Riset IMD World Talent Ranking 2024: Kecerdasan Buatan Mengancam Pekerja Perempuan

Rahmat Jiwandono
Minggu 22 September 2024, 11:56 WIB
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI). (Sumber: Unsplash)

Ilustrasi Artificial Intelligence (AI). (Sumber: Unsplash)

Techverse.asia - Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menawarkan efisiensi dan meningkatkan produktivitas kerja. Kendati begitu, AI juga mengancam beberapa lapangan pekerjaan, utamanya di sektor-sektor yang tergantung pada pekerjaan yang berulang (repetitif) yang dapat diotomatisasi.

Baca Juga: Sony x LE SSERAFIM: Hadirkan Warna Smoky Pink untuk WH-1000XM5 dan WF-1000XM5

Para pekerja perempuan pun punya dampak yang lebih besar daripada pria akibat automasi itu. Menurut hasil riset yang dilakukan oleh IMD World Talent Ranking 2024, terdapat tiga poin penting pengaruh kecerdasan buatan terhadap lowongan pekerjaan.

Pertama, AI bakal mengubah lapangan kerja, tapi belum ada penelitian lebih komprehensif yang menunjukkan apakah kecerdasan buatan akan menambah atau justru menguranginya. Kalau AI meniadakan beberapa lapangan kerja yang saat ini ada, maka pemerintah perlu berpikir bagaimana cara untuk membuka lapangan kerja baru.

Kedua, berdasarkan data Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO) PBB, kecerdasan buatan akan mengubah atau menggantikan setidaknya 5,5 persen pekerjaan di negara yang memiliki tingkat pendapatan tinggi dan cuma kurang dari 0,4 persen di negara berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Qualcomm Akan Akuisisi Intel?

"Hal itu terkait dengan lebih terbatasnya akses teknologi di negara kurang berkembang," jelas Direktur IMD World Competitiveness Center (WCC) Arturo Bris, Minggu (22/9/2024).

Ketiga, algoritma kecerdasan buatan bakal meningkatkan diskriminasi di tempat kerja. Data ILO menunjukkan bahwa automasi pekerjaan akan mempengaruhi berdasarkan gender. Otomatisasi pekerjaan dengan AI akan berdampak terhadap perempuan di negara maju sebesar 7,9 persen dibanding pria persentasenya 2,9 persen.

Sementara itu, di negara berkembang perempuan (2,7 persen) juga lebih terdampak teknologi tersebut ketimbang pria (1,3 persen), sehingga pemakaian AI untuk promosi, rekrutmen, dan evaluasi kinerja, perlu mengevaluasi ulang tentang keadilan dan akuntablitas algoritma AI yang digunakan.

Baca Juga: SearchGPT: Mesin Pencari Bertenaga Kecerdasan Buatan dari OpenAI

Oleh karena itu, pemerintah serta penentu kebijakan diimbau untuk segera melakukan antisipasi. Misalnya dengan menyiapkan pelatihan ulang tenaga kerja dan rencana penanggulangan terhadap tingkat pengangguran dari mereka yang terdampak akibat kecerdasan buatan serta kaum marjinal.

"Pencegahan tersebut harus dilakukan guna tak berkembang menjadi gejolak sosial dan berdampak kemampuan suatu negara untuk menarik talenta asing," katanya.

Pasalnya, para tenaga ahli asing kurang berminat untuk datang ke negara-negara yang punya persoalan sosial, jadi mereka lebih memilih lari ke negara lain. Kurangnya daya tarik itu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi juga.

Masih berdasarkan riset IMD World Talent Ranking (WTR) 2024, tingkat daya saing keahlian sumber daya manusia (SDM) di Indonesia naik ke peringkat 46 dunia di 2024 dari peringkat 47 tahun lalu.

Baca Juga: Kosmetik Berbahan Antioksidan Makin Laris, Tren AI Mengubah Lanskap Bisnis

Pemeringkatan WTR 2024 dilakukan berdasarkan tingkat kemampuan dan keahlian tenaga kerja di suatu negara untuk mengisi lowongan pekerjaan baru dan bagaimana bisnis bisa mengembangkan keterampilan karyawan yang ada.

"Beberapa negara memiliki sistem pendidikan yang sangat baik, tetapi gagal mempersiapkan SDM mereka dan menarik talenta (asing) yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja," paparnya.

Riset tersebut menggabungkan 31 data statistik dan respons survei dari 67 negara yang dikelompokkan dalam tiga indikator: tingkat investasi dan pengembangan talenta, kesiapan SDM, dan kemampuan suatu negara untuk menarik talenta asing.

Apabila dikomparasi dengan sejumlah negara yang ada di Asia Tenggara, daya saing keahlian talenta Indonesi ada di peringkat ketiga. Urutan pertama dan kedua masing-masing diisi oleh Singapura dan Malaysia, sedangkan urutan keempat dan kelimanya ialah Thailand dan Filipina.

Baca Juga: Bose Smart Soundbar Resmi Rilis, Kini Disertai AI Dialogue Mode

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)
Startup20 Februari 2025, 18:45 WIB

GoTyme x Danabijak x Olsera Tawarkan Program MCA untuk UMKM

GoTyme Indonesia Menawarkan Pembiayaan yang Fleksibel untuk UMKM.
GoTyme Indonesia gandeng Danabijak dan Olsera beri pinjaman bagi UMKM. (Sumber: istimewa)