Pasar Kripto Melemah di Tengah Potensi Penurunan Suku Bunga, Begini Potensinya di September 2024

Rahmat Jiwandono
Minggu 08 September 2024, 20:56 WIB
Ilustrasi kripto. (Sumber: freepik)

Ilustrasi kripto. (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Pasar kripto kompak melemah selama sepekan menjelang keputusan suku bunga acuan Amerika Serikat oleh The Fed. Berdasarkan CoinMarketCap (3/9/2024), harga Bitcoin dan Ethereum terpantau turun 6% selama sepekan, masing-masing di level US$59 ribu atau sekitar Rp917 juta dan Rp38,8 juta. Kemudian Solana juga merosot 14% di level US$135.

Crypto Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan meskipun koreksi yang terjadi tidak sedalam yang sempat terjadi pada akhir Juli hingga pekan pertama bulan Agustus lalu, kondisi ini menarik untuk dicermati sebab koreksi tersebut terjadi beriringan dengan rilis beberapa data ekonomi penting AS, yang mana juga memiliki potensi untuk memberikan pengaruh signifikan pada dinamika di pasar kripto di sisa tahun ini.

Indeks seperti Coindex Market Index (CMI) menunjukkan penurunan 8,28% dari angka 2.390 pada 26 Agustus ke 2.192 pada Senin 1 September. Pasca koreksi tersebut, pasar terlihat kembali membentuk tren bullish pada 3 September 2024, yang turut didorong oleh situasi jenuh jual yang ada akibat koreksi tersebut.

Kemudian, indeks CMI telah menguat sekitar 3,12% dengan Bitcoin mengalami kenaikan 24 jam sekitar 2,5%. Situasi tersebut mengindikasikan bahwa sinyal recovery ini sepertinya akan cukup kuat untuk mendukung terjadinya reli lanjutan bagi pasar kripto dalam jangka waktu menengah.

Baca Juga: Youtube Merilis Kontrol Orang Tua Baru yang Ditujukan untuk Remaja

"Sedangkan untuk jangka waktu pendek, sinyal bullish yang ada menurut kami masih relatif cukup lemah, meskipun tidak menutup kemungkinan keadaan dapat berubah sewaktu-waktu akibat perkembangan tertentu," jelasnya pada Minggu (8/9/2024).

Pertemuan para pejabat The Fed untuk menentukan suku bunga yang dijadwalkan pada 17-18 September membuat bulan September ini menjadi momentum krusial bagi pasar kripto. Setelah pada Agustus ditutup dengan performa Bitcoin yang berada pada kondisi negatif di -8,6%, atau sejalan dengan data historis yang ada, sentimen pasar bahwa kini akan sama menantangnya seperti Agustus mulai berkembang.

Pasalnya dalam 11 tahun terakhir, sejak 2013, Bitcoin di bulan September hanya mencatatkan performa positif sebanyak tiga kali, bahkan lebih sedikit dari Agustus yang mencatatkan performa positif sebanyak 4 kali. Performa positif yang dibukukan Bitcoin di bulan September pun tidak terlalu signifikan, yakni hanya sebesar +3,91% pada 2023, +6,04% pada 2016, dan +2.35% pada 2015, menurut data Coinglass.

Jika menilik data dalam satu tahun terakhir, inflasi yang diukur oleh indeks PCE, yang dijadikan acuan oleh The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga, telah mengalami penurunan hampir 1% dari 3,348% pada Agustus 2023 ke 2,5% pada Juli 2024.

Baca Juga: Garmin Dash Cam™ X: Lensanya Anti Silau, Kualitas Rekaman 4K

Meskipun belum mencapai target The Fed di 2,0%, tren penurunan yang konsisten dapat meningkatkan kepercayaan diri para pemangku kebijakan untuk memulai arah kebijakan moneter yang lebih longgar atau dovish. Namun, apakah tren inflasi masih akan konsisten turun setelah suku bunga diturunkan, menjadi kekhawatiran yang membayangi potensi recovery yang ada di pasar kripto dalam jangka pendek.

"Fokus pembicaraan para pejabat The Fed pada FOMC di bulan September ini akan menjadi informasi yang akan sangat diperhatikan para investor," ujarnya.

Dalam kondisi ini, investor dapat memanfaatkan momentum selain dengan pengelolaan portfolio yang lebih aktif, juga menentukan posisi atau strategi yang dimiliki untuk bisa lebih adaptif di tengah potensi dinamika tinggi yang ada di bulan ini.

"Investor perlu mengikuti perkembangan yang ada dan menginterpretasikannya secara tepat. Sebab, sedikit perbedaan situasi bisa berpotensi menimbulkan perbedaan dampak atau implikasi yang cukup signifikan," katanya.

Baca Juga: Linkin Park Bentuk Formasi Baru, Emily Armstrong Gantikan Chester Benington

Investor juga semakin dituntut untuk lebih teliti, melihat lebih dekat setiap dinamika yang berkembang untuk dapat memaksimalkan peluang yang ada di pasar. Untuk membantu investor mengevaluasi strategi investasi dan trading, investor dapat memantau performa portfolionya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)
Techno21 Januari 2025, 16:39 WIB

Upaya Donald Trump Mempertahankan TikTok di AS, Beri Perpanjangan Waktu 75 Hari

Trump menggembar-gemborkan rencananya untuk menyelamatkan TikTok selama kampanye kemenangannya.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno21 Januari 2025, 15:50 WIB

Edits: Aplikasi Edit Video yang Fiturnya Banyak Mirip CapCut

Instagram meluncurkan aplikasi pengeditan video baru yang sangat mirip dengan CapCut.
Logo aplikasi Edits milik Instagram. (Sumber: istimewa)