DJI akhirnya resmi mengumumkan rilisnya DJI Neo. Drone yang hanya berbobot 135 Gram itu, menjadi drone paling ringan dan paling ringkas dari perusahaan hingga saat ini.
Sebelum ini, sejumlah bocoran sudah muncul tentang DJI Neo, yang menyebut bahwa drone ini akan membantu pembuat konten dan vlogger, serta pengguna pemula.
Diluncurkan bersamaan dengan pelaksanaan IFA 2024 di Berlin, drone ini dapat dikendalikan sepenuhnya tanpa remote control, diluncurkan dan mendarat di telapak tangan.
"Drone ini punya fitur pelacakan subjek AI, QuickShots, dan menawarkan video ultra-stabil 4K dengan waktu penerbangan hingga 18 menit," ungkap DJI, seperti dikutip dari keterangan produk, Jumat (6/9/2024).
Baik diterbangkan di dalam maupun di luar ruangan, propeller guard (pelindung baling-baling) DJI Neo memberikan pengalaman teraman bagi pengguna.
Baca Juga: Garmin Dash Cam™ X: Lensanya Anti Silau, Kualitas Rekaman 4K
Direktur Kreatif di DJI, Ferdinand Wolf, menyatakan bahwa tim DJI selalu mempelajari penggunaan kamera sehari-hari, sehingga mereka dapat membantu orang-orang mengambil video dan foto mereka dengan cara yang paling nyaman.
"DJI Neo berusaha untuk memberikan teknologi terbaru dalam faktor bentuk terkecil, sehingga mereka dapat mengabadikan kehidupan sehari-hari mereka, disimpan sebagai kenangan berharga, dengan aman dan mudah," kata Ferdinand.
Penggunaan drone bisa dilakukan hanya dengan menekan tombol mode drone dan memilih mode pemotretan yang diinginkan.
Setelah mengambil foto 12MP dengan sensor gambar 1/2 inci, atau menggunakan algoritma stabilisasi DJI yang canggih untuk menghasilkan video stabil 4K UHD langsung dari kamera pada 4K / 30fps, drone akan kembali ke genggaman pengguna.
"Algoritma AI Neo telah dibuat untuk mengikuti subjek di dalam frame," lanjut DJI.
Baik saat bersepeda, bermain skateboard, atau mendaki gunung, bidikan mengikuti subjek yang menawan dapat dibuat dengan mudah.
Kreativitas tambahan dapat dicapai dengan memanfaatkan QuickShots Neo, yang memiliki enam mode pemotretan cerdas, menawarkan berbagai sudut perekaman yang berbeda.
Dronie: Drone terbang mundur dan naik, dengan fokus kamera terkunci pada subjek, dan merekam video,
Circle : Drone berputar-putar di sekitar subjek,
Rocket : Drone naik dengan kamera mengarah ke bawah,
Spotlight (Sorotan): Drone berputar sambil mempertahankan objek yang menarik di dalam frame,
Helix : Drone naik dan berputar mengelilingi subjek,
Boomerang : Drone terbang mengelilingi subjek dalam jalur oval, menanjak saat terbang menjauh dari titik awal dan menurun saat terbang kembali,
Titik awal pesawat membentuk salah satu ujung sumbu panjang oval, sedangkan ujung lainnya berada di sisi berlawanan dari titik awal.
Baca Juga: Indonesia Punya 2 Tantangan di Sektor Kredit, Lembaga-lembaga Ini Membentuk APIIK
Baca Juga: Samsung x Universal Pictures Meluncurkan Speaker Nirkabel Music Frame Wicked Edition
DJI Neo juga dapat dipasangkan dengan aplikasi DJI Fly, pengendali jarak jauh, RC Motion, DJI Goggles, dan bahkan dioperasikan dengan suara, untuk meningkatkan penerbangan dan kontrol kamera.
Koneksi Wi-Fi ke smartphone memungkinkan Neo dikendalikan menggunakan joystick virtual, pada antarmuka aplikasi DJI Fly, dengan rentang kendali hingga 50 meter. Aplikasi ini juga memungkinkan sudut dan jarak pelacakan diatur, memberikan kebebasan ekstra untuk memotret dari jauh atau dari dekat.
"Ketika dikombinasikan dengan DJI RC-N3, DJI Neo dapat mencapai jarak transmisi video maksimum 10 kilometer. Selain itu, menawarkan kesempatan untuk mengoperasikan kamera secara fleksibel menggunakan stik kontrol RC tradisional, untuk menangkap bidikan tingkat profesional," klaim perusahaan.
Bagi mereka yang mencari pengalaman drone yang imersif, DJI Neo dapat dipasangkan dengan DJI Goggles 3, RC Motion 3, atau FPV Remote Controller 3.
Ketika digunakan dengan RC Motion 3, DJI Neo menguasai seni aerobatik sekali tekan, navigasi dalam ruangan yang mulus, dan dapat bermanuver melalui ruang sempit dengan mudah.
Baca Juga: Vredeburg Fair 2024 Suguhkan Pameran Sejarah dan Program Publik Interaktif di Museum
DJI Neo dilengkapi dengan gimbal mekanis bersumbu single-axis, mampu menangani kecepatan tinggi atau penerbangan dengan banyak manuver, serta kondisi angin Level-4.
Ketika dikombinasikan dengan stabilisasi RockSteady atau HorizonBalancing, guncangan gambar secara keseluruhan berkurang secara signifikan dan horizon tilt dikoreksi dalam ± 45°; untuk rekaman yang halus dan stabil, mempertahankan kejernihan pada area sorotan dan bayangan.
Drone ini juga mendukung Return to Home (RTH) otomatis untuk pengoperasian yang nyaman dan bebas dari rasa khawatir.
Baca Juga: Duh, Baru 46% UMKM Pisahkan Keuangan Bisnis dan Pribadi
Dengan penyimpanan internal 22GB, Neo dapat menyimpan hingga 40 menit video 4K/30fps atau 55 menit video 1080p/60fps.
Untuk merekam audio menggunakan DJI Neo, hubungkan drone ini ke smartphone, dengan mengetuk tombol rekam audio pada aplikasi DJI Fly.
Bagi yang sedang mencari kualitas audio tambahan, DJI Mic 2 dapat digunakan melalui koneksi Bluetooth.