Resmi, Deteksi Sleep Apnea pada Apple Watch Mendapat Izin dari FDA Amerika Serikat

Rahmat Jiwandono
Selasa 17 September 2024, 16:42 WIB
Fitur sleep apnea mendapat persetujuan dari BPOM Amerika Serikat (AS). (Sumber: Apple)

Fitur sleep apnea mendapat persetujuan dari BPOM Amerika Serikat (AS). (Sumber: Apple)

Techverse.asia - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) pada hari ini telah resmi menerbitkan persetujuan untuk deteksi sleep apnea pada smartwatch Apple Watch Series 9, Watch Series 10, dan Watch Ultra 2. Lampu hijau ini datang empat hari sebelum tanggal rilis Series 10 pada Jumat (20/9/2024) besok.

Fitur tersebut akan hadir sebagai bagian dari rilis sistem operasi (OS) watchOS 11 yang akan segera hadir. Setelah diaktifkan, diperlukan data pelacakan tidur selama 10 malam yang tersebar selama rentang waktu 30 hari guna menentukan apakah pemakainya mungkin mengalami kondisi tersebut.

Selama waktu tersebut, fitur ini juga menawarkan wawasan tentang gangguan tidur malam hari, dengan memanfaatkan akselerometer internal.

Baca Juga: Apple Watch Series 10 Resmi Dilansir, Fitur Sleep Apnea Hadir untuk Pertama Kali

Selanjutnya akan ada notifikasi yang mencakup periode waktu saat potensi sleep apnea terjadi dan materi edukasi tentang pentingnya mencari pengobatan, beserta PDF yang menyediakan data gangguan pernapasan selama tiga bulan, detail notifikasi, hungga informasi tambahan untuk referensi selama percakapan dengan penyedia layanan kesehatan.

Notifikasi sleep apnea menggunakan daya pemrosesan canggih dari S9 SiP dan S10 SiP serta algoritma yang divalidasi secara ilmiah. Fitur ini dikembangkan dengan pembelajaran mesin (ML) canggih dan data pelatihan dari ribuan malam uji sleep apnea tingkat klinis, dan divalidasi dalam studi terbesar yang pernah dilakukan untuk izin FDA atas perangkat sleep apnea.

FDA AS menggolongkan fitur tersebut sebagai perangkat yang dijual bebas untuk menilai risiko sleep apnea. Apple dengan cepat mencatat bahwa penambahan tersebut bukanlah alat diagnostik. Sebaliknya, fitur tersebut akan meminta pengguna untuk mencari diagnosis formal dari penyedia layanan kesehatan.

Baca Juga: Pelacak Bluetooth Tile Kini dengan Fitur SOS, Cukup Klik 3x

Kondisi tersebut, yang menyebabkan pernapasan menjadi lebih dangkal atau berulang kali berhenti di malam hari, dikaitkan dengan berbagai gejala yang berbeda. Mayo Clinic mencatat bahwa hal itu dapat menyebabkan insomnia, sakit kepala, rasa kantuk di siang hari, dan kondisi jangka panjang lainnya.

Dengan disetujuinya fitur sleep apnea pada perangkat jam tangan pintar terbaru Apple, maka raksasa teknologi ini akan segera meluncurkan fitur tersebut di lebih dari 150 negara dan wilayah pada bulan ini, termasuk AS, Uni Eropa (UE), dan Jepang.

Menurut Apple, deteksi tidurnya divalidasi dalam sebuah studi yang "belum pernah terjadi sebelumnya" dalam hal teknologi sleep apnea. Sebagai informasi, sleep apnea adalah kondisi yang berpotensi serius di mana pernapasan berhenti berulang kali saat tidur.

Baca Juga: Apple Watch Ultra 2 Sekarang Tersedia dalam Warna Titanium Black Satin, Keren!

Kondisi tersebut, yang diperkirakan memengaruhi lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia, tidak terdiagnosis dalam banyak kasus. Jika tidak segera diobati, maka sleep apnea dapat memiliki konsekuensi penting terhadap kesehatan, termasuk peningkatan risiko hipertensi, diabetes tipe 2, dan masalah jantung.

Untuk bisa mendeteksi sleep apnea, Apple Watch menggunakan accelerometer untuk memantau gerakan kecil di pergelangan tangan yang terkait dengan gangguan pada pola pernapasan normal, yang kemudian dilacak oleh metrik Apple Watch baru yang disebut gangguan pernapasan atau Breathing Disturbances.

Meskipun beberapa gangguan ini normal, gangguan ini penting untuk dilacak lantaran dapat digunakan untuk membantu memahami ketenangan tidur dan, kalau terjadi secara sering selama beberapa malam, dapat dikaitkan dengan sleep apnea.

Baca Juga: 3 Media Sosial Ini Berpartisipasi dalam Program Pencegahan Bunuh Diri

Pengguna dapat melihat Breathing Disturbances saat malam hari mereka di aplikasi Health yang ada di perangkat iOS, yang diklasifikasikan sebagai meningkat atau tidak meningkat, dan dapat dilihat selama periode satu bulan, enam bulan, atau satu tahun.

Apple sejatinya bukanlah perusahaan elektronik konsumen pertama yang menawarkan fitur tersebut. Withings telah menawarkan deteksi sleep apnea di perangkat selama beberapa waktu, sementara Samsung sebelumnya telah menerima persetujuan FDA untuk lini Galaxy Watch-nya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno05 April 2025, 11:11 WIB

Jiplak Fitur TikTok, Reels Instagram Kini Bisa Dipercepat Saat Dilihat

Instagram kini memungkinkan pengguna untuk mempercepat Reels seperti di TikTok.
Reels Instagram sekarang bisa dipercepat saat diputar. (Sumber: istimewa)
Lifestyle05 April 2025, 11:00 WIB

Casio G-SHOCK x Barbie Rilis Jam Tangan Serba Pink

Jam Tangan GMAS110BE-4A Edisi Terbatas Mengekspresikan Pandangan Dunia Barbie.
Casio G-SHOCK GMAS110BE-4A x Barbie. (Sumber: Casio)
Techno04 April 2025, 16:36 WIB

Batas Waktu Pelarangan TikTok Berlaku 5 April 2025, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Trump menegaskan bahwa TikTok harus menjual platform mereka agar bisa tetap beroperasi di AS.
TikTok.
Automotive04 April 2025, 16:12 WIB

Hyundai Ungkap IONIQ 6 dan IONIQ 6 N Line dengan Desain Terbaru

Dua mobil listrik baru tersebut diperkenalkan di Seoul Mobility Show 2025.
Hyundai IONIQ 6.
Techno04 April 2025, 15:37 WIB

Spek Lengkap POCO M7 Pro 5G, Didukung Aplikasi Google Gemini

Mendefinisikan Ulang Hiburan 5G dengan Gaya dan Harga Terjangkau untuk Generasi Berikutnya.
POCO M7 Pro 5G. (Sumber: POCO)
Startup04 April 2025, 15:15 WIB

Elon Musk Sebut xAI Telah Resmi Mengakuisisi X

Masa depan kedua perusahaan tersebut saling terkait.
Elon Musk (Sumber: Istimewa)
Techno04 April 2025, 14:28 WIB

Kebijakan Tarif Trump Gemparkan Pasar Keuangan Global

Hal ini berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno03 April 2025, 16:29 WIB

Nintendo Switch 2 akan Dijual Seharga Rp7 Jutaan, Rilis 5 Juni 2025

Perusahaan tersebut mendalami perangkat keras, fitur, dan permainan selama Nintendo Direct yang sangat sukses.
Nintendo Switch 2. (Sumber: Nintendo)
Techno03 April 2025, 16:05 WIB

Generator Gambar ChatGPT Sekarang Tersedia untuk Semua Pengguna Gratis

Sekarang semua orang dapat membuat karya seni ChatGPT ala Studio Ghibli.
Logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Startup03 April 2025, 14:52 WIB

Grab Dilaporkan akan Akuisisi Gojek: Butuh Dana Rp33 Triliun

Yang jadi kekhawatiran atas akuisisi ini adalah terjadinya monopoli di sektor startup layanan ride hailing.
Grab (Sumber: GRAB)