Techverse.asia - CDNetworks, penyedia jaringan dan layanan Edge as a Service (EaaS) di wilayah Asia Pasifik, baru-baru ini resmi meluncurkan platform Flood Shield 2.0 versi terbaru. Solusi canggih tersebut diklaim mampu memberikan perlindungan yang dapat disesuaikan untuk masing-masing kebutuhan perusahaan.
Baca Juga: Opera Merilis Opera One, Browser yang Didesain Ulang di iOS
Sebagai layanan perlindungan yang berbasis komputasi awan (cloud), maka Flood Shield 2.0 dirancang untuk melindungi situs web, aplikasi web, dan jaringan perusahaan dari ancaman serangan Distributed Denial-of-Service (DDoS).
Platform versi terbaru ini memanfaatkan jaringan infrastruktur global CDNetworks yang terdistribusi secara luas di seluruh dunia, dengan lebih dari 20 scrubbing center DDoS guna menjaga stabilitas platform dengan memitigasi serangan mengganggu yang sering terjadi secara real-time.
Serangan DDoS harus segera diatasi secara langsung karena dapat menyebabkan permasalahan serius, seperti akses yang tertunda dan kerusakan server.
Baca Juga: Cari Kulkas yang Freezernya di Bawah? Coba Kenalan dengan LG Bottom Freezer GN-B389FLDM
Peluncuran Flood Shield 2.0 dapat menjadi solusi atas tren serangan siber yang berupa DDoS yang terus meningkat setiap tahunnya. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat terdapat lebih dari 403 juta serangan siber di Indonesia selama tahun 2023, yang diperkirakan akan meningkat pada 2024.
Platform Flood Shield 2.0 dilengkapi dengan teknologi anti-pembajakan tingkat lanjut serta perlindungan WAAP bertenagakan kecerdasan buatan alias Artificial Intelliengence (AI). Ini dimanfaatkan bersamaan dengan infrastruktur negara berkembang yang semakin canggih, solusi ini secara efektif dapat mengatasi berbagai permasalahan kritis di industri, seperti pembajakan jaringan, serangan DDoS berfrekuensi rendah, kerentanan web, dan aktivitas bot berbahaya.
Hal itu menjadikan Flood Shield 2.0 sebagai solusi unggulan CDNetworks untuk pembajakan jaringan, memberikan fondasi untuk mengatasi beragam tantangan industri, seperti:
Baca Juga: Riset AwanPintar: Indonesia Alami Serangan Siber 155.000 Per Jam
Kerentanan perangkat lunak
Platform mungkin memiliki kerentanan (khususnya perusahaan yang menggunakan platform pihak ketiga), dimana aplikasi web dapat dieksploitasi untuk mendapatkan akses yang tidak sah, menyuntikkan kode berbahaya, atau memanipulasi fungsi situs;
Pemindaian (scan) yang berbahaya
Flood Shield 2.0 dapat dengan mudah menyerang platform dengan sistem pertahanan lemah. Perusahaan dapat mengandalkan solusi ini, terutama dengan portofolio CDNetworks yang rata-rata memitigasi 3.336.701.369 serangan siber per hari;
Penipuan pengambilalihan akun (account takeover)
Melalui berbagai cara seperti phishing, pengisian kredensial palsu (dibobol dari situs lain), atau eksploitasi kelemahan keamanan, penyerang berpotensi mendapatkan kendali atas akun pengguna. Mereka kemudian dapat menipu, mencuri dana, atau menggunakan akun tersebut untuk tujuan jahat lainnya.
Dengan cakupan jaringan lokal yang mencapai 100 persen, fondasi infrastruktur lokal yang kuat di Tanah Air, serta pengalaman global selama 20 tahun di seluruh dunia, CDNetworks telah dipercaya oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Citilink, MRT Jakarta, TVRI, MNC Pictures, Circle-K, Ruangguru, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Telkom x Palo Alto Networks: Akselerasi Keamanan Siber dan Produk Digital
Di masa mendatang, CDNetworks berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jaringan tercepat dan teraman di Asia Tenggara, melalui penambahan infrastruktur secara berkala, penyiapan tenaga kerja lokal, dan inisiatif kerja sama dengan pemerintah.
Sekadar informasi, sebagai jaringan terdepan di Asia Pasifik dengan lebih dari 2.800 Point of Presence global dan pengalaman teknologi lebih dari 20 tahun, CDNetworks menyambut era baru Edge dan membawanya ke tingkat lanjutan dengan menggunakan Edge sebagai layanan untuk memberikan pengalaman digital tercepat dan teraman kepada konsumen.
Produk dan layanan CDNetworks yang beragam meliputi kinerja situs, media delivery, cloud security, zero trust security, dan colocation – semuanya dirancang secara unik untuk memacu inovasi bisnis.
Baca Juga: Laporan Cyber Signals: Menavigasi Ancaman Siber dan Memperkuat Pertahanan di Era AI