CEO Telegram Pavel Durov Telah Didakwa dan Dibebaskan dari Tahanan Polisi

Rahmat Jiwandono
Jumat 30 Agustus 2024, 16:30 WIB
CEO Telegram Pavel Durov ditangkap di Prancis atas tuduhan gagal mengambil langkah-langkah untuk mengekang penggunaan Telegram secara kriminal. (Sumber: Getty Images via BBC News)

CEO Telegram Pavel Durov ditangkap di Prancis atas tuduhan gagal mengambil langkah-langkah untuk mengekang penggunaan Telegram secara kriminal. (Sumber: Getty Images via BBC News)

Techverse.asia - Setelah menghabiskan empat hari dalam tahanan polisi, pendiri dan CEO aplikasi perpesanan Telegram, Pavel Durov, menjalani penyelidikan resmi di Prancis pada 29 Agustus 2024 atas berbagai tuduhan pidana. Seperti diketahui, Durov telah ditangkap di Prancis pada Sabtu (24/8/2024) lalu sebagai bagian dari penyelidikan atas materi pelecehan seksual anak dan aktivitas kriminal lainnya di Telegram.

Durov secara resmi didakwa dengan keterlibatan dalam mendistribusikan pornografi anak, obat-obatan terlarang, dan perangkat lunak peretasan pada aplikasi perpesanan yang didirikannya, serta menolak untuk bekerja sama dalam penyelidikan atas aktivitas ilegal di Telegram.

Baca Juga: Garmin Fenix 8 Meluncur Global, Ada Opsi Layar AMOLED

Namun demikian, ia dibebaskan dari tahanan dengan syarat ia tidak meninggalkan wilayah Prancis selama penyelidikan masih berjalan. Jaminan ditetapkan sebesar €5 juta atau sekitar Rp85,6 miliar dan ia harus melapor ke kantor polisi dua kali seminggu.

Itu berarti Durov, yang dikenal sering berpindah-pindah dan bekerja dari negara lain, akan terjebak di Prancis untuk beberapa waktu yang tidak ditentukan kecuali tuduhan terhadapnya dibatalkan.

Dalam sebuah pernyataan, jaksa Paris Laure Beccuau mengonfirmasi semua tuduhan dan mengatakan penyelidikan terus berlanjut. Fakta bahwa Durov sedang diselidiki secara formal berarti ia secara resmi dicurigai atas apa yang dituduhkan kepadanya.

Baca Juga: Galaxy A55 5G dan A35 5G Punya Warna Baru, Terintegrasi Galaxy AI dan Menawarkan Limited Gaming Package

Dalam sistem peradilan Prancis, penyelidikan formal merupakan langkah prosedural yang diperlukan untuk membawa kasus ke pengadilan, tetapi itu tidak berarti pengadilan sudah pasti. Bila pihak berwenang memutuskan bahwa mereka tidak memiliki kasus yang cukup kuat, penyelidikan dapat ditangguhkan sebelum sampai ke pengadilan.

Namun, langkah tersebut berarti ada alasan kuat untuk melakukan penyelidikan. Pernyataan jaksa penuntut merangkum mengapa Pavel Durov berakhir dalam tahanan polisi, dengan Beccuau menulis bahwa Telegram muncul dalam beberapa kasus yang melibatkan berbagai pelanggaran (pornografi anak, perdagangan manusia, ujaran kebencian daring).

"Kegagalan Telegram yang hampir total untuk menanggapi permintaan pengadilan telah menjadi perhatian bagian kejahatan dunia maya (J3) dari pengadilan nasional kejahatan terorganisasi (JUNALCO) di dalam kantor kejaksaan umum Paris, khususnya oleh kantor nasional untuk anak di bawah umur (OFMIN)," tulisnya kami kutip, Jumat (30/8/2024).

Baca Juga: Sociolla Gelar Beauty Idea Lab: Kompetisi Startup Industri Kecantikan

"Ketika dimintai pendapat, departemen investigasi Prancis lainnya dan kantor kejaksaan umum, serta berbagai mitra Eurojust, terutama Belgia, menyampaikan pengamatan yang sama. Hal ini mendorong JUNALCO untuk membuka penyelidikan atas kemungkinan tanggung jawab pidana para eksekutif layanan pesan ini dalam pelanggaran ini," tambah Beccuau.

Setelah itu - pada Februari 2024 - pengadilan Paris membuka penyelidikan awal dan menugaskan OFMIN untuk menangani penyelidikan tersebut. Pusat Pemberantasan Kejahatan Dunia Maya (C3N) dan Kantor Nasional Anti-Penipuan (ONAF) Prancis kemudian mengambil alih penyelidikan tersebut.

Laporan ini tampaknya mengonfirmasi laporan Politico yang mengatakan bahwa masalah Pavel Durov dimulai dengan penyelidikan terpisah yang difokuskan pada pelecehan seksual anak.

Baca Juga: Otoritas Prancis Kenakan Google Denda 250 Juta Euro, Ada Apa?

Menurut wartawan Politico, yang dapat memeriksa dokumen dari penyelidikan tersebut, seorang tersangka mengatakan kepada penyidik ​​bahwa mereka menggunakan Telegram untuk memikat gadis-gadis di bawah umur agar mengirim pornografi anak yang diproduksi sendiri. Mereka kemudian mengancam akan merilis CSAM di media sosial.

Di sisi lain, Telegram mengatakan dalam sebuah pernyataan resminya bahwa Durov "tidak menyembunyikan apapun" dan menyebut klaim bahwa platform tersebut bertanggung jawab atas penyalahgunaan yang dilakukan penggunanya "tidak masuk akal." Platform tersebut berfungsi sebagai sumber informasi utama, khususnya di negara-negara seperti Rusia, tempat berita yang tidak difilter sulit diperoleh.

Meski demikian, platform tersebut juga dikenal luas sebagai markas teroris dan pelaku kejahatan lainnya. Pavel Durov dan platform-nya dikenal sangat lepas tangan dalam hal moderasi, biasanya hanya melakukannya saat dipaksa oleh kekuatan luar, seperti regulator pemerintah.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle21 November 2024, 19:57 WIB

Pop Mart Christmas Town Hadir di Gandaria City, Buka Selama 50 Hari

Pop Mart memberikan Pengalaman Otentik Berbagai Karakter melalui "Pop Mart Christmas Town.
Pop Mart Christmas Town. (Sumber: null)
Lifestyle21 November 2024, 19:36 WIB

Lisa BLACKPINK Segera Rilis Solo Albumnya Berjudul Alter Ego

Album ini akan mengikuti rangkaian tiga singel dari bintang K-pop tersebut pada tahun 2024.
Lisa BLACKPINK.
Techno21 November 2024, 18:56 WIB

Messenger Mendapat Serangkaian Fitur Tambahan Baru, Apa Saja?

Fitur terbaru Meta untuk Panggilan Messenger mencakup latar belakang AI.
Messenger mendapat sejumlah pembaruan fitur. (Sumber: Meta)
Techno21 November 2024, 18:11 WIB

OPPO Find X8 Series Resmi Meluncur Global dengan Kamera Hasselblad

Seri Find X8 menghadirkan kamera, performa, dan masa pakai baterai kelas atas.
Oppo Find X8 dan X8 Pro (kanan). (Sumber: Oppo)
Travel21 November 2024, 16:29 WIB

Rayakan Ultah ke-32, Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Promo Ceria Rp1.000

Indonesian Heritage Agency (IHA) bersama Museum Benteng Vredeburg menghadirkan program istimewa ini.
Benteng Vredeberg.
Automotive21 November 2024, 15:58 WIB

Hyundai IONIQ 9 Resmi Diperkenalkan, Ada 2 Model AWD yang Ditawarkan

Hyundai Motor Mendefinisikan Ulang Mobilitas EV dengan SUV Listrik IONIQ 9.
Hyundai IONIQ 9. (Sumber: Hyundai)
Techno21 November 2024, 15:02 WIB

Tawaran Investasi Apple di Indonesia Naik 10x Lipat, iPhone 16 Segera Dijual?

Kemenperin mengaku sudah menerima tawaran proposal investasi dari Apple tersebut.
Apple (Sumber: Apple.com)
Techno21 November 2024, 14:11 WIB

ASUS Republic of Gamers Mengumumkan Seri ROG Phone 9, Lihat Speknya

Versi terbaru dari ponsel gaming premium yang ikonik ini memiliki fitur tampilan AniMe Vision yang disempurnakan.
ASUS ROG Phone 9 Series. (Sumber: ASUS)
Techno20 November 2024, 19:27 WIB

Casio CRW-001-1JR: Cincin Pintar Pertamanya yang Memiliki Stopwatch dan Alarm

Namun tidak ada pelacakan kebugaran atau pemantauan detak jantung dengan perangkat wearable baru Casio.
Cincin pintar Casio adalah jam tangan digital kecil. (Sumber: Casio)
Techno20 November 2024, 18:57 WIB

OpenAI Menghadirkan ChatGPT Advanced Voice Mode ke Web

Jadi, sekarang pengguna untuk berbicara dengan chatbot AI langsung dari peramban mereka.
OpenAI (Sumber: OpenAI)