Techverse.asia - Microsoft memberhentikan sekitar 650 karyawan di divisi gimnya hari ini. Pemangkasan terbaru ini terjadi beberapa bulan setelah Microsoft memberhentikan 1.900 karyawan Activision Blizzard dan Xbox, dan setelah penutupan beberapa studio gim termasuk pengembang Redfall Arkane Austin dan Tango Gameworks.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Itel A80 yang Rilis di Indonesia, Dilengkapi Ring Light
Kepala Xbox Phil Spencer mengumumkan bahwa Pemutusan Hubungan Karyawan (PHK) kepada karyawan dalam memo internal pagi ini. PHK tersebut terkait dengan kesepakatan Activision Blizzard, dan Spencer menjelaskan dalam emailnya bahwa tidak ada gim, perangkat, atau pengalaman yang dibatalkan dan tidak ada studio yang ditutup sebagai bagian dari PHK tersebut.
"Sebagai bagian dari penyelarasan struktur tim pascaakuisisi dan pengelolaan bisnis kami, kami telah membuat keputusan untuk menghilangkan sekitar 650 peran di Microsoft Gaming - sebagian besar fungsi korporat dan pendukung - untuk mengatur bisnis kami demi kesuksesan jangka panjang," katanya dalam keterangan resminya dilihat Techverse.asia, Jumat (13/9/2024).
Sebelumnya pada awal tahun ini, setelah menyelesaikan akuisisi perusahaan pembuat dan pengembang gim Activision Blizzard senilai US$68,7 miliar atau setara dengan Rp1 kuadriliun, Microsoft resmi memberhentikan sebanyak 1.900 karyawan di divisi gimnya.
Baca Juga: Microsoft Tinggalkan Kursi Pengawas di Jajaran Direksi OpenAI
Meskipun Microsoft sebagian besar memberlakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Activision Blizzard, beberapa karyawan Xbox dan ZeniMax juga akan terkena dampak pemotongan tersebut.
PHK di Activision Blizzard tersebut mencakup sekitar delapan persen dari keseluruhan divisi Microsoft Gaming yang memiliki total sekitar 22 ribu karyawan. Selain itu, Presiden Activision Blizzard Mike Ybarra pun telah memutuskan untuk keluar dari perusahaan.
“Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang terkena dampak (PHK) ini atas kontribusi berarti mereka terhadap tim mereka, Blizzard, dan kehidupan para pemain. Ini adalah hari yang sangat berat dan energi serta dukungan saya akan terfokus pada semua individu luar biasa yang terkena dampaknya - ini sama sekali bukan cerminan atas kerja luar biasa Anda,” kata Ybarra.
Baca Juga: Samsung Electronics Berencana Memecat 30% Karyawan dari Berbagai Divisi
Menurut memo internal dari CEO Microsoft Gaming Phil Spencer, PHK tersebut merupakan bagian dari rencana eksekusi dengan struktur biaya berkelanjutan yang mengidentifikasi area yang tumpang tindih setelah akuisisi Activision Blizzard.
“Kami akan memberikan dukungan penuh kepada mereka yang terkena dampak PHK selama masa transisi, termasuk tunjangan pesangon yang diinformasikan oleh UU ketenagakerjaan setempat,” bunyi memo Spencer.
“Mereka yang perannya akan terkena dampak akan diberitahu, dan kami meminta mereka untuk memperlakukan kolega Anda yang akan berangkat dengan rasa hormat dan kasih sayang yang sejalan dengan nilai-nilai kami,” lanjut bunyi memo tersebut.
Perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates ini juga berencana untuk menunjuk Presiden Activision Blizzard yang baru pada minggu ini. Sementara itu, Allen Adham selaku Chief Design Officer (CDO) Activision Blizzard, juga memutuskan meninggalkan perusahaan.
Seperti diketahui, Microsoft menyelesaikan akuisisi Activision Blizzard, pembuat video gim populer seperti Call of Duty dan World of Warcraft, setelah pengawasan ketat dari regulator di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
PHK ini dilakukan di tengah serangkaian pemangkasan jumlah karyawan lainnya di industri gim dan teknologi. Hanya dalam beberapa minggu, pada awal tahun ini telah terbukti brutal bagi industri gim.
Baca Juga: Gelombang PHK Melanda Indonesia, Pakar: Produk Impor Ilegal dan Daya Beli Menurun