CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Polisi di Prancis, Penahanannya Diperpanjang

Uli Febriarni
Senin 26 Agustus 2024, 13:59 WIB
CEO Telegram Pavel Durov ditangkap di Prancis atas tuduhan gagal mengambil langkah-langkah untuk mengekang penggunaan Telegram secara kriminal. (Sumber: Getty Images via BBC News)

CEO Telegram Pavel Durov ditangkap di Prancis atas tuduhan gagal mengambil langkah-langkah untuk mengekang penggunaan Telegram secara kriminal. (Sumber: Getty Images via BBC News)

Kepala eksekutif Telegram, Pavel Durov, telah ditangkap oleh polisi Prancis di bandara France’s Le Bourget, utara Paris, Sabtu (24/8/2024). Penangkapan dan penahanan Durov dilakukan setelah jet pribadinya mendarat di bandara.

Menurut pejabat, miliarder berusia 39 tahun itu ditangkap berdasarkan surat perintah atas pelanggaran yang terkait dengan aplikasi pengiriman pesan populer tersebut.

Investigasi yang diakses lewat laporan BBC itu mengungkap kurangnya moderasi dalam aplikasi yang dikembangkan oleh Durov. Dan Durov dituduh gagal mengambil langkah-langkah untuk mengekang penggunaan Telegram secara kriminal.

"Aplikasi tersebut dituduh gagal bekerja sama dengan penegak hukum terkait perdagangan narkoba, konten seksual anak, dan penipuan," demikian juga berita sejumlah media.

Telegram sebelumnya membantah memiliki moderasi yang tidak memadai.

Baca Juga: Pilih Kopi Hitam Tanpa Gula Daripada Varian Lainnya, Ini Alasannya

Baca Juga: Cuaca Terik Begini Kurangi Minum Kopi, Berikut Penjelasan Pakar

Pavel Durov lahir di Rusia dan sekarang tinggal di Dubai, tempat Telegram berkantor pusat. Ia memegang kewarganegaraan ganda Uni Emirat Arab dan Prancis.

Telegram sangat populer di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet. Ia meninggalkan Rusia pada 2014, setelah menolak mematuhi tuntutan pemerintah untuk menutup komunitas oposisi di platform media sosial VKontakte miliknya, yang ia jual.

Aplikasi tersebut pernah dilarang di Rusia pada 2018, setelah sebelumnya mereka menolak untuk menyerahkan data pengguna. Larangan tersebut kemudian dicabut pada 2021.

Telegram yang didirikan pada 2013 itu kini menduduki peringkat sebagai salah satu platform media sosial utama setelah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan Wechat.

Pada Minggu (25/8/2024), Kedutaan Besar Rusia di Prancis menulis di Facebook bahwa mereka berusaha untuk 'mengklarifikasi alasan penahanan dan untuk memberikan perlindungan hak-hak Durov serta memfasilitasi akses konsuler'.

Postingan tersebut menambahkan bahwa, otoritas Prancis tidak bekerja sama dengan pejabat Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, memposting di Telegram dan menanyakan apakah LSM hak asasi manusia Barat akan bungkam atas penangkapan Durov, setelah mereka mengkritik keputusan Rusia untuk 'menciptakan hambatan' bagi kerja Telegram di Rusia pada 2018.

"Beberapa pejabat Rusia mengutuk penangkapan pengusaha tersebut, dengan mengatakan hal itu menunjukkan Barat memiliki standar ganda dalam hal kebebasan berbicara dan demokrasi," kata laporan yang sama.

Baca Juga: Realme Note 60 Hadir dengan Armor Shell Protection, Segera Dijual di Indonesia

Baca Juga: JBL Tour Pro 3 Rilis Global, Lihat Spesifikasi dan Harganya

Sementara itu, dikabarkan The Guardian bahwa otoritas peradilan Prancis memutuskan untuk memperpanjang penahanan Pavel Durov.

Penahanan CEO berusia 39 tahun itu diperpanjang oleh hakim investigasi yang menangani kasus tersebut, menurut sumber yang dekat dengan penyelidikan tersebut.

"Sudah cukup impunitas Telegram," kata seorang penyidik, ​​yang menyatakan keterkejutannya bahwa Durov terbang ke Paris dengan mengetahui bahwa dirinya adalah buronan.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam, yang bisa dilihal pula lewat akun X mereka, Telegram menuliskan sebuah keterangan pendek:

"Telegram mematuhi hukum Uni Eropa, termasuk Undang-Undang Layanan Digital - moderasinya sesuai dengan standar industri dan terus ditingkatkan.

CEO Telegram Pavel Durov tidak menyembunyikan apa pun dan sering bepergian ke Eropa.

Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa suatu platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan [yang dilakukan oleh pengguna] platform tersebut.

Kami sedang menunggu penyelesaian segera dari situasi ini. Telegram bersama kalian semua," tulis perusahaan diiringi emoticon bergambar hati.

Telegram, yang didirikan Pavel Durov, telah berkembang menjadi salah satu alat komunikasi daring terbesar di dunia dan menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari di negara-negara seperti Rusia, Ukraina, dan India untuk bertukar pesan, mendapatkan berita independen, dan bertukar pandangan.

Baca Juga: Kini Ada 7 Kelas Model RX, Lexus RX Edisi Terbatas 500 Unit Melaju Pada 2025

The New York Post menilai, pertumbuhan perusahaan tersebut — yang kini memiliki lebih dari 900 juta pengguna — sebagian didorong oleh komitmen terhadap kebebasan berbicara.

Pengawasan Telegram yang longgar terhadap apa yang dikatakan atau dilakukan orang di platform tersebut, telah membantu orang-orang yang hidup di bawah pemerintahan otoriter untuk berkomunikasi dan berorganisasi.

"Namun, hal itu juga menjadikan aplikasi tersebut sebagai surga bagi disinformasi, ekstremisme sayap kanan, dan konten berbahaya lainnya," demikian tulis NY Post.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

Pemerintah Irak Mencabut Blokir Telegram

Selasa 15 Agustus 2023, 13:44 WIB
Pemerintah Irak Mencabut Blokir Telegram
Berita Terkini
Lifestyle18 September 2024, 18:52 WIB

Pikachu's Indonesia Journey Kembali Lagi, Petualangan Dimulai 21 & 22 September 2024

Acara ini akan menghadirkan berbagai kegiatan
Pikachu's Indonesia Journey, akan diadakan 21 dan 22 September 2024, di Community Park Pantai Indah Kapuk 2 & PIK Avenue. (Sumber: The Pokemon Company)
Automotive18 September 2024, 18:38 WIB

Suzuki New Carry Dibanderol Hampir Rp170 Jutaan, Merajai Segmen Kendaraan Pikap

New Carry sering disebut sebagai rajanya pikap.
Suzuki New Carry. (Sumber: Suzuki)
Techno18 September 2024, 17:53 WIB

MacOS Sequoia Sudah Dapat Diunduh, Bawa Fitur Apple Intelligence dan iPhone Mirroring

Berikut adalah beberapa fitur utama yang dapat dinikmati pengguna Mac saat mereka memperbarui ke macOS Sequoia.
Sistem operasi macOS Sequoia resmi dirilis Apple. (Sumber: Apple)
Techno18 September 2024, 17:52 WIB

Discord Menerapkan Enkripsi End-to-End untuk Panggilan Suara dan Video

Teknologi ini akan diterapkan pada panggilan dari DM, DM grup, saluran suara, dan streaming Go Live.
Voice Privacy Code pada panggilan yang terenkripsi end-to-end di Discord (Sumber: Discord)
Culture18 September 2024, 17:37 WIB

Vredeburg Fair 2024 Memamerkan 2 Senjata Bersejarah, Tombak dan Tongkat Pangeran Diponegoro

Vredeburg Fair 2024 menghadirkan pameran sejarah Perang Jawa hingga masa reformasi.
Koleksi Perang Jawa dalam pameran Vredeburg Fair 2024. (Sumber: istimewa)
Techno18 September 2024, 17:11 WIB

ASUS ROG Harpe Ace Extreme Resmi Dilansir, Mouse Gaming dari Serat Karbon

Mouse serat karbon ultralight seberat 47 gram menawarkan presisi dan kontrol tingkat profesional.
ASUS ROG Harpe Ace Extreme. (Sumber: ASUS ROG)
Techno18 September 2024, 17:00 WIB

Antarez Easy Sematkan AI, Optimalkan Fungsi Analitik Pada Video

Antares Eazy juga menyediakan layanan tambahan seperti cloud recording yang dapat diimplementasikan dengan produk EazyCam.
Antarez Easy sematkan AI untuk optimalikan fungsi analisis video (Sumber: Antares Eazy)
Automotive18 September 2024, 16:43 WIB

IMX 2024 Dilaksanakan 4-6 Oktober di ICE BSD Tangerang, Berkelas Internasional

IMX 2024 dipastikan bakal jadi pameran otomotif paling pecah tahun ini!
Konferensi pers IMX 2024 yang digelar pada Selasa (17/9/2024). (Sumber: istimewa)
Techno18 September 2024, 16:20 WIB

Meta Melarang Media Milik Rusia di Facebook dan Instagram, Ada Apa?

Meta menuduh media-media tersebut melakukan "aktivitas campur tangan asing."
Ilustrasi bendera Rusia. (Sumber: null)
Startup18 September 2024, 15:52 WIB

Penyaluran Pinjaman dari KoinWorks Bank Meningkat 355%

KoinWorks Bank juga baru saja meresmikan gedung pelayanan di BSD, Kota Tangerang.
Penyaluran pinjaman (lending) dari KoinWorks Bank meningkat sebesar 355% sepanjang 2024 (Sumber: KoinWorks)