Discord meluncurkan enkripsi end-to-end untuk panggilan audio dan video di platformnya.
Teknologi ini akan diterapkan pada panggilan dari DM, DM grup, saluran suara, dan streaming Go Live.
"Pengguna akan dapat mengonfirmasi kapan panggilan dienkripsi end-to-end, dan melakukan verifikasi terhadap anggota lain dalam panggilan tersebut," demikian pengumuman perusahaan, dikutip Rabu (18/9/2024).
Sejauh ini, Discord telah berfokus pada transparansi dengan protokol enkripsi audio dan video end-to-end (E2EE), serta telah memberikan banyak informasi tentang hal itu di depan umum.
Discord menjanjikan tidak ada kualitas panggilan yang dikorbankan dengan penambahan E2EE.
Satu-satunya pengecualian adalah terkait pesan yang tidak dienkripsi secara menyeluruh. Menurut Discord, hal itu dilakukan agar pesan yang dikirimkan tetap mematuhi aturan moderasi konten perusahaan.
Baca Juga: ASUS ROG Harpe Ace Extreme Resmi Dilansir, Mouse Gaming dari Serat Karbon
Perusahaan juga merinci teknologi dan tujuan kehadiran protokol yang mereka sebut sebagai protokol DAVE ini.
Staff Software Engineer Audio/Video infrastructure di Discord, Stephen Birarda, mengatakan bahwa sejak awal protokol E2EE A/V dirancang agar kompatibel dengan fitur keamanan tambahan yang mendukung pengalaman E2EE.
Selama panggilan E2EE A/V, tidak seorang pun kecuali peserta yang dapat mengakses konten percakapan audio dan video yang sedang berlangsung.
"Orang luar, termasuk Discord sendiri, tidak akan pernah mengetahui kunci enkripsi media," kata dia.
Kunci enkripsi media E2EE berbeda untuk setiap panggilan, dan untuk setiap grup tertentu dalam panggilan pada suatu waktu.
Saat peserta bergabung atau meninggalkan panggilan, kunci akan berubah dan anggota tidak dapat mendekripsi media yang dikirim sebelum mereka bergabung atau setelah mereka meninggalkannya.
"Discord berkomitmen untuk melindungi privasi dan data sekitar 200 juta orang yang menggunakan platform mereka setiap bulan. Karena kami terus menjadi tempat yang membantu pengguna mempererat persahabatan seputar permainan dan minat bersama. Kami sangat gembira meluncurkan panggilan suara dan video yang lebih aman dan privat," lanjut Stephen.
Baca Juga: Penyaluran Pinjaman dari KoinWorks Bank Meningkat 355%
Baca Juga: Putri Yoshiaki Murakami Dirikan Kadan Capital, Startup di Indonesia Turut Jadi Sasaran Investasi
Keamanan terkait erat dengan produk dan kebijakan Discord. Dalam membangun protokol E2EE A/V yang aman dan tepercaya, transparansi adalah kuncinya, imbuhnya. Namun di lain sisi, Discord menginginkan protokol E2EE A/V dapat diaudit secara publik dan mencapai tujuan yang ditetapkan.
Untuk mendukung hal itu, perusahaan merilis whitepaper protokol DAVE (discord/dave-protocol) dan pustaka yang digunakan klien untuk mengimplementasikannya (discord/libdave).
"Ke depannya, setiap perubahan pada protokol atau kode kami akan tercermin dalam repositori tersebut," jelas Stephen lagi.
Dalam beberapa bulan terakhir, Discord juga bekerja sama erat dengan Trail of Bits, sebuah firma keamanan siber independen yang terkenal, untuk melakukan tinjauan menyeluruh terhadap desain dan implementasi DAVE dalam basis kode perusahaan.
Baca Juga: IMX 2024 Dilaksanakan 4-6 Oktober di ICE BSD Tangerang, Berkelas Internasional
Untuk mentransmisikan audio dan video secara real time, Discord menggunakan WebRTC. Terkait klien web, Discord dibatasi oleh ketersediaan API WebRTC di browser, yang menimbulkan tantangan unik dalam mendukung E2EE A/V.
Itu sebabnya DAVE memanfaatkan API transformasi yang dikodekan WebRTC, dengan transformasi sisi pengiriman yang mendukung codec, yang menciptakan kompatibilitas dengan penanganan WebRTC terhadap codec yang didukung Discord.
"Suara dan video Discord yang berkualitas tinggi, tangguh, dan berlatensi rendah tidak terganggu oleh pengenalan E2EE A/V. Setiap orang harus terus mengalami panggilan Discord seperti biasa: mengobrol dengan teman tanpa perlu memikirkan teknologi dan protokol yang mendasarinya," demikian janji perusahaan.
Baca Juga: Antarez Easy Sematkan AI, Optimalkan Fungsi Analitik Pada Video