Techverse.asia - X/Twitter, dalam upayanya untuk menjadi "aplikasi segalanya," tengah mengembangkan sebuah fitur baru yang tampaknya lebih ditujukan untuk karyawannya sendiri daripada pengguna sebenarnya.
Baca Juga: Toshiba Dew Series: Rice Cooker dengan Teknologi AI, Memastikan Setiap Butir Nasi Tanak Sempurna
Media sosial milik Elon Musk tersebut tengah menguji Zoom versinya sendiri, yang disebut dengan X Conference. Dengan fitur anyar ini, X ingin berupaya untuk menyaingi platform penyedia konferensi video seperti Zoom, Google Meet, dan Microsoft Teams.
Salah satu karyawan X, Chris Park, beberapa minggu lalu telah mengunggah bahwa perusahaan tersebut menyelenggarakan konferensi internal pertamanya melalui alat tersebut.
Berdasarkan tangkapan layar (screen shot) dan deskripsi alat yang diberikan oleh Chris Park, tampaknya alat tersebut merupakan versi konferensi video multi-orang yang cukup mendasar dibandingkan dengan Zoom atau Google Meet.
Baca Juga: X Dikabarkan Bakal Menambahkan Tombol Downvote ke Balasan
Park mengklaim bahwa umpan balik (feedback) awal dari tim X sangat kuat, dan perusahaan kemungkinan akan mengembangkan fitur-fitur seperti kemampuan untuk menyematkan speaker dan pemberitahuan yang lebih baik untuk menunjukkan orang-orang yang bergabung atau keluar.
Ia mengatakan bahwa kemampuan untuk menyematkan speaker dan pemberitahuan yang lebih baik "kemungkinan akan hadir" pada alat tersebut, yang menurutnya sudah menjadi alternatif yang sangat kuat untuk Google Hangouts, Zoom, AWS Chime, dan Microsoft Teams.
Merespons uji coba tersebut Elon Musk pun menanggapi unggahan tersebut dengan emoji api, yang merupakan hal yang paling mendekati konfirmasi resmi karena X tidak lagi menanggapi pertanyaan pers di bawah kepemimpinan dia.
Baca Juga: Samsung Galaxy A06: Jajaran Galaxy A dengan Knox Vault yang Menggunakan Memori Terpisah
Sebelumnya, peneliti aplikasi Nima Owji juga menemukan fitur tersebut pada awal bulan ini, dengan mengunggah tangkapan layar yang menunjukkan bahwa X Conference akan mendukung audio spasial dan memiliki teks bawaan.
Kendati demikian, bahkan dengan fitur-fitur tersebut, sama sekali tidak jelas apakah ada permintaan untuk platform konferensi video milik X di luar karyawannya sendiri.
Selain itu, seorang peneliti aplikasi, yang menggunakan nama P4mui di platform tersebut, menunjukkan bahwa pengguna akan dapat membuat rapat baru langsung dari aplikasi iOS, baik secara instan maupun dijadwalkan untuk nanti, mirip dengan alat konferensi daring lainnya.
Seperti banyak fitur yang menggoda di platform milik Elon Musk, fungsi konferensi video sampai dengan saat ini belum memiliki tanggal rilis ataupun rencana tanggal peluncuran yang jelas.
Baca Juga: SpaceX Meluncurkan Starlink Mini Portabel, Bisa Dimasukkan dalam Tas Ransel
X sampai saat ini memang telah mendukung panggilan video langsung dan siaran publik melalui Spaces. Namun, kalau mempunyai alat seperti Zoom maupun Google Meet sendiri, memungkinkan pengguna X untuk beralih antara konferensi video dan streaming bergaya seminar. Jadi, tidak mengherankan apabila X menggabungkan kedua produk tersebut.
Di sisi lain, X telah berulang kali berjuang dengan kesulitan teknis selama streaming yang mendapat banyak perhatian, seperti pembicaraan Elon Musk baru-baru ini dengan Donald Trump. Ia menyalahkan masalah tersebut pada serangan DDOS, sebuah penjelasan yang telah dipertanyakan oleh beberapa pakar keamanan dan mantan karyawan.
Perlu juga untuk mencermati bagaimana platform tersebut meluncurkan fitur X Conference. Awal tahun ini, ketika X/Twitter meluncurkan fitur panggilan, media sosial tersebut mengaktifkannya untuk semua orang secara default.
Ditambah lagi, ada masalah privasi, seperti tidak adanya perlindungan penyembunyian alamat IP default. Sebelum X menyediakan fitur konferensi untuk semua penggunanya, maka X perlu terlebih dahulu untuk mencermati kontrol privasi dan keamanannya.
Baca Juga: Elon Musk Sebut Kalau AI Bakal Lebih Pintar dari Manusia dalam 2 Tahun Mendatang