Meta Melarang Media Milik Rusia di Facebook dan Instagram, Ada Apa?

Rahmat Jiwandono
Rabu 18 September 2024, 16:20 WIB
Ilustrasi bendera Rusia. (Sumber: null)

Ilustrasi bendera Rusia. (Sumber: null)

Techverse.asia - Meta menyatakan akan melarang perusahaan media pemerintah Rusia termasuk RT dan Rossiya Segodnya untuk memposting di platform mereka, yang meliputi Facebook, Threads, dan Instagram. Pelarangan ini diharapkan mulai berlaku dalam beberapa hari ke depan.

"Setelah pertimbangan secara cermat, kami memperluas penegakan hukum yang sedang berlangsung terhadap outlet media pemerintah Rusia. Rossiya Segodnya, RT, serta entitas terkait lainnya sekarang dilarang dari aplikasi kami secara global karena aktivitas campur tangan asing," kata juru bicara Meta dalam pernyataan tertulis dinukil Techverse.asia, Rabu (18/9/2024).

Sebelum larangan tersebut, RT memiliki 7,2 juta pengikut (followers) di Facebook dan 1 juta di Instagram, dan an 139 ribu pengikut di Threads.

Baca Juga: MediaDonuts by Aleph Gandeng Pinterest, Ekspansi Solusi Periklanan Ke Lebih Banyak Negara di Asia

"Lucu sekali bagaimana ada persaingan di Barat - siapa yang dapat mencoba memukul RT paling keras, untuk membuat diri mereka terlihat lebih baik. Meta/Facebook telah memblokir RT di (benua) Eropa dua tahun lalu, sekarang mereka menyensor arus informasi (kami) ke seluruh dunia," kata juru bicara RT dalam sebuah pernyataan resmi mereka.

Langkah untuk melarang media milik pemerintah Rusia tersebut dilakukan hanya beberapa hari setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan sanksi terhadap perusahaan induk RT, Rossiya Segodnya dan TV-Novosti.

Pada pekan kemarin, pemerintahan Joe Biden menjatuhkan sanksi baru kepada media pemerintah Rusia, menuduh RT telah bertindak sebagai bagian dari badan mata-mata Moskow dengan terlibat dalam operasi perang informasi rahasia di seluruh dunia.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan pada pekan lalu bahwa RT digunakan oleh pemerintah Rusia untuk operasi intelijen siber dan pengaruh rahasia.

Baca Juga: Tim Cook dan Presiden Biden Berkunjung Ke Arizona, Resmikan Pabrik Chip

"(Perusahaan-perusahaan Rusia) tidak lagi sekadar 'selang pemadam kebakaran' propaganda dan disinformasi Rusia. Mereka terlibat dalam aktivitas pengaruh rahasia yang bertujuan untuk merusak pemilu dan demokrasi di negara kami, berfungsi seperti bagian de facto dari aparat intelijen Rusia," katanya.

Blinken mengidentifikasi mereka sebagai pihak yang saat ini ikut campur dalam pemilu bulan depan di Moldova dan membantu pengadaan senjata untuk perang Rusia di Ukraina.

Hal senada dikatakan oleh Koordinator Pusat Keterlibatan Global Departemen Luar Negeri AS James Rubin menyebut RT sebagai 'anggota penuh aparat intelijen dan operasi pemerintah Rusia' untuk perang di Ukraina.

Entitas media Rusia telah lama menghadapi tuduhan berupaya memengaruhi politik Barat. Perang Rusia di Ukraina juga telah menyediakan jalan baru bagi disinformasi Rusia untuk berkembang di Negeri Paman Sam, yakni pada faksi sayap kanan.

Baca Juga: Elon Musk Tetap Danai Starlink di Ukraina Meski Rugi: Sudah Habiskan 80 Juta Dollar AS

Hal ini juga terjadi beberapa hari setelah Departemen Kehakiman AS mengumumkan dakwaan terhadap dua staf RT. Mereka dituduh menyalurkan sekitar US$10 juta ke Tenet Media, sebuah perusahaan yang berbasis di Tennessee yang membuat dan menyebarkan konten pro-Rusia di YouTube, X/Twitter, TikTok, dan Instagram.

"Kami tidak akan menoleransi upaya rezim otoriter untuk mengeksploitasi kebebasan bertukar ide di negara kami untuk secara diam-diam mendukung upaya propagandanya sendiri," kata Jaksa Agung Merrick Garland saat itu.

Sementara itu, seorang pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa media RT mencoba mempengaruhi pemilih guna mendukung mantan Presiden AS Donald Trump menjelang pemilu November 2024 dengan menggunakan influencer Barat.

Baca Juga: Meta Mulai Menguji Chatbot AI yang Dibuat Pengguna di Instagram

"Dengan tindakan ini, Meta mendiskreditkan dirinya sendiri. Ini mempersulit prospek untuk menormalisasi hubungan kami dengan Meta," kata juru bicara Kremlin.

Langkah baru Meta ini bukanlah yang pertama bagi perusahaan tersebut. Raksasa teknologi ini sebleumnya mengumumkan pembatasan pada RT dan Sputnik pada 2022, sebagai tanggapan atas permintaan dari pemerintah Uni Eropa (UE).

Pembatasan tersebut meliputi larangan beriklan dan menurunkan peringkat unggahan media pemerintah Rusia. Youtube juga telah melarang media pemerintah Rusia pada tahun yang sama.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno18 November 2024, 18:28 WIB

Youtube Jewels: Audiens Bisa Beri Hadiah bagi Kreator Saat Live Stream

YouTube mengejar TikTok dengan fitur hadiah baru untuk siaran langsung vertikal.
Penonton Youtube sekarang bisa memberi gift kepada kreator. (Sumber: Youtube)
Startup18 November 2024, 18:05 WIB

Klinik Semaai Bantu Tingkatkan Literasi Petani dan Daya Saing Toko Tani

Fitur ini dapat membantu belajar dan memahami seluk beluk pertanian.
Ilustrasi aplikasi Semaai. (Sumber: semaai)
Techno18 November 2024, 17:32 WIB

WhatsApp Kini Memungkinkan untuk Menyimpan Draft Pesan

WhatsApp akhirnya punya fitur draft.
WhatsApp akhirnya punya fitur draf pesan. (Sumber: WhatsApp)
Automotive18 November 2024, 16:29 WIB

Next Generation Ford Everest akan Dipamerkan di GAIKINDO Jakarta Autoweek 2024

RMA Indonesia akan membawa beberapa mobil andalan, termasuk salah satu SUV terbarunya yaitu Next Generation Ford Everest.
Next Generation Ford Everest. (Sumber: Ford)
Techno18 November 2024, 15:57 WIB

ASUS ExpertBook P5 Segera Dijual di Indonesia, Ada 2 Opsi Prosesor

Laptop ini membidik segmen Small Medium Enterprise (SME).
ASUS ExpertBook P5 diperkenalkan di Indonesia. (Sumber: istimewa)
Lifestyle18 November 2024, 15:15 WIB

Hoka Resmi Buka Toko Pertamanya di Indonesia, Berlokasi di Icon Bali Mall

Kunjungi HOKA Icon Bali untuk pengalaman lengkap atau melalui online storenya.
HOKA membuka toko pertamanya di Icon Bali Mall. (Sumber: HOKA)
Techno18 November 2024, 14:37 WIB

Oppo Find X8 Series akan Ditenagai oleh Chipset MediaTek Dimensity 9400, Ini Kelebihannya

Perangkat pertama yang tersedia secara global yang dilengkapi chipset baru MediaTek yang canggih.
Oppo Find X8 Series akan ditenagai dengan cip MediaTek Dimensity 9400. (Sumber: oppo)
Lifestyle17 November 2024, 18:24 WIB

The Flying Cloth Digelar di Museum Nasional Indonesia hingga 24 November 2024

The Flying Cloth resmi dibuka: perjalanan 25 tahun Merdi Sihombing dalam merajut budaya dan keberlanjutan.
Merdi Sihombing (kanan) mengadakan jumpa pers tentang The Flying Cloth pekan lalu. (Sumber: istimewa)
Techno17 November 2024, 16:53 WIB

AI Generatif Bisa Sebabkan Sampah Elektronik Setara dengan 10 Miliar iPhone per Tahun

Proyeksi ini berdasarkan para peneliti dari Universitas Cambridge dan Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Ilustrasi AI generatif. (Sumber: null)
Lifestyle17 November 2024, 16:18 WIB

Timothée Chalamet Berlatih Harmonika Selama 5 Tahun untuk Memerankan Bob Dylan

Aktor tersebut bersikeras bahwa ia menafsirkan Dylan dalam film biografi A Complete Unknown, bukan memberikan fakta, melainkan dongeng.
Timothée Chalamet sebagai Bob Dylan (Sumber: null)