Reku Menyediakan 600 Saham AS, Ajak Masyarakat Investasi Aset Global

Rahmat Jiwandono
Rabu 25 September 2024, 17:43 WIB
Saham AS Reku.

Saham AS Reku.

Techverse.asia - Reku mengumumkan ekspansi terbaru melalui peluncuran Saham AS. Melalui aplikasi Reku yang terdaftar dan diawasi regulator, investor bisa berinvestasi Saham AS mulai dari US$1 atau sekitar Rp15 ribu.

Setelah sukses menyediakan kelas aset global berupa aset kripto sejak 2018 lalu dengan lebih dari satu juta investor, Reku berkomitmen untuk menjawab kebutuhan investasi masyarakat melalui Saham AS.

"Sebab, adopsi Saham AS saat ini masih belum optimal. Sementara potensinya sangat besar," terang Jesse Choi selaku Co-CEO Reku, Rabu (25/9/2024).

Secara historis, Saham AS merupakan instrumen investasi yang pertumbuhannya positif. Dalam 100 tahun terakhir, Saham AS tumbuh rata-rata 12% per tahunnya dan 15% dalam 10 tahun terakhir.

Baca Juga: Insta360 Hadirkan 2 Webcam Link 2 Series Baru, Lihat Spesifikasi dan Harganya

Pasar Saham AS secara keseluruhan pun menunjukkan performa yang kuat, menjadikannya sebagai alternatif investasi yang menarik bagi berbagai tipe investor.

"Ini menggambarkan besarnya prospek Saham AS sebagai alternatif investasi masyarakat. Harapannya, dengan semakin luasnya pilihan investasi masyarakat, dapat mendorong kebiasaan berinvestasi," ujarnya.

Reku sebagai aplikasi investasi Saham AS, bermitra dengan Pasar FX, perusahaan pialang berjangka Indonesia yang telah memperoleh izin PALN dan Peserta Perdagangan Sistem Alternatif dari Bappebti.

Mekanisme jual beli saham AS di aplikasi Reku dilakukan melalui Bursa Berjangka Jakarta (JFX) dan dijamin oleh KBI. Dari segi legalitas, para pengguna Reku yang telah melakukan investasi saham AS dapat melihat transaksi dan jumlah kepemilikannya langsung pada sistem yang disediakan JFX dan KBI.

Baca Juga: IMX 2024 Bakal Suguhkan Mobil dan Tamu Petrolhead Tingkat Internasional

Fitur inovatif pada investasi ini diantaranya Insights, yang bertujuan untuk membantu investor memahami perusahaan Saham AS secara mendalam dengan waktu yang singkat, tanpa harus melakukan riset mandiri berjam-jam.

"Fitur ini dibuat dengan menganalisa data historis pasar dan mengidentifikasi pola atau tren yang mengindikasikan potensi perubahan di pasar," katanya.

Fitur Insights hadir dengan berbagai metodologi dan teknik analisis, seperti Buzz Score yang menganalisa sentimen saham berdasarkan pemberitaan di media massa dan perbincangan di media sosial, serta memberikan notifikasi kepada investor ketika suatu perusahaan Saham AS tiba-tiba viral.

Kemudian, Return Score yang merangkum pendapat berbagai pakar Wall Street untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang saham mana yang akan naik atau turun menurut para pakar tersebut. Selanjutnya, terdapat juga Quality Score untuk membantu mengidentifikasi perusahaan dengan fundamental yang kuat dan performa positif.

Baca Juga: Pemerintah California Akan Terapkan Larangan Penggunaan Ponsel untuk Siswa di Sekolah

"Dengan fitur Insights, investor dapat menilai suatu perusahaan dengan lebih cepat dan percaya diri karena Reku sudah menganalisa secara menyeluruh," ujarnya.

Selain itu, terdapat fitur Packs, yang memudahkan investor berinvestasi pada sejumlah Saham AS dengan performa terbaik. Di fitur ini, kumpulan emiten yang tersedia sudah melewati proses kurasi khusus untuk strategi investasi yang investor inginkan.

"Fitur ini juga membantu investor untuk menyeimbangkan kembali portfolionya dengan mudah, sehingga dapat secara otomatis mengikuti perkembangan pasar terkini dan diharapkan dapat memaksimalkan keberhasilan investasi mereka," imbunya.

Kemudian, Reku juga memahami kebutuhan investor untuk mendiversifikasi asetnya. Oleh karena itu, Reku turut menyediakan Extended-Traded Fund (ETF), yang berisikan kumpulan aset yang diperjualbelikan di bursa.

Baca Juga: Ethereum ETF Resmi Diluncurkan di Amerika Serikat, Bakal Berpengaruh pada Kripto?

ETF melacak kinerja indeks, komoditas, obligasi, atau aset tertentu. ETF juga jadi salah satu pilihan terbaik untuk diversifikasi portfolio. ETF mirip dengan reksa dana atau skema investasi kolektif, namun, ETF lebih mudah diakses langsung di pasar saham.

"Terdapat sejumlah ETF yang tersedia, seperti yang berfokus pada industri teknologi, yang berisi saham dari perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka seperti Apple, Microsoft, dan Google," katanya.

Saat investor membeli 1 lembar ETF, investor sama saja dengan menginvestasikan ke berbagai saham atau aset lainnya yang terdapat dalam ETF tersebut. Sehingga risiko investasi juga tersebar secara lebih merata.

Sama halnya dengan pasar saham Indonesia, pasar saham AS biasanya dibuka 6,5 jam per hari, di hari kerja. Namun, untuk mengakomodasi investor Indonesia dengan lebih baik, Reku juga menawarkan jam perdagangan tambahan atau Extended Trading Hours, selama 16 jam per hari.

"Oleh karena itu, investor dapat berinvestasi di Saham AS bahkan selama 8 jam lainnya, yang memungkinkan mereka untuk menempatkan pending order yang kemudian akan dieksekusi segera setelah pasar dibuka," ujar dia.

Baca Juga: Pasar Kripto Lesu di Tengah Ketidakpastian Ekonomi, Masih Ada Potensi Pemulihan?

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

ASUS TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang akhir 2024, ASUS rilis laptop gaming tipis berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasinya Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial ini akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus mengmumkan transformasi AI guna akselerasi pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)