juga: Stephen McFeely Kembali Sebagai Penulis untuk 2 Film Avengers Berikutnya

Reuters melaporkan, Arbaugh awalnya menghadapi masalah setelah operasinya ketika kabel kecil implannya tertarik, yang mengakibatkan berkurangnya elektroda yang dapat mengukur sinyal otak.

Neuralink menyadari masalah ini dari uji coba pada hewan.

Neuralink menyatakan, pihaknya telah memulihkan kemampuan implan untuk memantau sinyal otak Arbaugh, dengan melakukan perubahan yang mencakup modifikasi algoritmanya agar lebih sensitif.

Baca Juga: Lip Balm From This Island Berbahan Lemak Tengkawang Kalimantan, Ada 4 Warna Manis

Tambahan informasi, lewat podcast itu Musk juga mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan kandidat Partai Republik Donald Trump, yang telah ia dukung dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, tentang pembentukan komisi yang bertujuan untuk meningkatkan 'efisiensi pemerintah' melalui pengurangan regulasi bisnis, dan akan bersedia untuk berpartisipasi.

Musk mengatakan bahwa, menurut pandangannya, regulasi negara itu menghambat inovasi.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 November 2024, 18:21 WIB

Infinix Inbook Air dan Inbook Air Pro Plus Diniagakan di Indonesia

Kedua laptop ini menyasar konsumen level menengah ke atas.
Infinix Inbook Air Pro Plus. (Sumber: Infinix)
Techno05 November 2024, 17:51 WIB

Google Maps Punya Fitur AI Baru yang Didukung oleh Gemini

Berbincang santai dengan Gemini AI atau dapatkan petunjuk berkendara yang lebih baik.
Google Maps kini ditenagai dengan Gemini AI. (Sumber: Google)
Techno05 November 2024, 17:25 WIB

Spesifikasi Xiaomi Pad 7 Series, Ada 3 Pilihan Warna

Tablet pintar ini tersedia dalam dua pilihan model.
Xiaomi Pad 7. (Sumber: Xiaomi)
Techno05 November 2024, 16:37 WIB

Harga dan Spek POCO C75 yang Dipasarkan di Indonesia, Mirip Redmi 14C?

C75 ditenagai dengan chipset MediaTek Helio G8 Ultra.
POCO C75. (Sumber: POCO)
Startup05 November 2024, 16:04 WIB

Demo Day BEKUP 2024: Sukses Dapatkan 24 Startup dari 6 Kota di Indonesia

Demoday BEKUP 2024 Perluas Peluang Kolaborasi dan Permodalan Para Startup.
Demo Day BEKUP 2024 yang diinisiasi Kemenparekraf dibuka pada Senin (4/11/2024). (Sumber: Kemenparekraf)
Startup05 November 2024, 14:31 WIB

TransTRACK Perkuat Kolaborasi Bisnis dengan Perusahaan Australia

MoU ini turut menandai langkah awal ekspansi strategis TransTRACK ke Australia.
TransTRACK jalin kesepakatan dengan perusahaan asal Australia. (Sumber: dok. transtrack)
Startup05 November 2024, 14:18 WIB

Paper.id Meluncurkan Horizon Card: Kartu Kredit Digital Khusus untuk Perusahaan

Layanan ini mendukung proses pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan.
CEO Paper.id Yosia Sugialam. (Sumber: istimewa)
Startup05 November 2024, 13:08 WIB

Percepat Transformasi Digital, Granite Asia dan INA Resmi Jalin Kolaborasi

Granite Asia bersama Indonesia Investment Authority berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital dalam negeri.
INA berkolaborasi dengan Granite Asia guna mempercepat transformasi digital. (Sumber: istimewa)
Lifestyle04 November 2024, 20:23 WIB

5 Alasan Barang Mewah Bekas Kini Banyak Dicari oleh Konsumen

Terdapat sejumlah faktor yang membuat barang bekas banyak dicari orang.
Ilustrasi barang mewah tas Goyard. (Sumber: Goyard)
Lifestyle04 November 2024, 19:03 WIB

G-SHOCK Hadirkan Seri G-STEEL GM700 Berlapis Logam, Punya 3 Model Jam Tangan

Casio merilis jam tangan berlapis pogam yang didasarkan pada model analog-digital dynamic GA700.
Casio G-SHOCK GM700G-9A (kiri) dan GM700-1A. (Sumber: Casio)